Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

PrimusRahmadianAvatar border
TS
PrimusRahmadian
[Miris-miris Sedap] Digempur Lobi Jalur ITS dan Sogokan, Surutkah Risma?
Spoiler for Kanjeng Mami Risma:


TEMPO.CO, Jakarta - Memimpin Surabaya sejak 2010 menggantikan Bambang D.H., Wali Kota Tri Rismaharini menolak proyek jalan tol yang semula disetujui pendahulunya. Malah, proyek senilai Rp 9,2 triliun itu sudah ditenderkan dan dimenangi PT Margaraya Jawa Tol. baca:Wali Kota Risma dan Serangan Bertubi Soal Tol)

Risma berkukuh menolak proyek jalan bebas hambatan sepanjang 25 kilometer itu. Salah satu alasannya, “Kalau masyarakat bisa memakai jalan gratis, mengapa harus membayar?” ujarnya kepada Tempo, Rabu, 12 Februari 2014 lalu.

Majalah Tempo dalam edisi #SaveRisma: Siapa Menggasak Surya-1 pekan ini menulis, meski memenangi proyek tol yang dirancang sejak 2006, PT Margaraya Jawa Tol gagal memenuhi proyek karena kesulitan dana. Di akhir pemerintahan Bambang D.H., Margaraya akhirnya membentuk konsorsium pendanaan bersama PT Jasa Marga, PT Duta Graha Indah, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Elnusa. Mereka menyatakan siap memulai pembangunan.

Namun, semuanya buyar karena Risma tetap berkukuh menolak proyek yang dianggapnya tak diperlukan warga Surabaya itu. Itu juga membuat Risma bersimpang jalan dengan Bambang D.H., pendahulunya yang kemudian menjadi wakilnya.

Dari hasil penelusuran edisi Majalah Tempo, ada lobi-lobi oleh pengusaha yang dilancarkan untuk melunakkan sikap Risma. Salah satunya menggunakan “jalur ITS”--Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, tempat Risma dulu kuliah.

Direktur PT Duta Graha Indah, Dudung Purwadi, yang juga lulusan perguruan tinggi itu, dikirim buat menemui Hendro Gunawan, alumnus Teknik Sipil ITS, yang dulu menduduki kursi Ketua Badan Pembangunan Daerah Surabaya.

Hendro, yang kini menjadi Sekretaris Kota Surabaya, itu menceritakan Dudung datang untuk minta tolong agar proyek jalan tol dilanjutkan. Namun, tamunya itu menyorongkan amplop tebal. Hendro menolak.

Melalui jalur lain, konsorsium ini berusaha menemui Risma untuk menyerahkan Rp 8 miliar. Namun, Risma tak bergeming. “Saya tak pernah saya izinkan dia masuk ruangan saya,” ucap Risma kepada Tempo pada Selasa pekan lalu.

Digempur kiri dan kanan, Risma mengajak Hendro melaporkan kasus ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Lembaga ini menurunkan tim ke Surabaya. Penyadapan pun dilakukan. Buntutnya, penyelidik malah mendapat temuan yang lebih kakap: penyuapan dan korupsi proyek Wisma Atlet SEA Games XXVI Palembang, yang juga melibatkan Duta Graha Indah. (baca: Wali Kota Risma Didesak Mundur karena Tolak Tol?)

Dudung Purwadi, yang kini menjabat Direktur Utama Duta Graha Indah, membantah berusaha menyuap Risma dan anggota stafnya. “Sepanjang yang saya ketahui, semuanya tidak benar,” katanya melalui surat elektronik kepada Tempo.

Umbel Belita

Dasar ne mafia2 semprul semua, sogok2an, orang2 kaya gini musti dikandangkan ke G-bay seumur hidup !!

Ane sebagai warga Surabaya, dukung Bu Risma selalu, jangan sampai wakilnya yang menjabat lagi nantinya, bisa jadi Surabaya tercinta jadi tempatnya cari duit mafia-mafia berdasi.. emoticon-Najis
Diubah oleh PrimusRahmadian 22-02-2014 23:04
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
1.9K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan