Noriyu: Sudah Studi Banding ke AS dan Italia Kok Diboikot?
Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nova Rianti Yusuf (Noriyu) diisukan diboikot oleh anggota komisi kesehatan itu. Dia heran mengapa isu boikot justru muncul setelah pembahasan RUU Kesehatan Jiwa berjalan sekitar tiga tahun.
"Gini lho, RUU Kesehatan Jiwa ini kan inisiatif DPR.
Kalau kita yang datang sedikit, mau ditaruh mana muka kita? RUU ini kan sudah lama dibahas. Sudah sekitar tiga tahun, sudah studi banding ke Amerika Serikat sama Italia. Kenapa sekarang baru mau diboikot?" kata Noriyu.
Noriyu juga menambahkan bahwa anggota komisi IX juga mendukung disahkannya RUU ini. Para anggota yang tidak hadir pun telah memberitahu sebelumnya.
"Boikot bagaimana? Orang teman-teman komisi IX itu support kok sama RUU ini. Saya punya bukti SMS dan BBM dari teman-teman yang izin tidak datang sewaktu rapat kemarin," ujar Noriyu saat berbincang, Selasa (11/2/2014) malam.
Selain itu menurut dia di lembar tanda tangan kehadiran pun kuorum rapat sudah terpenuhi. Meskipun secara de facto hanya dihadiri oleh tiga anggota saja pada rapat yang dipimpin oleh Noriyu dan Soepriyatno, Selasa (11/2).
"Dari Golkar ada 3 yang tanda tangan, Gerindra ada, Demokrat ada, semua ada kok. Kita kan mimpin rapat berdasarkan hitam di atas putih itu. Begitu kuorum ya rapat kita mulai. Bukan urusan saya kalau setelah tanda tangan mereka pulang atau ke mana," terang Noriyu.
Rapat kemarin seharusnya membahas RUU Kesehatan Jiwa dengan mitra kerja Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron, perwakilan Kemendagri, dan perwakilan dari Kemenkum HAM. Minimnya kehadiran anggota disebut oleh anggota Komisi IX Poempida Hidayatullah sebagai aksi boikot.
Sebelumnya Poempida menyebut kedua pimpinan yang diboikot karena mementingkan kepentingan pribadi. Ada beberapa hal yang dipersulit sehingga tidak berjalan dengan lancar.
"Ada beberapa pimpinan yang suka mempersulit, kecuali mereka punya interest terhadap masalah tertentu, baru mereka laksanakan," kata anggota Komisi IX Poempida Hidayatullah tanpa mau menyebut dua pimpinan yang dimaksud di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/2).