Agya-Ayla Bakal Invansi Negara Lain
Selasa, 04 Februari 2014 07:07 wib | Arief Aszhari - Okezone
KARAWANG - Setelah mengekspor varian mobil murah ramah lingkungan (LCGC) berbasis Toyota Agya ke Filipina, pabrikan asal Jepang ini berencana untuk mengekspor varian mobil murahnya ini ke negara lain.
Seperti disampaikan oleh I Made Dana Tangkas, Direktur Corporate Planning & Affairs TMMIN, Toyota Group melihat basis produksi di Indonesia sangat potensial. Sehingga hal tersebut terus dikembangkan untuk membuat produk-produk ekspor ke negara-negara lain di seluruh dunia.
"Sebagai kegiatan ekspor ini tidak terlepas dari koordinasi dengan Toyota Motor Asia Pasifik sebagai markas besar Toyota di regional Asia Pasifik, dan kegiatan ekspor ini melihat perkembangan pasar lebih lanjut, yang sekarang dimulai ke Filipina," ujar I Made Dana Tangkas, di sela-sela acara Low Cost Green Car Export to Philippines di Karawang, Jawa Barat.
Lebih lanjut I Made Dana Tangkas menambahkan, selama ini produk Daihatsu memang sudah diekspor ke berbagai negara. Begitu juga dengan berbagai produk Toyota yang juga sudah diekspor ke lebih dari 70 negara di seluruh dunia.
"Hal ini menjadi gambaran bahwa ekspor ini merupakan kegiatan penting bagi Indonesia, dan ini akan dipertimbangkan terus untuk dilakukan ke negara-negara lain, serta untuk melakukan invansi ke negara-negara lain," tambahnya
"Sementara ini Agya baru untuk Filipina, dan tentunya kami terus menunggu lebih lanjut permintaan negara lain, permintaan pasar lain, dan masih terus kita pelajari ekspor ke negara lain," pungkas pria asal Bali ini.
http://autos.okezone.com/read/2014/0...si-negara-lain
Quote:
Astra Daihatsu Motor Ekspor 6.000 Ayla dan Agya ke Filipina
Selasa, 4 Februari 2014 15:32 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) selaku produsen Low Cost Green Car (LCGC) Astra Daihatsu Ayla (“Ayla”) dan Astra Toyota Agya (“Agya”) melakukan ekspor model LCGC berbasis Agya ke Filipina.
Ekspor perdana dilakukan di pabrik perakitan kendaraan Daihatsu, Karawang Assembly Plant, Karawang Timur, Senin, (3/2/2014). Rencananya 6.000 unit yang akan diekspor selama 2014.
Hadir pada acara tersebut Menteri Perindustrian Mohamad S. Hidayat, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, Dutabesar Jepang untuk Indonesia Yoshinori Katori, Bupati Karawang Ade Swara.
Turut hadir Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto, Executive Vice President of Daihatsu Motor Company (DMC) Tatsuya Kaneko, Managing Officer of Toyota Motor Corporation (TMC) Hiroyuki Fukui, serta Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor Sudirman MR.
Sebagai spesialis produsen mobil kompak (compact car), ADM membuktikan kualitas produknya telah diterima di pasar internasional.
Sejak diluncurkan 9 September 2013 lalu, Ayla dan Agya, yang juga dikenal sebagai Kendaraan Bermotor Roda Empat Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2), telah terjual lebih dari 41.000 unit dipasar domestik selama tahun 2013.
Komponen lokal pada LCGC produksi ADM ini akan mencapai 88% pada akhir tahun 2014 ini dan diharapkan akan terus meningkat kedepannya.
“Ekspor ini mengukuhkan produk ADM adalah produk yang memenuhi standard kualitas global sehingga diterima di pasar internasional” ujar Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor, Sudirman MR.
Managing Officer TMC Hiroyuki Fukui menyampaikan Toyota Group telah mempercayakan Indonesia sebagai basis produksi global.
Volume ekspor Toyota Indonesia dan Daihatsu Indonesia mencapai lebih dari 80% dari total ekspor CBU Indonesia, atau mencapai lebih dari 138.000 unit tahun 2013 yang diekspor ke lebih dari 80 negara tujuan baik dalam bentuk CBU, CKD, mesin maupun komponen.
http://www.tribunnews.com/otomotif/2...ya-ke-filipina
Quote:
Tahun ini, Agya-Ayla pakai 88 persen suku cadang lokal
Rabu, 5 Februari 2014 12:21
Merdeka.com - Satu dari sekian syarat mobil murah ramah lingkungan LCGC adalah, proses produksi dilakukan di dalam negeri. Syarat lainnya mencakup penggunaan suku cadang yang diproduksi pula di dalam negeri hingga 80 persen dari keseluruhan yang digunakan pada satu mobil.
PT Astra Daihatsu Motor selaku produsen Agya dan Ayla mengatakan bahwa mereka pada tahun ini akan meningkatkan jumlah kandungan lokal dari suku cadang tersebut.
Daihatsu Ayla
"Terkait dengan himbauan pemerintah terhadap lokalisasi LCGC, dapat kami sampaikan bahwa Agya-Ayla pada tahun 2014 ini akan memiliki tingkat kandungan dalam negeri ADM sebesar 88 persen," ujar Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor Sudirman MR.
Ia lantas memaparkan bahwa dengan demikian, berarti 88 persen komponen Agya-Ayla diperoleh dari produsen yang berproduksi di dalam negeri.
Toyota Agya Wigo
Agya sendiri akan diekspor ke Filipina dengan nama Wigo. Ini akan menjadi ekspor perdana LCGC Indonesia ke mancanegara, dengan target negara Malaysia pada tahap berikutnya.
http://www.merdeka.com/otomotif/tahu...ang-lokal.html
Quote:
Didik J. Rachbini: Mobil Murah Bisa Dijadikan Basis untuk Ekspor
Minggu, 22 September 2013 12:45 WIB
Pakar Ekonomi, Didik J. Rachbini menilai positif program pemerintah melalui mobil murah yang disebut Low Cost Green Car (LCGC) dengan kisaran harga di bawah Rp 100 juta.
Paling tidak menurut Didik, kebijakan mobil murah bagus sekali agar akses rakyat semakin luas pada sarana transportasi.
"Juga bisa dijadikan basis untuk ekspor menambah devisa untuk kekuatan ekonomi," tegas Didik saat dikonnfirmasi Tribunnews.com, Miinggu (22/9).
Terkait kritik Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), Didik menilai al itu tidak sepenuhnya benar karena masalah jakarta kurang infstrruktur.
Karena menurutnya, Parkir bisa dibuat mahal dan pajak tahunan di jakarta dan sekitarnya dibuat juga mahal.
Sebelumnya, hal senada juga disampaikan Ketua DPR RI Marzuki Alie melihat program pemerintah melalui Low Cost Green Car (LCGC) dengan kisaran harga di bawah Rp 100 juta semata-mata untuk kepentingan jangka panjang.
Menurut Marzuki, Indonesia perlu menatap perdagangan bebas ASEAN pada tahun 2015. Saat itu, kata Marzuki, Indonesia tidak bisa membatasi peredaran mobil murah yang berasal dari negara tetangga.
Oleh karena itu, sebelum terlambat, Indonesia perlu memiliki industri mobil murah. Ini semata-mata demi kepentingan nasional dan kepentingan jangka panjang.
"Jadi enggak usah diributkan soal industrialisasi. Ini diributkan, ini membuat rakyat kita jadi bodoh loh. Tapi lihat loh ASEAN 2015, saya selalu bicara ASEAN loh, pasar tunggal ASEAN bahaya loh Indonesia kalau tidak mampu bersaing dengan negara-negara lain," kata Marzuki, di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (21/9).
http://wartakota.tribunnews.com/2013...s-untuk-ekspor
Quote:
TransJakarta Pilih Impor Bus dari China Ketimbang Bus Lokal, Kenapa?
Feby Dwi Sutianto - detikfinance
Selasa, 24/12/2013 13:54 WIB
Jakarta -Ratusan armada bus TransJakarta baru akan menghiasi jalanan ibu kota pada Januari 2014. Bus ini didatangkan langsung dari China. Padahal Indonesia memiliki pabrik penghasil bus yang tidak kalah bersaing kualitasnya. Salah satu pabrik bus asal Indonesia adalah milik PT INKA (Persero) di Madiun, Jawa Timur.
Direktur Produksi INKA Hendy Hendratno Adji menjelaskan, pihaknya memang mengikuti tender pengadaan bus TransJakarta untuk tahun anggaran 2013. Namun INKA kalah bersang dari sisi harga dengan bus asal China.
"Untuk articulated bus (bus gandeng), kita kalah dengan China. Tender yang utama kan harga, meski mesin dari USA/Cummins maupun dari Korea/Hyundai-Daiwoo, tetap nggak bisa melawan harga China," kata Hendy kepada detikFinance, Selasa (24/12/2013).
Bus yang ditawarkan INKA menawarkan hingga 41% komponen lokal. Dari sisi harga, bus buatan pabrikan BUMN ini ditawarkan dengan harga Rp 3,98 miliar per unit. Sementara bus buatan China dijual mulai harga Rp 3,795 miliar per unit.
"Pagu anggaran per bus Rp 4,01 miliar. Pemenang Yutong (China)/Korindo dengan harga Rp 3,795 miliar dan harga INKA Rp 3,980 miliar," sebutnya.
Sementara itu, Humas INKA Bintang Gumilar menjelaskan, meski perseroan kalah untuk pengadaan ratusan unit bus pada tahun 2013, INKA pada periode anggaran 2014 akan berpartisipasi dalam pengadaan bus TransJakarta sebanyak 1.000 unit. Meski secara kapasitas, INKA tidak bakal memasok hingga 1.000 unit karena keterbatasan kapasitas produksi.
"Rencananya mau ikut. Kalau total segitu nggak bisa. Biasanya kan sistem paket tendernya," kata Bintang.
http://finance.detik.com/read/2013/1...apa?f991104com
Komentar TS : itulah broooww... ternyata LCGC banyak manfaatnya , membuka lapangan kerja, transfer ilmu bisnis impor mobil dan berikut teknologi nya dan membuat rakyat tidak menghabiskan duitnya untuk beli mobil import karena LCGC adalah mobil 3/4 asli dibuat dan dikelola oleh indonesia , semoga kedepannya LCGC dapat menimbulkan minat konglomerat konglomerat indonesia mengembangkan lagi bisnis otomotif asli indonesia

NB : jokowi ahok, coba lu dulu dengerin nasehat MS hidayat yang menyarankan TJ tidak impor dari china , pasti sekarang lu tidak sewot dan marah lihat bus TJ berkarata dan keadaan mesinnya seperti barang bekas
![[ WOW..! Kerennya Indonesia ] Agya-Ayla Bakal Invansi Negara Lain](https://dl.kaskus.id/cdn.klimg.com/otosia.com/p/bank/2014/02/04/tahun-ini--agya-ayla-pakai-88-persen-suku-cadang-lokal-bda1de.jpg)