- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Wujud Impian Jokowi di Terminal Manggarai


TS
ato19
Wujud Impian Jokowi di Terminal Manggarai
JAKARTA, KOMPAS.com — Wajah baru Terminal Manggarai mulai tampak. Dari kejauhan, bangunan ini sangat mencolok perhatian. Begitulah salah satu wujud mimpi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membuat terminal di Jakarta menjadi modern.
Jika datang dari arah Pasar Rumput, plang besar berwarna hijau bertuliskan "Terminal Bus Manggarai" terpampang di bagian atas gedung. Sedangkan dari arah sebaliknya, tampak jalur terminal berteralis hitam dengan kanopi bangunan kaca di atasnya.
Terminal yang ada di kawasan Jakarta Selatan ini mulai direvitalisasi Pemprov DKI Jakarta pada pertengahan 2013 lalu. Terminal ini diklaim sebagai terminal percontohan dan yang paling modern di Jakarta. Sebab, terminal ini terintegrasi dengan selter transjakarta dan stasiun kereta api.
Bangunan terminal berlantai empat dengan dominasi kaca dan cat berwarna putih. Satu sisi atap gedung berbentuk setengah lingkaran bergaya kolonial.
Kepala Terminal Manggarai Waluyo mengatakan, konsep bangunan bergaya kolonial merupakan permintaan dari Gubernur Joko Widodo. Terminal dibagi menjadi tiga jalur untuk angkutan umum berupa mikrolet, kopaja, dan metromini.
Modernitas hadir dengan adanya eskalator yang menghubungkan tiap jalur. Begitupun adanya lift untuk menuju lantai dua, tiga, dan empat bangunan terminal. Lantai dua merupakan area foodcourt.
"Tapi, pengelola foodcourt di sini nantinya semua makanan siap saji. Tidak boleh memasak di tempat karena nanti akan kotor," kata Waluyo.
Di lantai tiga ada minimarket, ATM center, serta kantor pengelola terminal. Adapun lantai empat hanyalah ruang panel dan pengawasan terminal.
Waluyo menuturkan, bangunan ini telah rampung 90 persen. Hanya tinggal pembenahan di beberapa sudut bangunan saja.
Pada kunjungan Kompas.com, Kamis (13/2/2014), memang terlihat beberapa bagian yang masih dalam pengerjaan. Bau cat baru masih menyengat. Lantai dua dan tiga masih kosong.
Kubikel-kubikel dengan tembok-tembok kaca di dalam gedung tersebut memberikan kesan terang. Melalui tembok kaca tersebut, orang bisa menyaksikan keadaan lalu lintas di bawahnya.
Jembatan penyeberangan orang (JPO) yang menghubungkan terminal dengan halte transjakarta dan stasiun kereta api belum bisa digunakan. Jalurnya masih ditutup. Masih ada pengerjaan di sana-sini.
"Kalau saya hanya urus terminal saja, JPO itu sudah beda lagi pengelolanya," ucap Waluyo.
sumber
keren amat tu terminal beda ama di tempet ku
Jika datang dari arah Pasar Rumput, plang besar berwarna hijau bertuliskan "Terminal Bus Manggarai" terpampang di bagian atas gedung. Sedangkan dari arah sebaliknya, tampak jalur terminal berteralis hitam dengan kanopi bangunan kaca di atasnya.
Terminal yang ada di kawasan Jakarta Selatan ini mulai direvitalisasi Pemprov DKI Jakarta pada pertengahan 2013 lalu. Terminal ini diklaim sebagai terminal percontohan dan yang paling modern di Jakarta. Sebab, terminal ini terintegrasi dengan selter transjakarta dan stasiun kereta api.
Bangunan terminal berlantai empat dengan dominasi kaca dan cat berwarna putih. Satu sisi atap gedung berbentuk setengah lingkaran bergaya kolonial.
Kepala Terminal Manggarai Waluyo mengatakan, konsep bangunan bergaya kolonial merupakan permintaan dari Gubernur Joko Widodo. Terminal dibagi menjadi tiga jalur untuk angkutan umum berupa mikrolet, kopaja, dan metromini.
Modernitas hadir dengan adanya eskalator yang menghubungkan tiap jalur. Begitupun adanya lift untuk menuju lantai dua, tiga, dan empat bangunan terminal. Lantai dua merupakan area foodcourt.
"Tapi, pengelola foodcourt di sini nantinya semua makanan siap saji. Tidak boleh memasak di tempat karena nanti akan kotor," kata Waluyo.
Di lantai tiga ada minimarket, ATM center, serta kantor pengelola terminal. Adapun lantai empat hanyalah ruang panel dan pengawasan terminal.
Waluyo menuturkan, bangunan ini telah rampung 90 persen. Hanya tinggal pembenahan di beberapa sudut bangunan saja.
Pada kunjungan Kompas.com, Kamis (13/2/2014), memang terlihat beberapa bagian yang masih dalam pengerjaan. Bau cat baru masih menyengat. Lantai dua dan tiga masih kosong.
Kubikel-kubikel dengan tembok-tembok kaca di dalam gedung tersebut memberikan kesan terang. Melalui tembok kaca tersebut, orang bisa menyaksikan keadaan lalu lintas di bawahnya.
Jembatan penyeberangan orang (JPO) yang menghubungkan terminal dengan halte transjakarta dan stasiun kereta api belum bisa digunakan. Jalurnya masih ditutup. Masih ada pengerjaan di sana-sini.
"Kalau saya hanya urus terminal saja, JPO itu sudah beda lagi pengelolanya," ucap Waluyo.
sumber
Spoiler for pic:
Spoiler for video:
keren amat tu terminal beda ama di tempet ku

0
2.5K
30


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan