ntanlullabyAvatar border
TS
ntanlullaby
*Lagi belajar nulis, mohon kritiknya*


Nama ku Clara, biarpun bukan nama sebenarnya tapi sebanyak orang yang ku kenal maka hampir semua memanggilku Clara. Kehidupanku hampir sama seperti kebanyakan wanita lain, bekerja kemudian bersenang-senang. Tak banyak yang istimewa dariku, selain bekerja biasana waktuku akan kuhabiskan untuk berselancar didunia maya. Aku mengenal banyak wanita dari berbagai jenis jejaring sosial yang kupunya. Sebanyak jejaring sosial itu pula aku berkenalan dengan macam-macam wanita, mulai dari yang menyenangkan, sampai yang benar-benar liar sekalipun. Aneh memang, tapi aku suka. Jika aku stres dengan banyaknya kerjaan kantor maka sedikit menyenangkan dengan menggoda wanita-wanita disana.

Selama ini aku tidak pernah mau memiliki ikatan dengan wanita manapun, karena buatku cukup kehidupan sehari-hariku saja di kantor yang terikat dan tidak untuk hal lainnya. Lagi pula untuk apa aku memiliki ikatan tertentu dengan seseorang, membuat masing-masing pihak tidak leluasa bergerak dan melakukan banyak hal. Bukankah ikatan itu hanya untuk mereka yang hidupnya sangat membosankan, bisa sabar dengan ikatan yang menjenuhkan, dan ah entah lah, membayangkannya saja rasanya aku menjadi merinding dan eneg. Ada banyak wanita yang sudah mampir di apartemenku, beberapa diantaranya masih menjadi teman-teman di facebook dan twitterku sedangkan beberapa yang lain memilih untuk menjauhiku, alasanya sama. Jika pagi datang, setelah malamnya kami bercinta habis-habisan, maka biasanya mereka bertanya tentang kelanjutan hubungan nya denganku, mungkin mereka kecewa dan memutuskan tidak mau lagi mengenalku. Yah wajar saja mungkin, lagi pula aku juga tidak tertarik dan tidak terlalu membutuhkan wanita yang selalu menanyakan aku sudah makan atau belum, memarahi jika aku tidak makan, menanyakan kabar dijam-jam sibuk kantorku atau mengingatkan hal-hal sepele lainnya. Aku sudah terbiasa melakukan banyak hal sendiri, bahkan sejak kecil, sejak aku hidup sebatang kara setelah kematian Oma yang selama ini menjadi keluarga satu-satunya yang ku miliki.

Aku tidak butuh orang lain untuk mengurus hidupku, karena hidupku baik-baik saja dan aku sangat nyaman dengan diriku yang selama ini. Aku hanya butuh wanita-wanita itu jika malam hari, membantu ku mengeluarkan sedikit energi berlebih pada tubuhku yang hanya bisa berkurang setelah habis bercinta. Atau sedikit menghilangkan kesal bahkan setres dengan kerjaan di kantorku. Aku butuh mereka yang mau ku perlakukan bagai putri di ranjangku, karena aku terbiasa untuk lebih dominan dalam banyak hal termasuk di atas ranjang. Maka tak jarang para wanita itu biasanya akan mengagungkan ku dengan rintihan mereka. Orang bilang alkohol itu sangat memabukkan, tapi buatku lendir yang keluar dari liang kewanitaan para wanita itu jauh lebih memabukkan. Beberapa diantara wanita-wanita itu ada yang sengaja menghubungiku hanya untuk mengajakku bercinta, sayangnya aku juga punya seleksi yang ketat untuk urusan yang satu ini.

Pernah memang aku terpuruk pada suatu hari, ulahku sendiri tentu saja. Namun benar menjadi pelajaran buat ku. Aku berkenalan dengan seorang wanita, namanya Dea. Dea adalah sahabat dari Nenny teman yang paling sering aku temui di club. Aku hanya punya beberapa teman dekat itu juga tidak terlalu akrab, hanya jika ada waktu ngumpul saja bertemu. Dan kali itu ia memperkenalkan Dea pada ku. Dea cantik, nyaris sempurna bahkan, hanya umurnya sedikit lebih muda dariku. Biasanya aku tidak pernah tertarik dengan yang lebih muda, karena memang teman kencanku kebanyakan wanita yang berumur hampir sama atau lebih tua dari ku. Berbeda dengan Dea. Beberapa kali Nenny sengaja mengajak Dea ke club tempat kami biasa ngumpul. Aku tau Nenny sengaja memancingku, ia pernah berkata jika aku harus menghentikan kehidupan bebasku, ia bilang sudah cukup. Harusnya aku memiliki seseoarang untuk bisa selalu bersama dan tidak lagi gonta-ganti, bahkan katanya ia kesusahan mengingat nama wanita-wanita yang pernah jalan denganku. Hahaa... entahlah, sejenak aku aku juga pernah memikirkan hal itu, aku mencoba membuka diri. Beberapa kali jalan dengan Dea. Nenny benar, Dea orang yang menyenangkan waktu rasanya selalu habis tak terasa jika sudah ngobrol dengannya. Biarpun lebih seringnya malam kami habiskan di ranjang, dan lebih banyak desahan dari pada kata yang di utarakan. Tapi aku tau, Dea sangat menikmati malam-malamnya denganku, begitu juga denganku. Namun sayangnya, Dea ternyata lebih memilih kembali pada kekasih lelakinya ketimbang melanjutkan hubungan kami yang memang belum kami namai apapun.


Aku tau semua ini akan terjadi, karena firasatku juga mengatakan bahwa Dea bukan wanita yang akan menghabiskan hidupnya denganku. Lalu aku mau apalagi, jika sudah banyak wanita yang ku tolak dan sekarang satu wanita yang benar ku inginkan justru mencampakkanku. Hah.. karma bukan, jadi cukup lah aku mentertawakan saja semua omong kosong soal takdir, jodoh dan hal-hal absurd lainnya. Dan sejak hari itu aku memutuskan hidupku harus bebas merdeka, tidak akan lagi menambatkan hati atau perasaan pada orang lain. Aku tidak pernah perduli pada mereka yang memanggilku Clara si wanita lajang yang egois atau apalah, buatku ini hidupku maka hanya peraturanku lah yang berlaku. My life my rules.
Diubah oleh ntanlullaby 20-02-2014 07:32
0
658
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan