- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Laporan Letusan Gunung Kelud
TS
yopie37
Laporan Letusan Gunung Kelud
Gunung Kelud Meletus, Semburan Asap Setinggi 3000 Meter
Quote:
Kediri - Setelah status ditetapkan menjadi Awas, Gunung Kelud di Jawa Timur akhirnya meletus. Semburan asap dan material vulkanik mencapai ketinggian 3000 meter.
"Jam 22.50 Wib, meletus. Asap tebal setinggi 3000 meter. Tidak ada suara," jelas Kabid Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG Bandung, Gede Swastika, yang berada di lokasi kepada detikcom, Kamis (13/02/2014).
Gunung Kelud yang berada di perbatasan Kediri, Blitar dan Kabupaten Malang ini statusnya ditetapkan menjadi Awas atau level IV pada Pukul 22.15 Wib.
Tingginya aktivitas kegempaan, membuat status Gunung Kelud di Jawa Timur, ditingkatkan dari Siaga (level III) menjadi Awas atau Level IV.
"Jam 22.50 Wib, meletus. Asap tebal setinggi 3000 meter. Tidak ada suara," jelas Kabid Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG Bandung, Gede Swastika, yang berada di lokasi kepada detikcom, Kamis (13/02/2014).
Gunung Kelud yang berada di perbatasan Kediri, Blitar dan Kabupaten Malang ini statusnya ditetapkan menjadi Awas atau level IV pada Pukul 22.15 Wib.
Tingginya aktivitas kegempaan, membuat status Gunung Kelud di Jawa Timur, ditingkatkan dari Siaga (level III) menjadi Awas atau Level IV.
link
Hujan Abu Kelud Menipis, Surabaya Diserang Hawa Panas
Quote:
Metrotvnews.com, Surabaya: Hujan abu dampak letusan Gunung Kelud di sejumlah kota di sekitar Kediri, Jawa Timur, berangsur menipis. Namun suhu udara pagi ini dirasakan lebih panas dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Seperti yang disampaikan Guritno, warga Dukuh Kupang Timur, Surabaya. "Anginnya kencang dan hawanya panas," ujarnya melalui telepon pada pukul 06.40 WIB, Jumat (14/2/2014).
Disampaikannya pula lingkungan tempat tinggalnya pagi ini berselimut abut valkanik berwarna putih. Ketebalan debu mencapai 1 centimeter.
Kondisi serupa disampaikan Wahyu, warga Jl Biliton, Madiun. Menurutnya warga di Madiun pagi ini masih beraktifitas normal meski harus mengenakan masker.
"Hujan abunya sudah menipis dibanding dini hari tadi, tapi anak-anak kecil banyak yang nggak sekolah," ujar Wahyu sedang dalam perjalanan ke kantornya.
Apakah situasi di sekitar Anda dan keluarga juga terdampak letusan Gunung Kelud? Bagikan informasi berikut foto atau video singkatnya melalui twiiter dengan mention akun @Metro_TV dan hastag #PrayForKelud.
Editor: Luhur Hertanto
Seperti yang disampaikan Guritno, warga Dukuh Kupang Timur, Surabaya. "Anginnya kencang dan hawanya panas," ujarnya melalui telepon pada pukul 06.40 WIB, Jumat (14/2/2014).
Disampaikannya pula lingkungan tempat tinggalnya pagi ini berselimut abut valkanik berwarna putih. Ketebalan debu mencapai 1 centimeter.
Kondisi serupa disampaikan Wahyu, warga Jl Biliton, Madiun. Menurutnya warga di Madiun pagi ini masih beraktifitas normal meski harus mengenakan masker.
"Hujan abunya sudah menipis dibanding dini hari tadi, tapi anak-anak kecil banyak yang nggak sekolah," ujar Wahyu sedang dalam perjalanan ke kantornya.
Apakah situasi di sekitar Anda dan keluarga juga terdampak letusan Gunung Kelud? Bagikan informasi berikut foto atau video singkatnya melalui twiiter dengan mention akun @Metro_TV dan hastag #PrayForKelud.
Editor: Luhur Hertanto
link
VIDEO
JALUR EVAKUASI
Teganya... Ada Foto Hoax Letusan Gunung Kelud
Quote:
Metrotvnews.com, Jakarta: Di tengah musibah letusan Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur, ada saja yang menyebarkan berita hoax atau bohong. Melalui aku twitternya, @_surya_ memberikan pencerahan atas foto hoax yang disebar orang tidak bertanggung.
"Foto ini BUKAN KELUD! tapi gunung puyehuye di Chile. cc @infoKEDIRI," jelas pemilik akun Suryo, Jumat (14/2) dini hari.
Di dalam kicauannya yang ditujukan ke @infoKEDIRI, Suryo tak lupa menambahkan alamat website Gunung Puyehuye, Chile tersebut dan link foto yang disebar pertama kali oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Di dalam alamat http://blogs.publico.es/mesadeluz/41...olcan-puyehue,menerangkan letusan gunung PuyeHuye, Chile 870 kilometer dari selatan Santiago pada 5 Juni 2011. Telusuran Metrotvnews.com, erupsi Gunung Kelud sempat muncul selama beberapa jam. Akun twitter @infoSDA (Informasi Sidoarjo) kicauannya, telah meralat info gambar letusan pertama gunung Kelud.
"Mohon maaf foto yang dikirim warga ke mimin pertama tadi HOAX dan sudah mimin hapus. yang asli cuma yang dari warga Blitar di bawah ini," kicau @infoSDA
Di dalam kicauan sebelumnya, @infoSDA melampirkan foto berupa tertangkapnya gambar berupa kilatan dan asap dari Gunung Kelud jam 23.30 WIB , yang terekam oleh kamera warga Blitar, Jawa Timur.
Apakah situasi di sekitar tempat tinggal Anda juga terdampak letusan Gunung Kelud? Bagikan informasi berikut foto atau video singkatnya melalui twiiter dengan mention akun @Metro_TV dan hastag #PreyForKelud.
Editor: Luhur Hertanto
"Foto ini BUKAN KELUD! tapi gunung puyehuye di Chile. cc @infoKEDIRI," jelas pemilik akun Suryo, Jumat (14/2) dini hari.
Di dalam kicauannya yang ditujukan ke @infoKEDIRI, Suryo tak lupa menambahkan alamat website Gunung Puyehuye, Chile tersebut dan link foto yang disebar pertama kali oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Di dalam alamat http://blogs.publico.es/mesadeluz/41...olcan-puyehue,menerangkan letusan gunung PuyeHuye, Chile 870 kilometer dari selatan Santiago pada 5 Juni 2011. Telusuran Metrotvnews.com, erupsi Gunung Kelud sempat muncul selama beberapa jam. Akun twitter @infoSDA (Informasi Sidoarjo) kicauannya, telah meralat info gambar letusan pertama gunung Kelud.
"Mohon maaf foto yang dikirim warga ke mimin pertama tadi HOAX dan sudah mimin hapus. yang asli cuma yang dari warga Blitar di bawah ini," kicau @infoSDA
Di dalam kicauan sebelumnya, @infoSDA melampirkan foto berupa tertangkapnya gambar berupa kilatan dan asap dari Gunung Kelud jam 23.30 WIB , yang terekam oleh kamera warga Blitar, Jawa Timur.
Apakah situasi di sekitar tempat tinggal Anda juga terdampak letusan Gunung Kelud? Bagikan informasi berikut foto atau video singkatnya melalui twiiter dengan mention akun @Metro_TV dan hastag #PreyForKelud.
Editor: Luhur Hertanto
link
SEJARAHNYA GAN
Quote:
GUNUNG Kelud meletus, Kamis (13/2) sekira pukul 22.50 WIB. Gunung Kelud yang dalam bahasa Belanda disebut Klut, atau Kloete merupakan gunung berapi di yang berada di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang.
Dalam cerita rakyat di sekitar Gunung Kelud, Letusan gunung tersebut kerap dikaitkan dengan legenda perseteruan Penguasa kerajaan Majapahit, Raja Brawijaya dengan Lembu Sura, seorang pemuda yang digambarkan berkepala lembu (sapi).
Warga meyakini, letusan gunung tersebut terkait dengan dendam Lembu Sura. Dikisahkan, Raja Brawijaya mempunyai seorang putri yang cantik yaitu Dyah Ayu Pusparani. Banyak raja dan pangeran yang melamar untuk dijadikan permaisuri.
Prabu Brawijaya bingung memilih calon menantu dan akhirnya mengadakan sayembara. Barangsiapa bisa merentang busur sakti Kyai Garodayaksa dan sanggup mengangkat gong Kyai Sekardelima, dialah yang berhak menikah dengan Putri Pusparani.
Lembu Sura pun akhirnya mengikuti sayembara tersebut. Dia berhasil merentang busur dan mengangkat gong yang sangat besar itu dengan mudah.
Raden Lembu Sura atau yang dikenal juga dengan Raden Wimba pun dinilai berhak menikah dengan Dyah Ayu Pusparani. Sayang, Pusparini enggan menikah dengan Lembu Sura lantaran, pemuda berkepala lembu itu.
Pusparini pun kembali, memberikan syarat kepada Lembu Sura bila ingin menikahinya. Dia diperintahkan membuat sumur di Puncak Gunung Kelud. "Buatkan aku sumur di puncak Gunung Kelud. Air sumur itu akan kita pakai mandi berdua setelah selesai upacara perkimpoian,” pinta Pusparini pada Lembu Sora.
Saking sayangnya kepada Pusparini, permintaan tersebut pun dikabulkan. Dengan tanduknya, Lembu Sura menuju puncak Gunung Kelud. Saat menggali sumur cukup dalam itulah, Pusparini kembali mengeluh kepada ayahandanya, Brawijaya. Pusaparini menolak menikah dengan Lembu Sura.
Brawijaya tidak bisa menolak permintaan anaknya itu, hingga akhirnya dia memerintahkan pasukan untuk mengubur Lembu Sura yang sedang menggali sumur di Puncak Kelud. Lembu Sura tertimbun tanah.
Sebelum dia meninggal, Lembu Sura mengancam Prabu Brawijaya. Dia menilai Raja Majapahit itu telah mengkhianatinya. “Ingatlah, setiap dua windu (16 tahun) sekali aku akan merusak tanahmu dan seluruh yang hidup di kerajaanmu."
Sampai sekarang, setiap Gunung Meletus, warga menganggap hal itu adalah amukan Lembu Sura untuk membalas dendam.
Dalam cerita rakyat di sekitar Gunung Kelud, Letusan gunung tersebut kerap dikaitkan dengan legenda perseteruan Penguasa kerajaan Majapahit, Raja Brawijaya dengan Lembu Sura, seorang pemuda yang digambarkan berkepala lembu (sapi).
Warga meyakini, letusan gunung tersebut terkait dengan dendam Lembu Sura. Dikisahkan, Raja Brawijaya mempunyai seorang putri yang cantik yaitu Dyah Ayu Pusparani. Banyak raja dan pangeran yang melamar untuk dijadikan permaisuri.
Prabu Brawijaya bingung memilih calon menantu dan akhirnya mengadakan sayembara. Barangsiapa bisa merentang busur sakti Kyai Garodayaksa dan sanggup mengangkat gong Kyai Sekardelima, dialah yang berhak menikah dengan Putri Pusparani.
Lembu Sura pun akhirnya mengikuti sayembara tersebut. Dia berhasil merentang busur dan mengangkat gong yang sangat besar itu dengan mudah.
Raden Lembu Sura atau yang dikenal juga dengan Raden Wimba pun dinilai berhak menikah dengan Dyah Ayu Pusparani. Sayang, Pusparini enggan menikah dengan Lembu Sura lantaran, pemuda berkepala lembu itu.
Pusparini pun kembali, memberikan syarat kepada Lembu Sura bila ingin menikahinya. Dia diperintahkan membuat sumur di Puncak Gunung Kelud. "Buatkan aku sumur di puncak Gunung Kelud. Air sumur itu akan kita pakai mandi berdua setelah selesai upacara perkimpoian,” pinta Pusparini pada Lembu Sora.
Saking sayangnya kepada Pusparini, permintaan tersebut pun dikabulkan. Dengan tanduknya, Lembu Sura menuju puncak Gunung Kelud. Saat menggali sumur cukup dalam itulah, Pusparini kembali mengeluh kepada ayahandanya, Brawijaya. Pusaparini menolak menikah dengan Lembu Sura.
Brawijaya tidak bisa menolak permintaan anaknya itu, hingga akhirnya dia memerintahkan pasukan untuk mengubur Lembu Sura yang sedang menggali sumur di Puncak Kelud. Lembu Sura tertimbun tanah.
Sebelum dia meninggal, Lembu Sura mengancam Prabu Brawijaya. Dia menilai Raja Majapahit itu telah mengkhianatinya. “Ingatlah, setiap dua windu (16 tahun) sekali aku akan merusak tanahmu dan seluruh yang hidup di kerajaanmu."
Sampai sekarang, setiap Gunung Meletus, warga menganggap hal itu adalah amukan Lembu Sura untuk membalas dendam.
sumber
Diubah oleh yopie37 14-02-2014 03:40
0
3.3K
Kutip
6
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan