

TS
HageMazu
Tentang Insomnia atau Sulit Tidur dan Cara Menghilangkannya


Semoga Tidak Repsol
Spoiler for Repsol:
Aloha gan.. Lama juga saia gak bikin trit lagi, pada kesempatan kali ini saia akan membeberkan cara mengilangkan insomnia dan kalo trit laen membahas cara mengatasi insomnia, kali ini cara menghilangkannya. Gimana sih cara menghilangkan insomnia?? Bisa gak menghilangkannya?? . . Penasaran?? Langsung cek aja yuk..
Quote:
Spoiler for Definisi dan Pengertian Insomnia:

Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun.
Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. Salah satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif.] Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur.
Banyak penderita insomnia tergantung pada obat tidur dan zat penenang lainnya untuk bisa beristirahat. Semua obat sedatif memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan psikologis berupa anggapan bahwa mereka tidak dapat tidur tanpa obat tersebut.
> Diagnosa
Spesialis tidur kedokteran memenuhi syarat untuk mendiagnosis berbagai gangguan tidur. Pasien dengan berbagai penyakit termasuk sindrom fase tidur tertunda sering salah didiagnosis sebagai Insomnia.
Untuk mendiagnosis insomnia, dilakukan penilaian terhadap:
• Pola tidur penderita sakit jiwa
• Pemakaian obat-obatan, alkohol, atau obat terlarang.
• Tingkatan stres psikis.
• Riwayat medis.
• Aktivitas fisik.
Diagnosis berdasarkan kepada kebutuhan tidur secara individual.
> Penyebab
Insomnia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional,kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan.
Sulit tidur sering terjadi, baik pada usia muda maupun usia lanjut; dan seringkali timbul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti kecemasan, kegelisahan, depresi atau ketakutan.
Kadang seseorang sulit tidur hanya karena badan dan otaknya tidak lelah.
Dengan bertambahnya usia, waktu tidur cenderung berkurang. Stadium tidur juga berubah, dimana stadium 4 menjadi lebih pendek dan pada akhirnya menghilang, dan pada semua stadium lebih banyak terjaga. Perubahan ini, walaupun normal, sering membuat orang tua berfikir bahwa mereka tidak cukup tidur.
Pola terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut. Beberapa orang tertidur secara normal tetapi terbangun beberapa jam kemudian dan sulit untuk tertidur kembali.
Kadang mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur. Terbangun pada dini hari, pada usia berapapun, merupakan pertanda dari depresi.
Orang yang pola tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur yang terbalik, mereka tertidur bukan pada waktunya tidur dan bangun pada saatnya tidur.
Hal ini sering terjadi sebagai akibat dari:
• Jet lag (terutama jika bepergian dari timur ke barat).
• Bekerja pada malam hari.
• Sering berubah-ubah jam kerja.
• Penggunaan alkohol yang berlebihan.
• Efek samping obat (kadang-kadang).
• Kerusakan pada otak (karena ensefalitis, stroke, penyakit Alzheimer).
> Gejala
Penderita mengalami kesulitan untuk tidur atau sering terjaga di malam hari dan sepanjang hari merasakan kelelahan. Awal proses tidur pada pasien insomnia mengacu pada latensi yang berkepanjangan dari waktu akan tidur sampai tertidur. Dalam Insomnia psiko-fisiologis, pasien mungkin mengeluh perasaan cemas, tegang, khawatir, atau mengingat secara terus-menerus masalah-masalah di masa lalu atau di masa depan karena mereka berbaring di tempat tidur terlalu lama tanpa tertidur. Pada insomnia akut, dimungkinkan ada suatu peristiwa yang memicu, seperti kematian atau penyakit yang menyerang orang yang dicintai. Hal ini dapat dikaitkan dengan timbulnya insomnia. Pola ini dapat menjadi tetap dari waktu ke waktu, dan pasien dapat mengalami insomnia, berulang terus-menerus. Semakin besar usaha yang dikeluarkan dalam mencoba untuk tidur, tidur menjadi lebih sulit diperoleh. Menonton jam saat setiap menit dan jam berlalu hanya meningkatkan perasaan terdesak dan usaha untuk tertidur. Tempat tidur akhirnya dapat dipandang sebagai medan perang, dan tidur lebih mudah dicapai dalam lingkungan yang asing.
> Durasi tidur dan kematian
Sebuah survei dari 1,1 juta penduduk di Amerika yang dilakukan oleh American Cancer Society menemukan bahwa mereka yang dilaporkan tidur sekitar 7 jam setiap malam memiliki tingkat kematian terendah, sedangkan orang-orang yang tidur kurang dari 6 jam atau lebih dari 8 jam lebih tinggi tingkat kematiannya. Tidur selama 8,5 jam atau lebih setiap malam dapat meningkatkan angka kematian sebesar 15%. Insomnia kronis - tidur kurang dari 3,5 jam (wanita) dan 4,5 jam (laki-laki) juga dapat menyebabkan kenaikan sebesar 15% tingkat kematian. Setelah mengontrol durasi tidur dan insomnia, penggunaan pil tidur juga berkaitan dengan peningkatan angka kematian.
Quote:
Spoiler for Insomnia:
Dalam suatu ungkapan dari George Lorimer, beliau berkata “Anda harus bangun setiap pagi dengan tekad bulat jika ingin tidur dengan rasa senang.”
Seorang dewasa memerlukan tidur lelap paling tidak 8 jam sehari. Berdasarkan penelitian medis umumnya orang yang mempunyai kesulitan tidur cenderung lebih khawatir dan tertekan kurang bahagia, lebih sering mengantuk atau secara mental lelah, mempunyai lebih banyak kekhawatiran mengenai pekerjaan dan masalah pribadi, dan kurang mempunyai rasa percaya diri dan harga diri dibanding kelompok yang dapat tidur secara teratur.
Seorang pengidap insomnia biasanya sulit tertidur pada waktu malam, tapi ia bangun terlalu awal di pagi hari. Ia sering terbangun di antara tidurnya di malam hari. Seorang yang menderita insomnia juga seringkali merasa tidak segar saat ia bangun dari tidurnya, ia juga tidak bisa tidur walaupun tubuhnya sudah capek dan juga sulit berkonsentrasi.
Insomnia dapat hinggap pada siapa saja. Kejadian-kejadian yang menyebabkan stress dan trauma pada seseorang yang dibiarkan akan menimbulkan gangguan jiwa ringan sampai berat yang akhirnya seringkali menyebabkan insomnia sekunder.
Selain faktor depresi atau psikologis tersebut, bisa juga karena pengaruh minuman keras atau minuman yang banyak mengandung kafein, penyakit, pengaruh penggunaan obat tidur atau obat penenang dalam jangka lama.
Insomnia juga dapat terjadi pada mereka yang biasa bekerja di depan komputer dalam sehari, wanita yang sedang dalam masa menstruasi, mereka para wanita yang sudah menopause.
Insomnia sendiri dibagi dalam 3 jenis insomnia, yakni :
1. Insomnia sementara
Pada insomnia sementara, gangguan tidur hanya beberapa malam saja, paling lama sekitar 3-4 minggu.
2. Insomnia jangka pendek
Insomnia jangka pendek biasanya disebabkan oleh stress mendadal (dari pekerjaan, sekolah ataupun masalah keluarga).
3. Insomnia kronis
Insomnia kronis merupakan keadaan insomnia yang cukup parah dan akan berakhir sampai beberapa minggu, bahkan bisa berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Umumnya penderita termasuk dalam salah satu kelompok dibawah ini :
- Kesulitan tidur saat pergi tidur
- Tidur sedikit sekali atau tidak nyenyak, sering terbangun dan melek selama berjam-jam di tengah malam
- Terbangun pagi-pagi sekali dan tidak dapat tidur lagi

Insomnia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional, penyakit tertentu, kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan.
Mereka yang mengalami insomnia umumnya dimulai dengan munculnya gejala-gejala, seperti :
1. Kesulitan jatuh atau tidak tercapainya tidur nyenyak. Keadaan ini bisa berlangsung sepanjang malam dan dalam tempo berhari-hari, berminggu-minggu atau lebih.
2. Merasa lelah saat bangun tidur dan tidak merasakan kesegaran. Mereka yang mengalami insomnia seringkali merasa tidak pernah tertidur sama sekali.
3. Sakit kepala di pagi hari. Ini sering disebut dengan “efek mabuk” padahal, nyatanya orang tersebut tidak minum-minum di malam itu.
4. Kesulitan berkonsentrasi
5. Mudah muntah
6. Mata memerah
7. Mengantuk di siang hari
> Gangguan Sulit Tidur Insomnia
Salah satu hal yang paling penting dalam hidup manusia adalah aktivitas tidur. Tidur merupakan salah satu fungsi yang penting dalam tubuh manusia. Hal ini dilakukan setiap hari. Pola tidur juga perlu diketahui, kuantitas dan kualitas tidur sangatlah diperlukan seseorang untuk menjaga kesehatan mereka. Kuantitas tidur yang berkualitas adalah sekitar 8 jam tanpa terbangun selama 8 jam tersebut.
Fungsi dari tidur adalah bisa membantu pikiran Anda untuk lebih pulih dan mengembalikan kembali energi yang sudah terkuras untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Lalu bagaimana jika Anda mengalami gangguan tidur dan tidak bisa tidur sepanjang malam? Padahal Anda besok harus melakuka aktivitas, dan harus menyelesaikan pekerjaan Anda? Masalah tidak bisa tidur merupakan salah satu masalah yang disebut dengan sleep apnea. Salah satu sleep apnea yang sering dialami oleh masyarakat luas adalah insomnia.
Insomnia adalah sulit untuk tidur atau sulit untuk mendapatkan tidur yang lelap. Kebutuhan tidur yang tidak terpenuhi ini bisa menyebabkan seseorang mengalami berbagai dampak yang kurang baik. Insomnia gangguan sulit tidur dibagi menjadi tiga jenis, yakni insomnia inisial, insomnia intermiten, dan insomnia terminal. Gangguan sulit tidur insomnia inisial adalah tidakmampunya seseorang untuk tidur. Insomnia interniter adalah tidak mamunya seseorang untuk mempertahankan tidur, atau bangun saat tidur. Dan insomnia terminal adalah salah satu gangguan yang ditandai dengan bangun secara awal dan tidak bisa tidur lagi.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab gangguan sulit tidur insomnia adalah rasa nyeri, kecemasan, stress, tekanan jiwa, dan ketakutan yang berlebihan, dan tidak melakukan cara untuk tidur. Biasanya cara menangani masalah insomnia ini adalah dengan memberikan dan menciptakan suasana yang nyaman dan melakukan relaksasi.
Cara mengatasi insomnia susah tidur adalah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung protein yang tinggi sebelum tidur, misalnya dengan mengonsumsi keju, atau juga susu. Dan diperkirakan bahwa triptofan, yang biasanya merupakan suatu asam amino yang bersumber dari protein yang dicerna dan bisa membantu agar bisa tidur.
> Akibat Insomnia
Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara kualitas maupun kuantitas. Insomnia adalah gejala yang dialami oleh orang yang mengalami kesulitan kronis untuk tidur, sering terbangun dari tidur, dan tidur singkat atau tidur nonrestoratif. Akibat insomnia membuat penderita mengalami ngantuk yang berlebihan di siang hari dan kuantitas dan kualitas tidurnya tidak cukup. Gejala-gejala insomnia secara umum adalah seseorang sulit untuk memulai tidur, sering terbangun pada malam hari ataupun di tengah-tengah saat tidur. Orang yang menderita insomnia juga bisa terbangun lebih dini dan kemudian sulit untuk tidur kembali. Seseorang dapat mengalami insomnia transien akibat stres situasional seperti masalah keluarga, kerja atau sekolah, jet lag, penyakit, atau kehilangan orang. Insomnia temporer akibat situasi stress dapat menyebabkan kesulitan kronik untuk mendapatkan tidur yang cukup, mungkin disebabkan oleh kekhawatiran, stress dan kecemasan.

Manusia memiliki kebutuhan yang sangat penting dan bermanfaat untuk menjaga homeostatis kehidupan. Kebutuhan manusia yang paling penting adalah kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis tersebut salah satunya adalah istirahat dan tidur. Tidur sangat penting bagi manusia, karena dalam tidur terjadi proses pemulihan sehingga tubuh yang tadinya mengalami kelelahan akan menjadi segar kembali. Proses pemulihan yang terhambat dapat menyebabkan organ tubuh tidak bisa bekerja dengan maksimal, akibatnya orang yang kurang tidur akan cepat lelah dan mengalami penurunan konsentrasi sebagai bentuk akibat insomnia. Gangguan tidur yang umum terjadi adalah insomnia.
Pengertian insomnia mencakup banyak hal. Insomnia dapat berupa kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tertidur. Seseorang terbangun dari tidur tetapi merasa belum cukup tidurdapat disebut mengalami insomnia. Insomnia merupakan ketidakmampuan untuk mempertahankan tidur atau keadaan sering terjaga dari tidur baik secara kualitas maupun kuantitas. Insomnia bukan berarti sama sekali seseorang tidak dapat tidur atau kurang tidur karena orang yang menderita akibat insomnia sering dapat tidur lebih lama dari yang mereka perkirakan, tetapi kualitasnya kurang.
Penatalaksanaan Umum pada Insomnia
1. Singkirkan atau terapi sindrom-sindrom yang spesifik
2. Latih kebiasaan tidur yang baik. Pertahankan waktu tidur yang teratur, gunakan kamar tidur hanya untuk tidur. Jaga agar ruangan gelap, tenang, dan dingin. Kembangkan suatu ritual tidur sekitar satu jam sebelum tidur. Bangun pada waktu yang sama setiap pagi. Olahraga yang teratur pada siang hari, tetapi tidak dilakukan setelah makan malam. Hindari aktivitas mental yang terlampau bersemangat pada saat menjelang malam.
3. Berikan dukungan dan penghiburan. Lakukan psikoterapi, jika diperlukan. Cobalah teknik relaksasi: relaksasi progresif, biofeedback, self-hypnosis, meditasi dan lain-lain. Tekankan kepekaan akan kontrol diri.
4. Gunakan sedatif-hipnotik hanya untuk waktu yang terbatas. Sebagian besar obat hipnotik menjadi tidak efektif lagi setelah 2 minggu jika digunakan pada malam hari.22
Lanjut Dibawah

Diubah oleh HageMazu 26-02-2014 13:53


tikusil memberi reputasi
1
6.9K
Kutip
19
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan