- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
10 Rencana Aneh Gunakan Aneka hewan Sebagai Senjata Perang


TS
marwansshop
10 Rencana Aneh Gunakan Aneka hewan Sebagai Senjata Perang



Semoga Agan2 semua dalam keadaan sehat wal afiat Amiin.



ABIS BACA TRIT INI,SEMOGA AGAN2 SEKALIAN SUDI UNTUK

ATAUPUN



Tapi UTAMAKAN UNTUK

Semoga TRIT ini Nggak


Quote:
Dari dahulu, binatang memang kerap digunakan dalam peperangan dan tidak jarang pula karena kemampuan yang dimilikinya, binatang-binatang ini kemudian dijadikan sebagai salah satu alat atau senjata untuk melawan musuh, terutama pada masa-masa persenjataan belum secanggih seperti sekarang.
Berikut ini adalah beberapa rencana aneh nan unik dari pihak militer yang pernah dan hampir menggunakan hewan-hewan sebagai senjata rahasia mereka untuk menggempur musuhnya, seperti dilansir dari List Verse
1.Nuklir tenaga Ayam

Pada tahun 1957, ketika perang dingin mencapai puncaknya, Inggris memiliki rencana untuk mengubur serangkaian hulu ledak nuklir di seluruh Jerman untuk berjaga-jaga jika Soviet berusaha menyerang Eropa dari timur. Namun mereka kemudian mengalami masalah, yaitu suhu yang terlalu dingin lantaran wilayah Jerman Utara saat itu sedang dilanda musim dingin. Suhu yang terlalu dingin memang bisa membuat peralatan elektronik dalam bom tersebut tidak akan bisa berfungsi normal.
Untuk memecahkan masalah tersebut, para ilmuwan terbaik dari militer Inggris pun dipekerjakan, sehingga muncullah sebuah ide yang cukup konyol, yaitu menggunakan ayam untuk mengerami bom!
Alasan mereka, ayam bisa menghasilkan panas tubuh yang bisa menjaga sirkuit elektronik tetap hangat. Dengan menyediakan pasokan makanan selama seminggu ayam tersebut akan tetap hidup untuk ‘mengerami’ bom-bom tersebut.
Akan tetapi proyek tersebut dibatalkan, bukan karena ide nyeleneh tentang ayam, melainkan lantaran Inggris merasa khawatir aspek-aspek politik jika meledakkan hulu nuklir di wilayah serumpun.
2.Pasukan elang untuk tangkap merpati mata-mata

Sebelum teknologi komunikasi jarak jauh ditemukan, burung merpati sering digunakan untuk mengirim pesan. Dalam Perang Dunia II saja, Inggris telah menggunakan sekitar 250.000 merpati pos yang digunakan tentara mereka untuk mengirimkan pesan setelah berada di garis depan musuh, terutama dalam situasi yang tidak memungkinkan mereka untuk menggunakan radio.
Strategi tersebut memang cukup efektif, lantaran merpati yang sudah terlatih bisa melakukan perjalanan lebih dari 1.800 kilometer ke lokasi yang tepat tanpa mengirimkan sinyal apa pun yang bisa terdeteksi oleh musuh. Taktik merpati ini pula yang sering digunakan oleh tentara Jerman. Dan untuk mengimbanginya, militer Inggris melatih sepasukan kecil falcon feregrine (sejenis elang) untuk berpatroli di sekitar pantai Inggris. Tugasnya, menangkap merpati yang keluar dari wilayah Inggris dengan membawa pesan rahasia. Taktik tersebut berhasil, karena sedikitnya dua ekor merpati pembawa pesan musuh telah ditangkap hidup-hidup oleh elang tersebut.
3.Lumba-lumba untuk cegah teroris

Sejak tahun 1960-an, Angkatan Laut Amerika Serikat memiliki sebuah cabang aktif yang didedikasikan untuk satu tujuan yaitu : melatih mahluk laut untuk perang. Salah satu binatang laut yang paling umum dilatih adalah lumba-lumba botol. Lumba-lumba itu akan dilatih untuk bisa mendeteksi ranjau yang berada di bawah air dan ia akan memberikan sinyal bahaya pada kapal patroli yang kebetulan berada dekat mereka.
Di Seattle, lumba-lumba dan singa laut California juga dilatih untuk mendeteksi penyusup. Ketika seekor lumba-lumba mendeteksi adanya seseorang yang berenang, mereka akan segera mencari kapal patroli terdekat dan setelah itu singa laut akan mendekati perenang tersebut dengan sebuah manset logam kemudian mengunci kaki penyusup.
Pada masa Uni Soviet, militer mereka memiliki pasukan khusus yang terdiri dari mamalia laut untuk perang. Mereka telah melatih sepasukan lumba-lumba untuk menyerang kapal musuh dengan membedakan suara baling-baling kapal. Beberapa tahun lalu, lumba-lumba tersebut dikabarkan telah dijual kepada Iran dan ditempatkan di Teluk Persia yang kemudian mendapat julukan sebagai tentara bayaran.
4.Project X-Ray : Bom kelelawar

Semasa Perang Dunia II, para ilmuwan militer yang berkonflik secara aktif terus mencari cara bagaimana menjadi yang terunggul dari segi persenjataan. Salah satu gagasan yang pernah muncul adalah bom kelelawar dari militer Amerika Serikat. Dengan proyek yang diberi nama kode Project X-Ray, pekerjaan ini dilakukan Lytle S. Adams dan telah disetujui untuk digunakan oleh Presiden Roosevelt.
Bom kelelawar adalah sebuah bom besar dengan ruangan kosong yang kemudian akan dipenuhi dengan beberapa ekor kelelawar berhibernasi. Setelah dijatuhkan, pada ketinggian tertentu bom tersebut akan membuka dan kelelawar yang sedang berhibernasi itu pun akan terbangun oleh udara hangat, lalu mereka akan berkerumun dalam jumlah ribuan.
Setiap kelelawar dilengkapi dengan tujuh belas gram bom napalm yang melekat di tubuh. Ketika kelelawar tersebut mendarat di pohon-pohon atau rumah-rumah di Jepang, bom kecil itu akan menyala dan membakar apa yang ada di depannya.
Proyek ini merupakan salah satu strategi perang utama Amerika Serikat yang bisa dibilang murah meriah, lantaran kelelawar-kelelawar yang berjumlah ribuan itu didapatkan secara gratis dari Meksiko. Namun proyek itu kemudian tidak dilanjutkan karena mereka mulai menginvestasikan dana yang ada untuk membuat bom atom.
5. Tikus untuk membersihkan ranjau

Salah satu peninggalan yang paling banyak dari peperangan adalah ranjau darat yang tidak terhitung jumlahnya di wilayah konflik. Keberadaan ranjau-ranjau tersebut menyajikan bahaya nyata bagi warga sipil. Bahkan ada sekitar tujuh puluh negara yang sudah melupakan keberadaan ranjau-ranjau darat yang terkubur dalam tanah tersebut.
Membersihkan ranjau-ranjau sisa perang memang merupakan pekerjaan yang akan memakan waktu, biaya dan sekaligus mematikan. Dan untuk mengatasi masalah ranjau-ranjau itu tidak jarang hewan pun diikut sertakan dalam upaya pembersihan.
Mongolia dilaporkan pernah menawarkan kera-kera senilai USD 2,000 untuk membantu mengatasi masalah ranjau tersebut, namun seperti halnya manusia, kera memiliki berat tubuh yang bisa memicu ledakkan.
Itulah sebabnya, Charlotte D’Hulst mengerjakan proyek tikus rekayasa genetika yang bisa bekerja sama dengan tentara untuk secara akurat membersihkan ranjau-ranjau yang terdapat dalam wilayah seluas 300 meter persegi hanya dalam beberapa jam.
Tikus-tikus yang sudah dimodifikasi itu mampu mendeteksi aroma 500 kali lebih sensitif dibanding tikus normal, selain itu berat tubuh mereka pun cukup ringan sehingga tidak bisa mengaktifkan ranjau.
6. Pasukan manusia-kera dari Uni Soviet

Pada tahun 1920, Josef Stalin menggerakkan rencana untuk menciptakan ras tentara super dengan menyilangkan gen manusia dengan simpanse. Untuk mewujudkan impiannya, Stalin mempekerjakan ilmuwan hewan andalannya, Ilya Ivanov, untuk menciptakan “manusia yang tidak terkalahkan dan tanpa rasa sakit”.
Ivanov melakukan pekerjaan di French Guinea dan di sana ia berusaha untuk membuat simpanse betina hamil dengan menyuntikkan sperma manusia (spermanya sendiri!). Catatan dari percobaan tersebut menunjukkan bahwa ia hanya menggunakan tiga simpanse.
Pada tahap berikutnya ia mulai menggunakan sperma simpanse tersebut yang disuntikkan pada wanita agar wanita tersebut kemudian hamil dan akan melahirkan spesies baru campuran simpanse dan manusia. Namun apa yang ia harapkan tidak pernah terjadi, karena satu-satunya simpanse yang sudah dalam usia reproduksi mati sebelum mereka sempat memulainya.
7. Pasukan anjing perang Yunani

Meskipun anjing banyak digunakan dalam peperangan, namun mereka tidak dimanfaatkan sebagai senjata. Hanya saja pada jaman Yunani Kuno, prajurit anjing merupakan lawan yang sengit di medan perang.
Pada abad ke-7 sebelum masehi, kota Yunani dari Magnesia mulai melengkapi pasukan militer mereka dengan anjing-anjing mastif terlatih, yang bisa tumbuh hingga 113 kilogram. Mereka akan mengirimkan anjing-anjing ini pada pertempuran pertama untuk memecah formasi pasukan musuh, sehingga pasukan prajurit di belakangnya lebih mudah menyerang musuh yang sudah kacau balau.
Bahkan, hak anjing-anjing itu pun disamaratakan dengan prajurit lain, yaitu dilengkapi baju jirah berduri untuk melindungi mereka dari serangan musuh.
8. Bom ular Jenderal Hannibal

Para ahli sejarah pasti akan bilang bahwa Hannibal adalah seorang jenderal militer yang cukup pintar. Kecermatannya dalam mengatur strategi memainkan peran yang menentukan dalam perang Punisia dan meletakkan duri besar di sisi monolitik Roma selama bertahun-tahun. Hannibal mungkin terkenal sebagai pemimpin pasukan invasi (Gajah dan pasukannya) dalam menembus perjalanan yang sulit di Pegunungan Alpen untuk menyerang Roma dari dalam.
Namun ada cerita lain yang unik dari kisah pantang menyerahnya Hannibal, yaitu tatkala ia sedang melancarkan perangnya sendiri melawan Eumenes II, raja Pergamon dalam sebuah pertempuran perahu.
Dalam pertempuran tersebut, Hannibal kalah dalam jumlah, namun ia sudah mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan perahu yang mengangkut sang raja tersebut. Setelah kapal yang membawa raja Eumenes II mendekat, ia mulai meluncurkan botol-botol penuh ular berbisa pada kapal tersebut. Karena serangan yang mengejutkan itu dan mungkin juga karena sang raja memang merasa jijik dengan hewan melata, sang raja pun panik lalu berbalik arah, melarikan diri, yang tentu saja diikuti oleh kapal-kapal lainnya.
9. Bom aroma tawon
Tahun 1994, Angkatan Udara Amerika Serikat berinisatif untuk membuat sebuah senjata tidak mematikan untuk digunakan dalam sebuah pertempuran. Salah satu proposal yang diajukan berisikan saran-saran yang cukup konyol (meskipun dianggap cukup serius oleh mereka) dan benar-benar nyeleneh.
Dari laporan tersebut , disebutkan untuk menciptakan sebuah senjata kimia yang tidak membunuh musuh melainkan hanya mengganggu dan membuat jengkel musuhnya, misalnya dengan menjatuhkan sebuah bom berisi feromon yang bisa menarik lebah atau tawon-tawon yang berada di sekitar lokasi untuk menyerang dan menyengat para tentara musuh.
Bahan kimia lainnya adalah memberikan musuh dengan ‘halitosis parah’ atau bau mulut yang akan terus menempel pada prajurit musuh seumur hidup, dan dokumen terakhir menyarankan penggunaan aphrodisiacs kuat yang bisa mengakibatkan perilaku menyimpang pada pasukan musuh yaitu menjadi homoseksual!. Dengan kata lain Angkatan Udara Amerika Serikat pada satu masa, pernah mencoba membuat sebuah ‘bom gay’!!.
10. Misil yang dikendalikan oleh merpati

Salah satu hal nyeleneh lainnya yang tersisa dari Perang Dunia II adalah gagasan untuk menempatkan seekor burung merpati dalam sebuah hulu ledak misil. Teknologi perang pada waktu itu memang masih belum canggih dan peluru kendali pun belum dipikirkan oleh mereka. Sebagai gantinya, mereka menempatkan seekor merpati untuk membimbing misil tersebut tepat pada sasaran.
Militer Amerika Serikat memiliki rencana untuk membuat sebuah misil dengan hidung/hulu berbentuk kerucut khusus. Kerucut tersebut memiliki tiga kompartemen yang akan diisi oleh burung merpati terlatih dan sebuah layar yang akan menunjukkan jalur misil tersebut.
Begitu misil dijatuhkan ke arah sasaran, merpati akan mematuki layar dan menyelaraskan misil ke arah yang benar. Sebelumnya merpati tersebut akan dilatih untuk mengenali targetnya. Jadi ketika misil tersebut melenceng dari jalurnya, si merpati akan segera membetulkan arahnya dengan mematuk bagian tengah layar sehingga menjaga sasaran tetap berada di depannya. Setelah mendapat kucuran dana pada awalnya, proyek ini tidak dilanjutkan lantaran dianggap tidak praktis.
Berikut ini adalah beberapa rencana aneh nan unik dari pihak militer yang pernah dan hampir menggunakan hewan-hewan sebagai senjata rahasia mereka untuk menggempur musuhnya, seperti dilansir dari List Verse
1.Nuklir tenaga Ayam
Spoiler for nuklir tenaga ayam:

Pada tahun 1957, ketika perang dingin mencapai puncaknya, Inggris memiliki rencana untuk mengubur serangkaian hulu ledak nuklir di seluruh Jerman untuk berjaga-jaga jika Soviet berusaha menyerang Eropa dari timur. Namun mereka kemudian mengalami masalah, yaitu suhu yang terlalu dingin lantaran wilayah Jerman Utara saat itu sedang dilanda musim dingin. Suhu yang terlalu dingin memang bisa membuat peralatan elektronik dalam bom tersebut tidak akan bisa berfungsi normal.
Untuk memecahkan masalah tersebut, para ilmuwan terbaik dari militer Inggris pun dipekerjakan, sehingga muncullah sebuah ide yang cukup konyol, yaitu menggunakan ayam untuk mengerami bom!
Alasan mereka, ayam bisa menghasilkan panas tubuh yang bisa menjaga sirkuit elektronik tetap hangat. Dengan menyediakan pasokan makanan selama seminggu ayam tersebut akan tetap hidup untuk ‘mengerami’ bom-bom tersebut.
Akan tetapi proyek tersebut dibatalkan, bukan karena ide nyeleneh tentang ayam, melainkan lantaran Inggris merasa khawatir aspek-aspek politik jika meledakkan hulu nuklir di wilayah serumpun.
2.Pasukan elang untuk tangkap merpati mata-mata
Spoiler for Pasukan elang untuk tangkap merpati mata-mata:

Sebelum teknologi komunikasi jarak jauh ditemukan, burung merpati sering digunakan untuk mengirim pesan. Dalam Perang Dunia II saja, Inggris telah menggunakan sekitar 250.000 merpati pos yang digunakan tentara mereka untuk mengirimkan pesan setelah berada di garis depan musuh, terutama dalam situasi yang tidak memungkinkan mereka untuk menggunakan radio.
Strategi tersebut memang cukup efektif, lantaran merpati yang sudah terlatih bisa melakukan perjalanan lebih dari 1.800 kilometer ke lokasi yang tepat tanpa mengirimkan sinyal apa pun yang bisa terdeteksi oleh musuh. Taktik merpati ini pula yang sering digunakan oleh tentara Jerman. Dan untuk mengimbanginya, militer Inggris melatih sepasukan kecil falcon feregrine (sejenis elang) untuk berpatroli di sekitar pantai Inggris. Tugasnya, menangkap merpati yang keluar dari wilayah Inggris dengan membawa pesan rahasia. Taktik tersebut berhasil, karena sedikitnya dua ekor merpati pembawa pesan musuh telah ditangkap hidup-hidup oleh elang tersebut.
3.Lumba-lumba untuk cegah teroris
Spoiler for Lumba-lumba untuk cegah teroris:

Sejak tahun 1960-an, Angkatan Laut Amerika Serikat memiliki sebuah cabang aktif yang didedikasikan untuk satu tujuan yaitu : melatih mahluk laut untuk perang. Salah satu binatang laut yang paling umum dilatih adalah lumba-lumba botol. Lumba-lumba itu akan dilatih untuk bisa mendeteksi ranjau yang berada di bawah air dan ia akan memberikan sinyal bahaya pada kapal patroli yang kebetulan berada dekat mereka.
Di Seattle, lumba-lumba dan singa laut California juga dilatih untuk mendeteksi penyusup. Ketika seekor lumba-lumba mendeteksi adanya seseorang yang berenang, mereka akan segera mencari kapal patroli terdekat dan setelah itu singa laut akan mendekati perenang tersebut dengan sebuah manset logam kemudian mengunci kaki penyusup.
Pada masa Uni Soviet, militer mereka memiliki pasukan khusus yang terdiri dari mamalia laut untuk perang. Mereka telah melatih sepasukan lumba-lumba untuk menyerang kapal musuh dengan membedakan suara baling-baling kapal. Beberapa tahun lalu, lumba-lumba tersebut dikabarkan telah dijual kepada Iran dan ditempatkan di Teluk Persia yang kemudian mendapat julukan sebagai tentara bayaran.
4.Project X-Ray : Bom kelelawar
Spoiler for Project X-Ray : Bom kelelawar:

Semasa Perang Dunia II, para ilmuwan militer yang berkonflik secara aktif terus mencari cara bagaimana menjadi yang terunggul dari segi persenjataan. Salah satu gagasan yang pernah muncul adalah bom kelelawar dari militer Amerika Serikat. Dengan proyek yang diberi nama kode Project X-Ray, pekerjaan ini dilakukan Lytle S. Adams dan telah disetujui untuk digunakan oleh Presiden Roosevelt.
Bom kelelawar adalah sebuah bom besar dengan ruangan kosong yang kemudian akan dipenuhi dengan beberapa ekor kelelawar berhibernasi. Setelah dijatuhkan, pada ketinggian tertentu bom tersebut akan membuka dan kelelawar yang sedang berhibernasi itu pun akan terbangun oleh udara hangat, lalu mereka akan berkerumun dalam jumlah ribuan.
Setiap kelelawar dilengkapi dengan tujuh belas gram bom napalm yang melekat di tubuh. Ketika kelelawar tersebut mendarat di pohon-pohon atau rumah-rumah di Jepang, bom kecil itu akan menyala dan membakar apa yang ada di depannya.
Proyek ini merupakan salah satu strategi perang utama Amerika Serikat yang bisa dibilang murah meriah, lantaran kelelawar-kelelawar yang berjumlah ribuan itu didapatkan secara gratis dari Meksiko. Namun proyek itu kemudian tidak dilanjutkan karena mereka mulai menginvestasikan dana yang ada untuk membuat bom atom.
5. Tikus untuk membersihkan ranjau
Spoiler for 5. Tikus untuk membersihkan ranjau:

Salah satu peninggalan yang paling banyak dari peperangan adalah ranjau darat yang tidak terhitung jumlahnya di wilayah konflik. Keberadaan ranjau-ranjau tersebut menyajikan bahaya nyata bagi warga sipil. Bahkan ada sekitar tujuh puluh negara yang sudah melupakan keberadaan ranjau-ranjau darat yang terkubur dalam tanah tersebut.
Membersihkan ranjau-ranjau sisa perang memang merupakan pekerjaan yang akan memakan waktu, biaya dan sekaligus mematikan. Dan untuk mengatasi masalah ranjau-ranjau itu tidak jarang hewan pun diikut sertakan dalam upaya pembersihan.
Mongolia dilaporkan pernah menawarkan kera-kera senilai USD 2,000 untuk membantu mengatasi masalah ranjau tersebut, namun seperti halnya manusia, kera memiliki berat tubuh yang bisa memicu ledakkan.
Itulah sebabnya, Charlotte D’Hulst mengerjakan proyek tikus rekayasa genetika yang bisa bekerja sama dengan tentara untuk secara akurat membersihkan ranjau-ranjau yang terdapat dalam wilayah seluas 300 meter persegi hanya dalam beberapa jam.
Tikus-tikus yang sudah dimodifikasi itu mampu mendeteksi aroma 500 kali lebih sensitif dibanding tikus normal, selain itu berat tubuh mereka pun cukup ringan sehingga tidak bisa mengaktifkan ranjau.
6. Pasukan manusia-kera dari Uni Soviet
Spoiler for 6. Pasukan manusia-kera dari Uni Soviet :

Pada tahun 1920, Josef Stalin menggerakkan rencana untuk menciptakan ras tentara super dengan menyilangkan gen manusia dengan simpanse. Untuk mewujudkan impiannya, Stalin mempekerjakan ilmuwan hewan andalannya, Ilya Ivanov, untuk menciptakan “manusia yang tidak terkalahkan dan tanpa rasa sakit”.
Ivanov melakukan pekerjaan di French Guinea dan di sana ia berusaha untuk membuat simpanse betina hamil dengan menyuntikkan sperma manusia (spermanya sendiri!). Catatan dari percobaan tersebut menunjukkan bahwa ia hanya menggunakan tiga simpanse.
Pada tahap berikutnya ia mulai menggunakan sperma simpanse tersebut yang disuntikkan pada wanita agar wanita tersebut kemudian hamil dan akan melahirkan spesies baru campuran simpanse dan manusia. Namun apa yang ia harapkan tidak pernah terjadi, karena satu-satunya simpanse yang sudah dalam usia reproduksi mati sebelum mereka sempat memulainya.
7. Pasukan anjing perang Yunani
Spoiler for 7. Pasukan anjing perang Yunani:

Meskipun anjing banyak digunakan dalam peperangan, namun mereka tidak dimanfaatkan sebagai senjata. Hanya saja pada jaman Yunani Kuno, prajurit anjing merupakan lawan yang sengit di medan perang.
Pada abad ke-7 sebelum masehi, kota Yunani dari Magnesia mulai melengkapi pasukan militer mereka dengan anjing-anjing mastif terlatih, yang bisa tumbuh hingga 113 kilogram. Mereka akan mengirimkan anjing-anjing ini pada pertempuran pertama untuk memecah formasi pasukan musuh, sehingga pasukan prajurit di belakangnya lebih mudah menyerang musuh yang sudah kacau balau.
Bahkan, hak anjing-anjing itu pun disamaratakan dengan prajurit lain, yaitu dilengkapi baju jirah berduri untuk melindungi mereka dari serangan musuh.
8. Bom ular Jenderal Hannibal
Spoiler for 8. Bom ular Jenderal Hannibal:

Para ahli sejarah pasti akan bilang bahwa Hannibal adalah seorang jenderal militer yang cukup pintar. Kecermatannya dalam mengatur strategi memainkan peran yang menentukan dalam perang Punisia dan meletakkan duri besar di sisi monolitik Roma selama bertahun-tahun. Hannibal mungkin terkenal sebagai pemimpin pasukan invasi (Gajah dan pasukannya) dalam menembus perjalanan yang sulit di Pegunungan Alpen untuk menyerang Roma dari dalam.
Namun ada cerita lain yang unik dari kisah pantang menyerahnya Hannibal, yaitu tatkala ia sedang melancarkan perangnya sendiri melawan Eumenes II, raja Pergamon dalam sebuah pertempuran perahu.
Dalam pertempuran tersebut, Hannibal kalah dalam jumlah, namun ia sudah mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan perahu yang mengangkut sang raja tersebut. Setelah kapal yang membawa raja Eumenes II mendekat, ia mulai meluncurkan botol-botol penuh ular berbisa pada kapal tersebut. Karena serangan yang mengejutkan itu dan mungkin juga karena sang raja memang merasa jijik dengan hewan melata, sang raja pun panik lalu berbalik arah, melarikan diri, yang tentu saja diikuti oleh kapal-kapal lainnya.
9. Bom aroma tawon
Spoiler for Bom aroma tawon :

Dari laporan tersebut , disebutkan untuk menciptakan sebuah senjata kimia yang tidak membunuh musuh melainkan hanya mengganggu dan membuat jengkel musuhnya, misalnya dengan menjatuhkan sebuah bom berisi feromon yang bisa menarik lebah atau tawon-tawon yang berada di sekitar lokasi untuk menyerang dan menyengat para tentara musuh.
Bahan kimia lainnya adalah memberikan musuh dengan ‘halitosis parah’ atau bau mulut yang akan terus menempel pada prajurit musuh seumur hidup, dan dokumen terakhir menyarankan penggunaan aphrodisiacs kuat yang bisa mengakibatkan perilaku menyimpang pada pasukan musuh yaitu menjadi homoseksual!. Dengan kata lain Angkatan Udara Amerika Serikat pada satu masa, pernah mencoba membuat sebuah ‘bom gay’!!.
10. Misil yang dikendalikan oleh merpati
Spoiler for 10. Misil yang dikendalikan oleh merpati:

Salah satu hal nyeleneh lainnya yang tersisa dari Perang Dunia II adalah gagasan untuk menempatkan seekor burung merpati dalam sebuah hulu ledak misil. Teknologi perang pada waktu itu memang masih belum canggih dan peluru kendali pun belum dipikirkan oleh mereka. Sebagai gantinya, mereka menempatkan seekor merpati untuk membimbing misil tersebut tepat pada sasaran.
Militer Amerika Serikat memiliki rencana untuk membuat sebuah misil dengan hidung/hulu berbentuk kerucut khusus. Kerucut tersebut memiliki tiga kompartemen yang akan diisi oleh burung merpati terlatih dan sebuah layar yang akan menunjukkan jalur misil tersebut.
Begitu misil dijatuhkan ke arah sasaran, merpati akan mematuki layar dan menyelaraskan misil ke arah yang benar. Sebelumnya merpati tersebut akan dilatih untuk mengenali targetnya. Jadi ketika misil tersebut melenceng dari jalurnya, si merpati akan segera membetulkan arahnya dengan mematuk bagian tengah layar sehingga menjaga sasaran tetap berada di depannya. Setelah mendapat kucuran dana pada awalnya, proyek ini tidak dilanjutkan lantaran dianggap tidak praktis.
gimana menurut agan2 ? 
Nyleneh atau kreatifkah ??

Nyleneh atau kreatifkah ??

SUMUR
0
3.3K
Kutip
18
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan