- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Our Story ::


TS
neng.jasmiine
Our Story ::
hola agan sista
ini pertama kalinya ane mampir di sfth. abis baca posting-postingannya, ane jadi pengen share cerita juga. tapi ini bukan pengalaman ane gan. cuman fiksi karangan ane doang gitu 
selamat menikmati gan
:: Part 1
07.00
Chacaa, cewek berumur 20 tahun itu terlihat memasuki rumahnya dengan tergesa-gesa. setelah mengunci pintu, baru ia bernapas lega dan duduk di sofa depan TV. dia baru saja terlibat kejar-kejaran dengan seorang cowok yang baru ditemuinya di alun-alun tadi pagi ketika dia joging. cowok itu mirip dengan seseorang yang dulu pernah mewarnai hidupnya. jadi secara naluri, chaca terus-terusan melototin cowok itu. yang dipelototin juga ngeliatin dia.
"chaca.. ?" ujar cowok itu perlahan
"eh.. " chaca baru sadar, ternyata cowok itu sudah berada di hadapannya. ga tau chaca yang nyamperin atau cowok itu yang mendekatinya. setelah dilihat-lihat, ternyata chaca yang ga sadar langkahnya mendekti cowok itu.
"chaca kan ?" kata cowok itu lagi.
"siapa ya ?" tanya chaca bingung
"masih inget ga? aku rahman." cowok itu tersenyum. kening chaca berkerut. "dulu kita satu sekolah, tapi aku adik kelasmu." jelas cowok itu.
memori chaca mengais-ngais cacing di tanah ingatan dan kenangan tentang cowok itu. setelah sadar,
"eh! maaf, aku ga kenal sama kamu!" chaca langsung balik badan dan lari meninggalkan cowok itu.
"cha! tunggu!" seru cowok itu
"enggak! aku ga kenal kamu!" seru chaca sambil melihat ke belakang. oh sial.. cowok itu masih mengejarnya. "waduh gawat.." batin chaca panik.
di depan tikungan, chaca langsung belok kanan. cowok itu agak jauh tertinggal di belakang. dia juga ga ngeliat kalo chaca tadi belok kanan.
"ah, udahlah. paling ntar ketemu lagi."gumam cowok itu lalu pergi ke tempatnya tadi.
"aduuh.. kok bisa ketemu lagi sih disini.." gumam chaca. dia masih duduk sambil selonjoran di sofa. "ga nyangka. ntah ini kebetulan atau kesialan ku lagi.."
chaca lalu berjalan menuju kamar mandi sambil menenteng handuk.
09.00
chaca udah rapi dan siap menuju kantornya. walaupun umurnya masih muda, tapi chaca udah jadi sekertaris di suatu perusahaan. dan dia disayang oleh bosnya karena dia rajin dan cekatan. selain itu dia juga di banggakan dan sudah di anggap sebagai anak sendiri oleh bosnya. chaca ga keberatan, karena bosnya adalah seorang wanita yang seumuran ibunya. namanya bu oline. jadi chaca juga senang karena ibunya tinggal jauh tidak bersamanya.
begitu sampai di kantor, ternyata bu oline belum datang. jadi dia membereskan berkas-berkas dokumen di atas meja bu oline. setelah itu dia keluar dan menyeduh teh untuk dirinya sendiri. ga lama kemudian chaca melihat bu oline berjalan menuju kantor. chaca mau senyum dan menyapa. tapi langsung terdiam karena dia melihat sesosok cowok yang mengikuti bu oline.
"eh chaca, kenalin ini keponakan ibu." bu oline tersenyum padanya sambil menarik tangan chaca mendekat.
"eh, kmu kan yang tadi pagi," ujar cowok itu.
"lho, kalian udh pernh ketemu?" tanya bu oline
"udah,"
"belum,"
cowok itu dan chaca menjawab serempak dengan jawaban yang berbeda. bu oline memandngi mereka, cowok itu menatap chaca bingung. chaca menggigit bibir bawahnya.
"ah.." bu oline tersenyum.
"eh, ini bukan seperti yang ibu pikirkan," ujar chaca buru-buru.
"iya ibu tau," bu oline masih tersenyum. "ini rahman, keponakan ibu yang baru datang dari batam. karena baru lulus dari SMK, mangkanya ibu suruh aja kerja disini. lumayan daripada dia bengong aja di rumah. jadi, tolong kamu urus dia ya" jelas bu oline. cowo itu cuman senyam-senyum aja dari tadi.
"loh, kok saya yang ngurus bu?" tanya chaca bingung.
"iya, di bilang dia ada yang belum ngerti. tau deh, gayanya aja kali tuh" ujar bu oline ketawa. chaca cuman bengong aja. "oia man, ntar kamu satu ruangan sama chaca ya," ujar bu oline sambil berjalan masuk ke ruangan. "ntar lagi meja sama kursi kamu di anterin kesini kok" cowo itu dan chaca berjalan mengekori bu oline.
"nah, oke deh. kalian ibu tinggal dulu ya. oia cha, ibu ada meeting di singapur 2 hari. kamu urus rahman, sama hal-hal yang menyangkut sama ibu kamu urus kayak biasa ya." ujar bu oline sambil berjalan keluar pintu.
"oke bu," chaca tersenyum.
setelah pintu tertutup, cowok itu balik badan dan menghadap chaca.
"apa liat-liat?!" bentak chaca
"wuih, galak ya." ujar cowok itu. chaca diem aja lalu duduk di kursinya dan meminum tehnya.
"langsing ya, makin cantik aja" ujar cowok itu sambil tersenyum. chaca yang lagi minum teh langsung tersedak. cowok itu langsung buru-buru mndekati chaca dan menepuk-nepuk punggungnya.
"udah," ujar chaca sambil menepis tangan rahman.
"ga nyangka ya, bisa ketemu lagi disini" ujar cowok itu sambil duduk di sofa. chaca diem aja sambil ngelitin rahman. berbagai pertanyaan, kebingungan, kenangan, dan ingatan berkelebat memenuhi otaknya.
"kok diem?" tanya cowok itu smabil tersenyum. chaca menghembuskan nafasnya perlahan dan menggigit bibirnya.
"iya.." jawabnya pelan.


selamat menikmati gan

Spoiler for denah rumah chaca (iseng ane gan :
:: Part 1
07.00
Chacaa, cewek berumur 20 tahun itu terlihat memasuki rumahnya dengan tergesa-gesa. setelah mengunci pintu, baru ia bernapas lega dan duduk di sofa depan TV. dia baru saja terlibat kejar-kejaran dengan seorang cowok yang baru ditemuinya di alun-alun tadi pagi ketika dia joging. cowok itu mirip dengan seseorang yang dulu pernah mewarnai hidupnya. jadi secara naluri, chaca terus-terusan melototin cowok itu. yang dipelototin juga ngeliatin dia.
"chaca.. ?" ujar cowok itu perlahan
"eh.. " chaca baru sadar, ternyata cowok itu sudah berada di hadapannya. ga tau chaca yang nyamperin atau cowok itu yang mendekatinya. setelah dilihat-lihat, ternyata chaca yang ga sadar langkahnya mendekti cowok itu.
"chaca kan ?" kata cowok itu lagi.
"siapa ya ?" tanya chaca bingung
"masih inget ga? aku rahman." cowok itu tersenyum. kening chaca berkerut. "dulu kita satu sekolah, tapi aku adik kelasmu." jelas cowok itu.
memori chaca mengais-ngais cacing di tanah ingatan dan kenangan tentang cowok itu. setelah sadar,
"eh! maaf, aku ga kenal sama kamu!" chaca langsung balik badan dan lari meninggalkan cowok itu.
"cha! tunggu!" seru cowok itu
"enggak! aku ga kenal kamu!" seru chaca sambil melihat ke belakang. oh sial.. cowok itu masih mengejarnya. "waduh gawat.." batin chaca panik.
di depan tikungan, chaca langsung belok kanan. cowok itu agak jauh tertinggal di belakang. dia juga ga ngeliat kalo chaca tadi belok kanan.
"ah, udahlah. paling ntar ketemu lagi."gumam cowok itu lalu pergi ke tempatnya tadi.
"aduuh.. kok bisa ketemu lagi sih disini.." gumam chaca. dia masih duduk sambil selonjoran di sofa. "ga nyangka. ntah ini kebetulan atau kesialan ku lagi.."
chaca lalu berjalan menuju kamar mandi sambil menenteng handuk.
09.00
chaca udah rapi dan siap menuju kantornya. walaupun umurnya masih muda, tapi chaca udah jadi sekertaris di suatu perusahaan. dan dia disayang oleh bosnya karena dia rajin dan cekatan. selain itu dia juga di banggakan dan sudah di anggap sebagai anak sendiri oleh bosnya. chaca ga keberatan, karena bosnya adalah seorang wanita yang seumuran ibunya. namanya bu oline. jadi chaca juga senang karena ibunya tinggal jauh tidak bersamanya.
begitu sampai di kantor, ternyata bu oline belum datang. jadi dia membereskan berkas-berkas dokumen di atas meja bu oline. setelah itu dia keluar dan menyeduh teh untuk dirinya sendiri. ga lama kemudian chaca melihat bu oline berjalan menuju kantor. chaca mau senyum dan menyapa. tapi langsung terdiam karena dia melihat sesosok cowok yang mengikuti bu oline.
"eh chaca, kenalin ini keponakan ibu." bu oline tersenyum padanya sambil menarik tangan chaca mendekat.
"eh, kmu kan yang tadi pagi," ujar cowok itu.
"lho, kalian udh pernh ketemu?" tanya bu oline
"udah,"
"belum,"
cowok itu dan chaca menjawab serempak dengan jawaban yang berbeda. bu oline memandngi mereka, cowok itu menatap chaca bingung. chaca menggigit bibir bawahnya.
"ah.." bu oline tersenyum.
"eh, ini bukan seperti yang ibu pikirkan," ujar chaca buru-buru.
"iya ibu tau," bu oline masih tersenyum. "ini rahman, keponakan ibu yang baru datang dari batam. karena baru lulus dari SMK, mangkanya ibu suruh aja kerja disini. lumayan daripada dia bengong aja di rumah. jadi, tolong kamu urus dia ya" jelas bu oline. cowo itu cuman senyam-senyum aja dari tadi.
"loh, kok saya yang ngurus bu?" tanya chaca bingung.
"iya, di bilang dia ada yang belum ngerti. tau deh, gayanya aja kali tuh" ujar bu oline ketawa. chaca cuman bengong aja. "oia man, ntar kamu satu ruangan sama chaca ya," ujar bu oline sambil berjalan masuk ke ruangan. "ntar lagi meja sama kursi kamu di anterin kesini kok" cowo itu dan chaca berjalan mengekori bu oline.
"nah, oke deh. kalian ibu tinggal dulu ya. oia cha, ibu ada meeting di singapur 2 hari. kamu urus rahman, sama hal-hal yang menyangkut sama ibu kamu urus kayak biasa ya." ujar bu oline sambil berjalan keluar pintu.
"oke bu," chaca tersenyum.
setelah pintu tertutup, cowok itu balik badan dan menghadap chaca.
"apa liat-liat?!" bentak chaca
"wuih, galak ya." ujar cowok itu. chaca diem aja lalu duduk di kursinya dan meminum tehnya.
"langsing ya, makin cantik aja" ujar cowok itu sambil tersenyum. chaca yang lagi minum teh langsung tersedak. cowok itu langsung buru-buru mndekati chaca dan menepuk-nepuk punggungnya.
"udah," ujar chaca sambil menepis tangan rahman.
"ga nyangka ya, bisa ketemu lagi disini" ujar cowok itu sambil duduk di sofa. chaca diem aja sambil ngelitin rahman. berbagai pertanyaan, kebingungan, kenangan, dan ingatan berkelebat memenuhi otaknya.
"kok diem?" tanya cowok itu smabil tersenyum. chaca menghembuskan nafasnya perlahan dan menggigit bibirnya.
"iya.." jawabnya pelan.
Diubah oleh neng.jasmiine 13-02-2014 21:01


anasabila memberi reputasi
1
1K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan