- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
KPI Tegur "Mewujudkan Mimpi Indonesia" episode "Wiranto Jadi Tukang Becak di Solo"


TS
jajang100
KPI Tegur "Mewujudkan Mimpi Indonesia" episode "Wiranto Jadi Tukang Becak di Solo"
KOMISI Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat kembali menegur program yang berbau kampanye.
Setelah Tukang Bubur Naik Haji: The Series, RCTI kembali mendapat Teguran Tertulis terkait program yang dianggap menjadi ajang promosi calon presiden partai Hanura, Wiranto.
Program Mewujudkan Mimpi Indonesia episode "Wiranto Jadi Tukang Becak" di Solo yang tayang pada 7 Februari 2014 dinilai melakukan pelanggaran.
"KPI menilai bahwa program siaran tersebut telah dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi pemilik lembaga penyiaran bersangkutan dan/atau kelompoknya. Hary Tanoesoedibjo selaku pemilik lembaga penyiaran adalah Ketua Pertimbangan dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Hanura. Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas perlindungan kepentingan publik," isi Teguran Tertulis tertanggal 12 Februari yang tertera dalam situs resmi KPI.
Dalam Deskripsi Pelanggaran, KPI juga menyebutkan adegan yang dilakukan Wiranto dalam program berkonsep reality show itu:
"Wiranto datang ke kota Solo dengan menyamar menjadi seorang tukang becak. "Hari ini saya ini jadi tukang becak, ini satu cara yang paling baik untuk mengetahui apa yang sebenarnya mereka rasakan, apa yang mereka harapkan dan apa yang mereka inginkan, dengan demikian suatu saat kalau punya kewenangan, otoritas dan diberikan oleh rakyat, kita bisa wujudkan."
Jika dilihat data kepemirsaan harian (market ABC), program yang tayang non-primetime itu meraih rating bagus. Mampu menembus 20 besar dengan share tinggi, 18,7.
http://www.tabloidbintang.com/articl...-Becak-di-Solo
LAGI2 KENA KAMPANYE TERSELUBUNG...
Setelah Tukang Bubur Naik Haji: The Series, RCTI kembali mendapat Teguran Tertulis terkait program yang dianggap menjadi ajang promosi calon presiden partai Hanura, Wiranto.
Program Mewujudkan Mimpi Indonesia episode "Wiranto Jadi Tukang Becak" di Solo yang tayang pada 7 Februari 2014 dinilai melakukan pelanggaran.
"KPI menilai bahwa program siaran tersebut telah dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi pemilik lembaga penyiaran bersangkutan dan/atau kelompoknya. Hary Tanoesoedibjo selaku pemilik lembaga penyiaran adalah Ketua Pertimbangan dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Hanura. Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas perlindungan kepentingan publik," isi Teguran Tertulis tertanggal 12 Februari yang tertera dalam situs resmi KPI.
Dalam Deskripsi Pelanggaran, KPI juga menyebutkan adegan yang dilakukan Wiranto dalam program berkonsep reality show itu:
"Wiranto datang ke kota Solo dengan menyamar menjadi seorang tukang becak. "Hari ini saya ini jadi tukang becak, ini satu cara yang paling baik untuk mengetahui apa yang sebenarnya mereka rasakan, apa yang mereka harapkan dan apa yang mereka inginkan, dengan demikian suatu saat kalau punya kewenangan, otoritas dan diberikan oleh rakyat, kita bisa wujudkan."
Jika dilihat data kepemirsaan harian (market ABC), program yang tayang non-primetime itu meraih rating bagus. Mampu menembus 20 besar dengan share tinggi, 18,7.
http://www.tabloidbintang.com/articl...-Becak-di-Solo
LAGI2 KENA KAMPANYE TERSELUBUNG...
0
3.2K
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan