riomartilAvatar border
TS
riomartil
sejarah beberapa orga. kepemudaan: GP Ansor, Pemuda Pancasila & Pemuda Panca Marga
Hohoho..selamat datang di sejarah singkat beberapa organisasi kepemudaan di bangsa ini,pertama saya coba menyampaikan sejarah singkat dr GP Ansor, Pemuda Pancasila & Pemuda Panca Marga untuk organisasi kepemudaan ternama lainnya di thread berikutnya ya..emoticon-I Love Indonesia (S)

1. GP Ansor.

Sejarah lahirnya GP Ansor tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang kelahiran dan gerakan NU itu sendiri. Tahun 1921 telah muncul ide untuk mendirikan organisasi pemuda secara intensif. Hal itu juga didorong oleh kondisi saat itu, di mana-mana muncul organisasi pemuda bersifat kedaerahan seperti, Jong Jafa, Jong Ambon, Jong Sumatera, Jong Minahasa, Jong Celebes & msh byk lagi yang lain.
Dibalik ide itu, muncul perbedaan pendepatan antara kaum modernis & tradisionalis.Disebabkan oleh perdebatan sekitar tahil, talking, taqlid, ijtihad, mashab dan masalah furuiyah lainnya. Thn 1924 KH. Abdul Wahab membentuk organisasi sendiri bernama Syubbanul Wathan (pemuda tanah air). Organisasi baru itu kemudian dipimpin oleh Abdullah Ubaid (Kawatan) sebagai Ketua dan Thohir Bakri (Peraban) sebagai Wakil Ketua dan Abdurrahim (Bubutan) selaku sekretaris.
Atas inisiatif Abdullah Ubaid, akhirnya pada tahun 1931 terbentuklah Persatuan Pemuda Nahdlatul Ulama (PPNU). Kemudian tanggal 14 Desember 1932, PPNU berubah nama menjadi Pemuda Nahdlatul Ulama (PNU). Pada tahun 1934 berubah lagi menjadi Ansor Nahdlatul Oelama (ANO). Br pd muktamar NU ke-9 di Banyuwangi, tepatnya pada tanggal 21-26 April 1934, ANO diterima dan disahkan sebagai Departemen Pemuda NU, satu tingkat dgn bagian da’wah, ekonomi, mubarrot dan ma’arif. Adapun struktur ANO pertama: President: H.M. Thohir Bakri; vice President: Abdullah Oebaid; dan secretaris : H. Acmad Barawi, Abdussalam
Kongres pertama di Surabaya baru dihadiri 8 Cabang dari Jawa Timur dan 2 Cabang dari Jawa Tengah. Disebabkan karena saat itu sebagian besar cabang NU bukan belum memiliki inisiatif, tetapi juga masih muncul pro-kontra pendirian ANO. Pada saat Muktamar NU ke-11 (9-13 Juni 1936), baru kemudian merekomendasikan agar masing-masing NU membentuk ANO.
Kongres II di Malang
Salah satu keputusan penting kongres adalah mendirikan Banoe (Barisan Ansor Nahdlatul Oelama) yang kemudian disebut Banser. Selain itu juga menyempurnakan Anggaran Rumah Tangga ANO terutama menyangkut Banoe.
Kongres III 1938
Langkah ANO sebagai organisasi pemuda semakin berkembang. Memutuskan beberapa hal penting:
(1) meningkatkan pengamalan reglement;
(2) memperingati hari lahir ANO setiap tahun di semua cabang;
(3) mendirikan banoe di semua cabang dan mengaktifkan Riyadlatul Badaniyah serta latihan baris berbaris;
(4) mengusahakan terwudnya taman bacaan di setiap cabang;
(5) mengesahkan Mars ANO al iqdam;
(6) berusaha bersama NU mendirikan poliklinik;
(7) menginstruksikan kepada setiap cabang untuk mengaktifkan confrentie found;
(8) mengutus Thohir Bakri dan Abdullah Ubaid ke Muktamar NU ke-13 di Menes, Banten.
Kongres IV: Gabungan 1939
Bahwa kongres ANO IV rencananya dilaksanakan di Madura (Pemekasan), oleh Muktamar NU ke-13 di Menes, agar digabung dengan Muktamar NU ke-14 di Magelang (15-21 Juli 1939).
GP ANSOR PASCA KEMERDEKAAN
Seperti diketahui bahwa setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, tersiar berita bahwa pemerintah Inggris dan kerajaan Belanda telah sepakat bahwa tentara Inggris di Indonesia akan memegang kekuasaan atas nama pemerintah Belanda. Persetujuan tersebut terkenal dengan nama Civil Affair Agreement.
Atas dasar itu, PBNU kemudian membuat undangan kepada konsul NU di seluruh Jawa dan Madura. Dlm undangan tersebut disebutkan agar tanggal 21 Oktober 1945, para undangan datang ke Kantor PBNU di Jl. Sasak, No.23. Mlmnya, 23 Oktober 1945, rapat PBNU yang dihadiri seluruh konsul NU se-Jawa & Madura dimulai. Rais Akbar KH. Hasyim Asy’arie menyampaikan amanatnya berupa pokok kaidah kewajiban umat islam dalam berjihad membela tanah air. Rapat yang dipimpin Ketua Besar KH. Abdul Wahab Hasbullah itu kemudian menyimpulkan satu keputusan dalam bentuk resolusi, yang diberinama “Resolusi Jihad Fii Sabilillah”. Intinya, mewajibkan setiap umat Islam (Fardlu ‘Ain) mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari serangan musuh.
Pada tanggal 14 Desember 1949 reuni yang direncanakan itu pun berlangsung semarak di kantor PB ANO Jl. Bubutan VI/2 Surabaya. Pertemuan bersejarah itu dihadiri oleh menteri agama RIS KH.A. Wahid Hasyim. KH.A Wahid Hasyim mengemukakan pentingnya membangun kembali organisasi Pemuda Ansor karena dua hal:
(1) Untuk membentengi perjuangan umat Islam Indonesia;
(2) Untuk mempersiapkan diri sebagai kader penerus NU.
Dari pengarahan KH.A. Wahid Hasyim kemudian lahir kesepakatan: Membangun kembali organisasi ANO dengan nama baru: Gerakan Pemuda Ansor disingkat Pemuda Ansor, hanya kemudian dipergunakan GP Ansor karena lebih populer, disepakati Pucuk Pimpinan berkedudukan di Surabaya.
Karena itu, setelah terjadi kesepakatan, beberapa tokoh menghubungi aktivis Ansor di daerah agar segera membangkitkan kembali organisasinya, mulai dari tingkat ranting, Anak Cabang, Cabang dan Wilayah atau Daerah. Dalam hal ini, PBNU juga tidak tinggal diam, kendati secara organisatoris, GP Ansor bukan lagi merupakan bagian (departemen) pemuda NU, melainkan sudah menjadi badan otonom yang dengan sendirinya, memiliki aturan rumah tangga sendiri.
Dengan terpilihnya Chamid Widjaja, berarti masa kebangunan kembali GP Ansor telah dimulai. Langkah berikutnya, menurut catatan Moh. Saleh, pada awal tahun 1950 hampir seluruh jajaran Ansor, mulai dari tingkat Ranting hingga wilayah sudah terbentuk. Bahkan pada tahun yang sama, Cabang Istimewa Singapura juga berhasil didirikan.
Catatan dari redaksi Ansor Online:
Bahwa kekerasan yang pernah dilakukan oleh Ansor tidak perlu menjadi kebanggan bagi pengurus dan warga GP Ansor, sebab bagaimanapun juga yang dilakukan oleh Ansor adalah suatu tindak kekerasan, yang dilakukan karena upaya balas dendam gerakan PKI. Bahkan sekalipun pemberontakan PKI diakui oleh banyak pihak telah nyata-nyata melakukan pelanggaran terhadap konstitusi RI.
Sebagaimana sikap kemanusiaan yang lebih humanis ditampilkan Gus Dur berhubungan dengan pertistiwa 30 September 1965 bisa menjadi contoh buat keluarga besar NU. Bahwa Gus Dur secara ikhlas meminta maaf kepada keluarga PKI terhadap peristiwa 30 September 1965, termasuk keterlibatan NU dalam pembantaian PKI.
Sikap kesatria Gus Dur bukan untuk mengakui kebenaran PKI dan menyalahkan kelompok lain, tetapi semata-mata dilandasi dengan pemikiran yang lebih rasional, bahwa kekerasan yang pernah dilakukan dengan sesama warga bangsa karena bingkai konflik poltik, tidak perlu terulang lagi apalagi menjadi kebanggaan warga yang melekat di ingatan warga Ansor.
(Tim Redaksi GP-Ansor Online)

2. Pemuda Pancasila.

Organisasi Pemuda Pancasila dideklarasikan berdirinya pada 28 Oktober l959 di Jakarta Adalah Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) yang membidani kelahiran organisasi tersebut. IPKI merupakan sayap politik dari para petinggi militer yang masih aktif dalam kedinasan. Tokoh-tokoh pendirinya adalah A.Yani, A.H.Nasution, Gatot Subroto dan masih banyak lagi
Mereka tidak dapat langsung bermain di kancah politik, karena memang undang-undang melarang militer aktif melakukan kegiatan politik praktis. IPKI dilahirkan guna mengemban tugas mulia yakni melindungi NKRI dari rongrongan bahaya laten komunis yang kala itu dimotori oleh PKI. Setiap gerakan PKI selalu dikontrol dan dibayang-bayangi oleh IPKI. Ketika PKI melakukan manuver politik dengan mendirikan organisasi Pemuda Rakyat, dengan sigap IPKI mendirikan organisasi Pemuda Pancasila pada 28 Oktober l959.
Sejak awal berdirinya, Pemuda Pancasila tidak pernah sepi dari gerakan untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Ketika Pancasila dalam ancaman dan hendak dirongrong oleh barisan Pemuda Rakyat beserta kekuatan PKI, dengan sigap kader-kader Pemuda Pancasila tampil sebagai perisai penyelamat. Sekitar tahun l965 ketika PKI gencar menelusup di segenap sendi kehidupan masyarakat, kerap berhadapan secara fisik dengan anggota Pemuda Pancasila. Sejarah mencatat beberapa kali terjadi bentrokan fisik yang menewaskan anggota organisasi dari kedua belah pihak. Peristiwa gugurnya kader-kader Pemuda Pancasila itu dicatat sebagai peristiwa heroik yang dijadikan api semangat dalam menegakkan panji-panji organisasi.
Menatap Masa Depan
Sejak berdiri hingga di usianya yang -+ stengah abad ini, organisasi Pemuda Pancasila berhasil melewati tiga masa sistem pemerintahan, yakni era Orde Lama, era Orde Baru, dan kini era Orde Reformasi. Jika dahulu Pemuda Pancasila dijadikan tangan panjang untuk merambah dunia politik, kini kondisinya sudah berbeda.
Dalam Mubes VII tahun 2001 di Wisma Kinasih Bogor, diputuskan bahwa Pemuda Pancasila tidak lagi berbentuk OKP namun berubah menjadi Ormas yang bebas dari segala bentuk permainan politik praktis. Dengan keputusan ini maka induk organisasi mencanangkan suatu kebijakan, para kader Pemuda Pancasila ada di mana-mana tapi tidak ke mana-mana dengan jumlah anggota kurang lebih 7.000.000 anggota militan.
Arah kegiatan organisasi lebih dititikberatkan untuk bergerak di sektor kegiatan sosial kemasyarakatan yang secara langsung menyentuh kepentingan masyarakat hingga ke tingkat basis. Jutaan anggota Pemuda Pancasila yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, eksis dalam dinamika organisasi di tingkat nasional (Majelis Pimpinan Nasional), provinsi (Majelis Pimpinan Wilayah), kota/kabupaten (Majelis Pimpinan Cabang), kecamatan (Pimpinan Anak Cabang), hingga kader di kelurahan sebagai akar rumput atau basis massa terbawah.
Mereka terwadahi dalam organsiasi yang solid, dengan mengedepankan unsur keberagaman : pendidikan, sosial ekonomi, usia, suku ,dan agama. Mulai dari preman hingga tokoh eksekutif, legislatif, pengusaha, tokoh agama, tokoh pendidikan, semuanya berpadu dalam wadah organisasi Pemuda Pancasila.
Berani Melakukan Perubahan
Ke depan Pemuda Pancasila harus berani melakukan perubahan dan tidak takut akan perubahan artinya bahwa Pemuda Pancasila yang sebelumnya identik dengan kekerasan yang mengedepankan (otot) harus berubah dengan mengedepankan otak (pikiran), ide-ide dan strategi-strategi yang cemerlang dalam menjalankan fungsi organisasi sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat dalam segala aspek kehidupan, menjadikan PP yang solid, dan PP dijadikan mitra kerja oleh semua komponen baik Pemerintah maupun Swasta dengan saling memberikan manfaat atau timbal balik.
Dalam bidang politik pun, Pemuda Pancasila sadar dan akan ikut berperan dan bertanggung jawab dalam membangun bangsa dan negara dengan mendukung secara penuh para kader-kadernya yang berada diberbagai partai politik dan yang berjuang untuk menjadi anggota legislatif maupun eksekutif dalam mengentaskan pengangguran, Pemuda Pancasila akan ikut berperan juga bermitra dengan pemerintah dan pengusaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Dengan semboyan “Sekali Layar Terkembang Surut Kita Berpantang” Pemuda Pancasila harus siap dan tidak akan surut dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi baik itu perubahan zaman, politik, sistem pemerintahan, kebijakan pemerintah, globalisasi, maupun penggantian pimpinan nasional (suksesi) sekalipun. Dalam menyikapi ini semua maka Pemuda Pancasila akan memperbanyak Lembaga-lembaga yang dapat menyentuh ke masyarakat secara langsung dalam naungannya di antaranya adalah Lembaga Hukum (LPPH), Lembaga Bela Negara (Koti Mahatidana), Lembaga Perempuan (Srikandi), Lembaga Pelajar dan Mahasiswa (Sapma, Koperasi, Lembaga Buruh dan Lembaga-lembaga lainnya disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan dimasyarakat.
Jangan pernah sekali2 kita bertanya apa yg pemuda pancasila dapat berikan,tapi tanyalah apa yg dapat kita berikan kepada pemuda pancasila.
Pemuda Pancasila ke depan akan mendapat simpati dari masyarakat dan disegani tetapi bukan untuk ditakuti sekaligus mengubah citra negatif terhadap PP, hal ini juga dapat dirasakan keberadaan serta manfaat organisasi oleh para kader dan anggotanya.
Sekarang Pemuda Pancasila dipimpin oleh Bapak Japto Soelistyo Soerjosoemarno dan Bapak Yorris Raweyai sebagai komandan komando inti pusat dan sebagai ketua MPW (Majelis Pimpinan Wilayah DKI) Jakarta oleh Bapak Robertho dan Jakarta Selatan di pimpin oleh Bapak Persada Ginting.

Ikrar Pemuda Pancasila :
1. Bertanah Air satu, Tanah Air Indonesia
2. Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia
3. Berbahasa Satu, Bahasa Indonesia
4. Berideologi satu, Ideologi Pancasila

SEKALI LAYAR TERKEMBANG SURUT KITA BERPANTANG
PANCASILA ABADI !!!
(http://www.pemudapancasila.or.id)

3. Pemuda Panca Marga.

Berawal dari keinginan putra-putri Veteran RI untuk menghimpun diri dalam satu wadah organisasi yang tumbuh dan berkembang di berbagai daerah / propinsi, antara lain di Sumatera Utara tahun 1966 dengan mendirikan Kesatuan Anak-Anak Veteran RI (KAVRI), di Bali tahun 1971 mendirikan persatuan Persatuan Pemuda Panca Marga (P3M), dan di Jakarta tahun 1978 mendirikan Ikatan Putra - Putri Veteran RI (IPVRI). walaupun satu sama lain tidak mengadakan komunikasi timbal balik, namun putra - putri Vetaran tersebut sama-sama mempunyai tekad untuk meneruskan cita-cita perjuangan veteran RI mengisi kemerdekaan dengan berkiprah dalam Pembangunan Nasional sebagai wujud pengamalan PAncasila.
Dalam Kongres III Legiun Veteran RI Tahun 1973 di agendakan pembahasan tentang pembinaan dan pemdayagunaan potensi putra - putri Veteran RI dalam satu wadah.
pentingnya menjajaki kemungkinan meningkatnya secara nasional adalah ditinjau dari sudut kepentingan Pembangunan Bangsa, agar putra - putri Veteran RI lebih terarah untuk berperan serta dalam Pembangunan Nasional dan sebagai jembatan langsung dalam usaha mewarisi dan melestarikan jiwa Semangat dan Nilai-nilai'45.
Kemudian gagasan untuk menjajagi kemungkinan tersebut diputuskan pada Kongres IV LVRI tahun 1978 dengan mencantumkan beberapa PEMUDA PANCA MARGA sebagai salah satu anak organisasi Legiun Veteran RI dalam Anggran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga LVRI,dengan Keputusan Presiden RI Nomor 25 Tahun 1980 dan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga LVRI tahun 1983 dengan KEPRES No 61 Tahun 1984.
Sebagai lanjutan Pimpinan Pusat Legiun Veteran memprakasai penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional Paripurna di Jakarta tanggal 20 - 22 Januari 1981 yang dihadiri oleh para eksponen putra - putri Veteran RI di daerah propinsi masing-masing.
Rapat Kerja para eksponen putra - putri Veteran RI itu bersepakat mendirikan organisasi PEMUDA PANCA MARGA yang berlingkup nasional dicetuskan pada tanggal 22 Januari 1981 dan membentuk Pimpinan Pusat ( Sementara ) PEMUDA PANCA MARGA di daerah / propinsi yang belum mendirikan organisasi PEMUDA PANCA MARGA serta bertugas menyelenggarakan Musyawarah Kerja Nasional ( MUKERNAS ) PEMUDA PANCA MARGA tanggal 7 s.d 10 Nopember 1983 di Pandaan, Surabaya, Jawa Timur.
Untuk lebih mempertegas keberadaan PEMUDA PANCA MARGA, dengan persetujuan Legiun Veteran RI maka pada tanggal 22 Januari 1987 PEMUDA PANCA MARGA meresmikan kemandiriannya dengan menempatkan penyesuaian kedudukan Pemuda Panca marga menjadi Organisasi Kemasyarakatan yang mandiri untuk berperan serta dalam :
- Mewarisi dan melestarikan Jiwa Semangat dan Nilai-Nilai '45 ;
- Pembangunan Nasional ;
- Mengembangkan dan melaksanakan SISHANKARATA

Tanpa mengurangi kemandirian sebagai organisasi Kemasyarakatan, PEMUDA PANCA MARGA yang berada dalam lingkungan Keluarga Besar ABRI menjalin hubungan kesejahteraan aspirasi dan koordinasi dengan Legiun Veteran RI serta berusaha untuk berhimpun dalam wadah pembinaan dan pengembangan sejenis (Kepemudaan).
(Buku Saku PEMUDA PANCA MARGA 1989)

Sekian sejarah singkat dr beberapa organisasi kepemudaan diatas, untuk yang ternama lainnya akan menyusul ya gan..
Sangat berterima kasih sdh membaca & berkomeng jgn lupa bagi emoticon-Blue Guy Cendol (L)yak..
Diubah oleh riomartil 22-02-2014 02:23
0
17.2K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan