Jakarta - Kepedulian terhadap berbagai permasalahan umat beragama dalam negeri membuat Menteri Agama Suryadharma Ali menuangkan sejumlah gagasan dan idenya dalam sebuah buku. Ketua Umum PPP ini menyuguhkan buah pemikirannya dalam bidang pendidikan dan kehidupan umat beragama dalam negeri.

"Bagi saya buku ini adalah kejutan. Sudah dua tahun ini saya ingin menulis buku tapi tidak kesampaian. Tapi ternyata buku yang tidak terencana ini malah ada yang menuliskan. Terima kasih kepada tim penulis," tutur Suryadharma.

Suryadharma mengatakan itu dalam Bedah Buku 'Suryadharma Ali: Gagasan, Ucapan dan Tindakan dalam Mencerahkan Pendidikan Islam dan Kerukunan Umat' di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Rabu (26/2/2014).

Tujuan diadakannya bedah buku ini adalah mengembangkan wawasan dan pengetahuan dalam bidang pendidikan Islam, menumbuhkan kesepahaman dan kerukunan antar umat beragama serta memperkuat jaringan kerjasama (networking) antar tokoh agama dalam membangun kehidupan penuh toleran.

"Buku ini berisikan rekam jejak dari sambutan-sambutan saya di berbagai tempat yang tercecer yang dikumpulkan menjadi satu," terangnya.

Di dalam buku ini Suryadharma berbicara mengenai transformasi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) yang berubah menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Kemudian sejumlah IAIN pun berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).

"Soal pendidikan, saya sangat menyayangkan kualitasnya sampai saat ini belum kompeten. Hal ini terlihat dari madrasah di Tanah Air sebanyak 90 persen dikelola swasta. Hanya 8-10 persen saja madrasah berstatus negeri. Sedangkan, pondok pesantren 100 persen adalah swasta," kata Suryadharma yang mengenakan batik berwarna merah dan coklat dalam sambutannya.

Menurutnya, 90 persen dari pendidikan agama di Tanah Air lebih dominan mengajarkan ilmu pengetahuan saja. Ini dianggap akan mempersempit ruang lingkup untuk memahami agama.

"Oleh karenanya, saya imbau pada pihak penyelenggara pendidikan untuk stop mendikotomi ilmu dengan agama. Sebaliknya, saya harap integrasi ilmu dengan agama dapat terus kita lakukan," ujarnya.

Acara ini dihadiri oleh Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, mantan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi, Romo Agus Ulahayanan dari Konferensi Wali Gereja Indonesia, pakar pendidikan dan mantan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Imam Suprayogo, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Walubi Arif Harsono, tokoh agama Kristen dan Ketua STT Eukemene Jakarta Rev. Wempi Lintuuran.

http://news.detik.com/read/2014/02/2...uku?n991102605

Sebentar Lagi Nyusul Caleg Partainya Pak Ali Si Lelga Yang Katanya Mau Bikin Buku Juga...