Kaskus

News

jajang100Avatar border
TS
jajang100
PT JM Tolak Beri Jaminan 5 Persen Investasi Monorel
PT JM Tolak Beri Jaminan 5 Persen Investasi Monorel


Jakarta - PT Jakarta Monorail mengaku mengantongi dana segar Rp 25 triliun untuk pembangunan proyek monorel di Jakarta. Meski begitu mereka tetap enggan menyetujui usulan Pemprov DKI memberikan jaminan 5 persen dari total nilai proyek.

Usulan jaminan ini merupakan salah satu klausul tambahan yang diajukan pemprov DKI dalam penyesuaian perjanjian kerjasama proyek monorel. Jaminan ini sebagai bukti dana segar yang dimiliki PT JM.

Hingga Jumat (21/2/2014) kemarin, Dirut PT JM, john Aryananda masih mengutarakan keberatannya atas usulan tersebut. Menurutnya jaminan tersebut sangat besar jika dibandingkan dengan pembangunan proyek-proyek besar yang hanya menyertakan jaminan 1 persen sesuai dengan aturan daru Bappenas.

"Jangan dibesar-besarkan. Kita ikut saja dengan Bappenas. Mereka (pemprov) kan mengundang Bappenas untuk berkonsultasi," kata John.

Bila PT JM mampu menyelesaikan pembangunan proyek ini sesuai target yakni 5 tahun untuk kedua rutenya maka jaminan ini akan dikembalikan oleh pemprov DKI. Namun bila proyek ini kembali mangkrak di tengah jalan, maka seluruh jaminan serta aset monorel akan diserahkan pada pemprov DKI.

Ia mengaku tak masalah dengan klausul penyerahan seluruh aset bila tak memenuhi target penyelesaian. Menurutnya itu hal biasa dalam sebuah kontrak pembangunan.

"Kalau penyerahan aset kita setuju. Itu klausul yang biasa dalam pembangunan," lanjutnya.

Mengenai jaminan ini, PT JM keberatan dengan mengatakan dalam 15 dokumen awal yang diserahkan pada pemprov DKI. Pihaknya sudah memberikan kelengkapan dokumen kemampuan finansial 2 tahun terakhir sebesar Rp 4,5 triliun, sudah dikaji oleh Bappenas dan dinilai sudah cukup.

"Di dalam persyaratan dengan Pemprov DKI Jakarta, kita harus memberikan laporan keuangan sesuai kemampuan finansial kita. Kita memberikan syarat kelengkapan seperti kemampuan finansial 2 tahun terakhir sebesar Rp 4,5 triliun. Kita sudah serahkan dokumennya dan sudah dikaji dibantu konsultan Bappenas. Nilainya sudah cukup," terang John.

Dalam jumpa pers usai pertemuan di Balai Kota, Kamis (20/1) kemarin, mantan kepala Bappeda DKI, Sarwo Handayani mengatakan belum ada finalisasi soal jaminan tersebut. Pihak Bappenas masih mencari referensi proyek yang bisa dijadikan acuan nilai jaminan. Namun, dipastikan nilainya paling rendah 1 persen.

"Soal jaminan, kami dibantu Bappenas untuk mencari referensi proyek. Kisarannya paling rendah 1 persen," ungkap Sarwo.

Saat itu turut hadir direksi PT JM dan dirut Ortus Holding Edward Suryadjaya. Mereka sama sekali tak memberikan sanggahan atau pernyataan tak setuju dengan usulan tersebut.

Usulan jaminan ini pertama kali dilontarkan oleh wakil Gubernur DKI Basuki T Purnama yang merasa harus memiliki bukti investasi mereka dalam proyek ini. Ia ingin bila PT JM tak mampu mengerjakan proyek ini, klausul tambahan ini menjadi landasannya agar ia dapat menyerahkan proyek ini pada perusahaan lain untuk dilanjutkan.

"Kita juga minta jaminan bank 5 persen. Kan kamu mau bangun triliunan, buktikan dong uang kamu dimana. Kalau nggak ada duit, berarti bohong dong. Masa mau bangun tapi 1 perak duit aja nggak ada," kata Ahok di Balai Kota, Kamis (20/2).

Dalam pembangunan monorel sendiri, PT JM menggandeng investor yakni China Communication Construction Ltd dari China dan SMRT asal Singapura. Kedua perusahaan ini berada dalam naungan Ortus Holding milik pengusaha Edward Surjadjaya.

Ramainya perbincangan monorel ini dimulai saat Ahok mengisyaratkan pembatalan kerjasama dengan PT JM untuk pembanguan monorel. Saat itu ia menduga perusahaan bentukan Ortus Holding ini tak punya uang melanjutkan proyek tersebut.

Belakangan diketahui belum ada perjanjian kerja sama antara pemprov DKI dan PT JM meski sudah ground breaking pada 16 Oktober lalu. Gubernur DKI Jokowi beralasan kedua belak pihak masih melakukan penyesuaian kerjasama dengan beberapa perbaikan dari pks yang lama tahun 2004.

Selain itu Jokowi mengakui salah satu kendala penandatangan PKS ini karena ia belum menerima 3 dokumen terkait penyempurnaan dokumen adminsitrasi, dokumen teknis dan initial bussines plan. Namun PT JM mengaku sudah menyerahkan ketiga dokumen tersebut pada 9 November 2013.

Meski belum ada titik temu soal jaminan bank ini, PT JM mengklaim, penyesuaian kerjasama sudah dalam tahap finalisasi. Rencananya akan selesai pada akhir Februari dan segera ditandatangani.


http://news.detik.com/read/2014/02/2...rel?n991102605
http://news.detik.com/read/2014/02/2...estasi-monorel
http://news.detik.com/read/2014/02/2...estasi-monorel

Gak serius perusahaan ini, maunya aman saja, gimana kalau 5% dan turun terus proporsional selama 5 thn terakhir nya tinggal 1% kalau gakmau berarti memang gak serius dan gak bonafide perusahaan ini
0
948
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan