Original Post:

Setelah dibeli Facebook, muncul banyak komentar pengguna, apakah WhatsApp akan tetap mempertahankan filosofi "ads is not cool" atau, seperti Facebook, aplikasi pesan terpopuler ini juga akan dijejali iklan?

Melalui blog resmi WhatsApp, CEO WhatsApp, Jan Koum memastikan perusahaannya akan tetap independen.  

"Langkah pertama yang akan kami lakukan adalah terus mengembangkan layanan ini agar lebih optimal sebagai alat komunikasi yang tidak saja bebas dari iklan, tetapi juga lebih modern," ujar Koum.

Penegasan Koum adalah hal penting mengingat banyak pengguna yang memilih WhatsApp karena terbebas dari iklan, tampilan sederhana dan tak dijejali penawaran aneh-aneh. 

"Pengguna masih bisa memanfaatkan WhatsApp pada smartphone yang dimilikinya dan di mana pun Anda berada,"katanya.

Hingga saat ini, WhatApp mengklaim telah memiliki 450 juta pengguna bulanan. Sebanyak 70 persen adalah pengguna aktif dan setiap hari ada satu juta pengguna baru yang mendaftar ke dalam layanan tersebut.

Lalu apa yang akan dilakukan Facebook setelah mereka mengakuisisi WhatsApp? Apakah perusahaan pimpinan Mark Zuckerberg tersebut akan menyisipkan iklan ke dalam layanan tersebut, seperti yang mereka lakukan di Instagram? 

Itulah sebagian besar reaksi pengguna WhatsApp atas berita akuisisi WhatsApp oleh Facebookyang diumumkan hari ini. Pertanyaan ini sangat beralasan karena pendapatan utama Facebook berasal dari iklan. 

Kepada Tech Crunch, Mark Zuckerberg, CFO David Ebersman dan CEO WhatsApp Jan Koum sepakat mengatakan bahwa menyisipkan iklan belum menjadi prioritas utama mereka sampau beberapa tahun ke depan. Zuckerberg juga menegaskan, pemasangan iklan bukanlah satu-satunya cara untuk menjadikan layanan pesan tersebut sebagai sumber pendapatan baru. 

Secara eksplisit, Zuckerberg menegaskan, mereka akan fokus pada pertumbuhan pengguna dan menghubungkan semua orang di seluruh dunia.  

Sementara itu, pernyataan yang sama juga pernah dilontarkan oleh Jan Koum lewat sebuah blogbeberapa tahun lalu. Koum menulis bahwa kehadiran iklan di dalam layanan yang dia bangun akan merusak estetika. Dalam mengembangkan bisnis yang dijalankan, WhatsApp punya filosofi anti-iklan, bahkan perusahaan itu memiliki manifesto menentang iklan.  

Lalu, bagaimana Facebook nantinya mengelola layanan ini?. Salah satu cara yang masih ampuh adalah terus menjalankan sistem berlangganan. Hingga kini, WhatsApp sendiri mampu mengumpulkan pundi-pundi uangnya dengan menarik bayaran sebesar US$0.99 selama setahun untuk setiap pengguna.