Paul Mason tidak lagi menjadi pemegang rekor pria tergemuk di dunia. Sebab, ia berhasil menurunkan berat badan, dari 444 kilogram menjadi 152 kilogram. Mason mendapatkan kesuksesan itu dengan menjalani operasi gastric bypass.

Di Amerika Serikat, gastric bypass sangatlah populer. Operasi ini merupakan prosedur mengecilkan bentuk lambung. Caranya, menyekat bagian atas lambung hingga menyerupai kantong. Tujuan gastric bypass adalah membuat pasien merasa mudah kenyang meski porsi makannya lebih kecil dari hari biasa.

Awalnya, berat badan Mason terbilang cukup normal. Ia mulai keranjingan makanan setelah serangkaian tragedi pribadi menimpanya. Termasuk masalah putus hubungan dengan pacar, kematian ayahnya, dan kesehatan ibu yang terus memburuk.

Kini bobot Mason memang sudah berkurang. Namun, masalah tidak berhenti sampai di sana. Kini dia menghadapi masalah kulit kendur di seluruh bagian tubuh. Selama beberapa tahun, Mason sibuk meminta organisasi kesehatan NHS di Inggris untuk melakukan operasi kulit hingga bentuk kulitnya dapat kembali normal seperti orang lain. Namun, NHS terus menolak permintaan Paul itu.

Mason tidak putus asa. Ia pun membujuk dokter dengan berpose tanpa busana, tanpa sehelai benang pun. Alasan Mason berfoto telanjang adalah agar dunia tahu betapa mengerikan bentuk kulitnya yang mengendur pada saat ini. Pria berusia 52 tahun itu juga berharap foto polosnya bisa menyentuh rasa iba kepala NHS hingga mau melakukan operasi senilai 60 ribu poundsterling, setara Rp 892 juta.

NHS menjelaskan, operasi perbaikan kulit semacam ini harus memperhitungkan kestabilan kondisi pasien. Setidaknya harus menunggu beberapa tahun hingga kondisi tubuh dan berat badan pasien menjadi stabil. Mason sendiri berharap dapat melakukan operasi penarikan kulit secepat mungkin sehingga dia bisa lebih bebas beraktivitas.

SUMBER