- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Angan-angan Tukang Cendol


TS
areptkj
Angan-angan Tukang Cendol
SELAMAT DATANG DI TRIT SAYA
Quote:

“Visi”. Saya menerjemahkannya “angan-angan” atau “cita-cita, keinginan masa depan”. Semua orang punya visi. Ketika kita masih anak-anak, sering ditanya orangtua, paman atau guru ”suatu saat ingin jadi apa?!”, dan kita menyatakannya dengan keluguan, ditambah rasa malu dan rasa yang lain yang sulit dituliskan dalam kata-kata, tergantung dari karakter kita, pemalu, pemberani dan sebagainya. Lalu mereka memberi kita semangat “Rajin belajar, hormat kepada orang tua, guru dan temanmu”. Ada “Misi” , ada tugas yang harus dilaksanakan, untuk membuat angan-angan menjadi kenyataan.
Tetapi, “Misi tidak boleh diangan-angankan menjadi lamunan atau mimpi, berbahaya!!”, kata pak guru ketika saya masih SD, dan hal ini bahkan diilustrasikan dalam buku bacaan, yaitu “Angan-angan Tukang Cendol”. Tukang cendol ini, berjualan di halaman suatu sekolah SD. Anak-anak sangat menyukainya, harga terjangkau dan hmm.. enak, cendolnya dengan cepat habis ludes.
Suatu hari seperti biasa, si tukang cendol datang bersama anaknya yang belum sekolah. Sambil menyiapkan peralatannya, mangkok, sendok dan lain-lain yang berhubungan dengan itu, dia berdialog dengan anaknya.
“Nak, setelah cendol kita laku, uangnya kita pakai untuk membeli anak ayam betina”,
setelah itu lanjutnya ” kita pelihara sampai ayamnya bertelor dan beranak”,
dan ” kalau semuanya sudah besar kita jual dan kita beli anak kambing”,
kemudian “kalau kambingnya sudah besar kita jual, dan kita beli anak sapi”,
lalu “kalau sapinya sudah besar kita jual, dan kita beli anak kerbau betina”,
kerbau adalah ternak yang paling tinggi di kampung kami.
Lalu anaknya menanggapi ayahnya,
“Kalau kerbaunya besar dan beranak, maka anaknya kutunggangi”
“jangan!!” kata ayahnya. “akan kutunggangi seperti temanku tetangga kita yang menunggangi anak kerbaunya”
“jangan!!” kata ayahnya mulai marah, ”akan kutunggangi” kata anaknya sambil menjauh menjaga jarak dari ayahnya.
”jangan”, ayahnya mulai berdiri. “akan kutunggangi” anaknya makin menjauh lagi,
”jangan!!” ayahnya melangkah sambil marah, mau menangkap anaknya. Biyur… cendolnya tumpah kesandung kakinya, bersamaan dengan itu, kriiiing bunyi bell tanda reses, anak-anak berhamburan dari kelas dan berlarian, berlomba siapa yang pertama beli cendol, mereka kecewa cendol yang enak tidak ada hari itu.
Akankah negeri ini tukang cendol?!. Visi negeri tercinta sangat banyak, penuh angan-angan dan penuh janji, harapan kita, semoga, misinya tidak diangan-angankan sehingga negeri kita dapat mencapai cita-citanya.
_______________________
dari Bisik-bisik: Negeriku mudah-mudahan tidak memukuli anak-anaknya, iya kan?! mahasiswa yang ditahan supaya dibebaskan begitu maksudnya kan?!.
Sumber tkp
0
2.4K
Kutip
9
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan