Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi menyatakan siap untuk diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu terkait kasus bus Transjakarta yang berkarat.

Jokowi menyerahkan kasus dugaan korupsi itu ke proses hukum. Oleh sebab itu, dia tidak keberatan jika institusi tindak kejahatan korupsi itu turut serta menyelidiki.

"Ya, ndak apa-apalah (diperiksa KPK), tapi ini kan masih diproses di Inspektorat dan minta bantuan dari BPKP. Kalau memang dilihat ada indikasi, itu masuk wilayah hukum," kata Jokowi, di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (21/2/2014).

Meski demikian, mantan Wali Kota Solo ini enggan menanggapi seputar kelanjutan pengusutan kasus tersebut oleh pihak Inspektorat DKI Jakarta. Pasalnya, Ia mengaku belum mendapatkan hasil penyelidikan dari Inpektorat.

"Soal ini (penyelidikan) saya ngomong nanti setelah mendapat laporan. Saya tidak mau menduga-duga karena itu menyangkut nasib seseorang," ungkapnya.

Sementara terkait masalah ini, Inspektorat DKI Jakarta masih mendalami temuan indikasi kecurangan lelang bus. Inspektorat DKI menemukan kejanggalan, antara lain pintu otomatis macet, tutup filter oli berkarat, dan speedometer tidak jalan.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, dari dokumen lelang itu ditemukan indikasi penggelembungan harga.

Tak hanya itu, bus-bus baru itu terbukti memiliki komponen yang berkarat dan ada yang rusak meski penggunaannya belum sampai satu pekan. [mes]