Selamat datang di thread ane gan, semoga bermanfaat
Ane mau berbagi cerita nih gan, cerita ini bersumber dari Pak @AmazingMentor a.k.a. Pak dr.Andhyka P.Sedyawan. Langsung aja gan cekibroott.. (maaf gan kalo kagak rapi, soalnya dari hp nih
)
Quote:
Original Posted By Burung Pipit dan Petani
Satu keluarga burung pipit bersarang di pohon mangga. Anak-anaknya baru menetas, belum mampu terbang. Jika siang datang, kedua induknya terbang mencari makanan. Tinggallah anak-anak burung yg masih lemah itu di sarang menunggu induknya pulang.
Seorang petani dan anknya tinggal di pondok kecil, tepat di bawah pohon mangga. Pondok mereka reyot. Berkatalah si petani kepada anaknya, "Nak, besok kita akan menebang pohon mangga ini untuk memperbaiki pondok. Pergilah kepada famili kita di kampung seberang. Mintalah bantuan mereka untuk menebang pohon ini"
Paniklah anak-anak pipit mendengar rencana petani tsb. Harap-harap cemas mereka menunggu induknya pulang.
"Ayah, Ibu.., kita harus segera pergi dari pohon ini. Petani itu akan menebang pohon ini dengan bantuan familinya dari kampung seberang"
Anak-anak pipit itu berkata dengan perasaan khawatir yg amat sangat. Namun, kedua induknya hanya tersenyum. "Tenanglah, jangan khawatir. Tidak akan terjadi apa-apa besok"
Malam itu, anak-anak pipit tidur dengan tenang. Esok paginya, sang induk terbang kembali mencari makanan. Anak-anak pipit kembali mendengar si petani dan anaknya sedang berbicara di bawah pohon mangga.
"Ayah, famili kita di kamung seberang aedang sibuk dengan urusannya sendiri. Lagi pula, tempat mereka jauh dari sini. Mereka berjanji akan membantu nanti kalau sudah ada waktu luang"kata si anak petani
"Kalau begitu, Nak... kau mintalah pada tetangga kita yg tidak jauh tempatnya. Kita harus segera memperbaiki pondok sebelum roboh terkena angin"
Anak-anak pipit itu yg semula tenang, kembali cemas mendengar peekataan petani tsb, "Celaka! Kalau petani itu minta bantuan tetangganya, tidak ada alasan lagi. Besok, pasti mereka akan menebang pohon ini"
Saat mereka kembali menceritakan kejadian itu kepada induknya petang hari, sang induk lagi-lagi hanya tersenyum, "Tenanglah.. tidak akan terjadi apa-apa. Sekarang, tidurlah kalian dengan tenang"
Malam itu berlangsung tenang hingga pagi tiba. Esoknya, induk pipit kembali terbang mencari makan. Anak-anak pipit berdiam di sarang sembari mendengar perbincangan petani dan anaknya di bawah pohon mangga.
"Ayah, tetangga-tetangga kita masih kelelahan sehabis bekerja. Mereka membutuhkan waktu untuk istirahat. Mungkin besok mereka baru bisa membantu kita menebang pohon" kata si anak.
"Kalau begitu, Nak.., kita tidak usah menunggu bantuan orang lain lagi. Kita mulai menebang pohon ini besok. Tidak ada bantuan yg bisa diharapkan. Sebaiknya kita memulainya. Kita pasti mampu melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain "
Sore harinya saat induk pipit pulang ke sarang, mereka heran dengan anak-anaknya bermain dengan genbira. "Kalian tampaknya sufah tidak cemas dengan petani itu. Apakah kalian mendengar kabar mereka membatalkan rencana menebang pohon ini?"
"Tidak. Tapi mereka akan menebang pohon ini sendiri besok pagi. Mereka tidak akan menunggu bantuan orang lain lagi" kata anak-anak pipit
Memdengar hal itu, paniklah induk pipit itu, "Celaka! kalau begitu, malam ini jugabkita harus meninggalkan pohon ini"
Heranlah anak-anak pipit, "Mengapa engkau mencemaskan rencana mustahil itu, Ayah Ibu? Mana mungkin mereka akan melakukannya sendiri"
"Nak, dengarlah...! Kalau seseorang memutuskan untuk bertindak maka dia akan bertindak. Mereka tidak akan menunggu apakah ada bantuan atau keringanan dari orang lain, mereka akan terus bertindak. Mereka benar-benar akan menebang pohon ini besok pagi. Jadi bersiaplah... malam ini kita harus pergi dari sini"
Sang induk burung sebenarnya bisa memutuskan untuk pindah sejak lama, apalagi dia sudah mendengar isu pohon tempatnya bersarang akan ditebang. Akan tetapi dia tahu ketika orang memilih untuk membiarkan orang lain memutuskan nasibnya, menunggu orang lain untuk melaksanakan rencananya maka akan lama terlaksana
Berbeda ketika orang untuk action dan memulai dengan apa adanya sekali pun sendirian maka itu saatnya RENCANA MENJADI KENYATAAN
Berpikir itu mudah, berbuat itu sulit, dan membuat pikiran menjadi perbuatan adalah hal tersulit di dunia - Johann Wolfgang
Sekian trit sederhana ane gan
Hargai TS gan soalnya bikin trit lewat hp repot amat
semoga bermanfaat gan
Yg berkenan boleh
nya gan. Ane nge share cerita gan jangan di
rate nya ya gan
utamakan komeng