Abu Kelud Menyerang, Ini Curahan Hati PKL dan Tukang Parkir Malioboro
Yogyakarta - Abu vulkanik Gunung Kelud menyelimuti kawasan bisnis di Yogyakarta, Malioboro. Akibatnya, aktivitas ekonomi di kawasan ini terganggu. Toko-toko dan PKL tutup, akibat abu gunung Kelud.
Karena tidak berjualan, para pedagang mengaku mengalami kerugian drastis. Jika berjualan pun, tidak ada yang beli, karena tidak ada wisatawan datang. Karena sejak hujan abu hari Jumat kemarin, kawasan Malioboro sepi.
Seorang PKL Malioboro penjual makanan yang mangkal di Depan DPRD DIY, Ibu Wiwin mengaku sepi dari para pembeli. Kondisinya jauh berbeda sebelum ada hujan abu.
"Saya baru hari ini nyoba jualan, kemarin gak jualan. Ini yang lain banyak yang pada belum jualan. Sepi pembeli,"katanya di Jl Malioboro, Sabtu(15/2/2014).
Kelik(30), tukang parkir di Jl Malioboro ini mengaku pendapatanya turun hingga 75 persen. Dia juga baru bekerja memarkir hari ini, karena Jumat kemarin memilih tetap dirumah. Tukang parkir lain hari ini, masih banyak yang belum datang.
"Biasanya itu, bisa sampai 100-an motor yang parkir. Hari ini, cuma 20-an motor,"katanya.
Menurutnya, penyemprotan abu vulkanik di Malioboro tidak maksimal. Masih banyak abu yang tersisia. Harusnya, penyemprotan juga dilakukan diatas, seperti di pohon atau atap. Karena jika yang disemprot hanya dibawah, abu yang diatas jika kena angin langsung turun dan mengotori lagi.
Kepala UPT Malioboro, Syarif Teguh mengatakan, kondisi lingkungan di Malioboro belum sehat. Karena masih banyak abu vulkanik yang berterbangan. Pihaknya berharap, aktivitas ekonomi di Malioboro dapat cepat pulih kembali.
sumur :
http://news.detik.com/read/2014/02/1...?991104topnews