Pemerintah Mau YouTube Hasilkan Uang untuk Negara

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana memperhatikan dengan serius persoalan pendapatan negara terkait hak cipta. Menurut Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsudin, salah satu cara yang sedang dipersiapkan adalah mendulang uang dari pemakaian YouTube.

"Anda memakai YouTube kan menggunakan pulsa. Itu ada hitungannya agar sebagian uangnya masuk ke negara," kata Amir, usai rapat dengan Panitia Khusus Undang-Undang Hak Cipta di DPR RI, Kamis, 13 Februari 2014.

Dia mengatakan negara berkeinginan melindungi inovator yang menghasilkan hak cipta. Oleh sebab itu, tidak seharusnya para inovator mudah diekploitasi. "Negara lain menaruh kepedulian terhadap persoalan hak cipta karena ada potensi ekonomi di dalamnya.".

Pada saat ini, banyak orang menikmati sebuah karya tanpa memberikan imbalan hak cipta kepada si pencipta. Seperti mengunduh lagu atau hasil karya lainnya secara gratis. Hal itu tidak hanya merugikan sang empunya karya, tetapi juga membuat negara kehilangan potensi penghasilan dalam jumlah besar. "Saya tidak tahu angka persisnya," kata Amir.

Politikus Golkar Tantowi Yahya mengatakan potensi pendapatan dari sektor musik bisa mencapai Rp 1 triliun per tahun. Dia mengasumsikan, pajak yang mesti dibayar ke negara berkisar 20 persen. Akibatnya, negara kehilangan uang Rp 200 miliar tiap tahunnya.

"Di sisi lain, maraknya pembajakan juga membuat anak muda kehilangan gairah untuk membuat karya," kata Tantowi. "Karena tidak jaminan masa depan."

tempo

Entah bagaimana regulasinya, yang jelas ide tentang melindungi hak cipta itu memang harus dilakukan.