Secara singkat asal mulanya dari tokoh Kristen (belum
ada katolik waktu itu) bernama Valentinus yang banyak
menolong atau memberi perhatian pada sesama.
Hari lahir atau mungkin hari kematiannya tanggal 14
Februari lalu diperingati dan dia diangkat jadi Santo/
orang suci oleh gereja Katolik tapi dia bukan orang suci
terpenting atau salah satu yang terkenal.
Waktu itu baru sekitar abad 20an 14 Februari dirayain
di Amerika sebagai ungkapan cinta dan kasih sayang tapi
lama-lama jadi bergeser ke arah industri seputar bunga,
coklat, kartu kata-kata cinta dan hal-hal lain yang bisa
dijadikan uang seputar valentine.
Lalu maknanya juga jauh berubah, dari hari peringatan
santo dan soal cinta secara universal, jadi cinta asmara
atau yang tak jauh dari itu. Di indonesia ada sejumlah
kelompok yang menentang Hari Valentine dengan alasan
karena itu budaya Barat yang negatif, kesempatan ajang
seks bebas, industrialisasi dan komersialisasi - tapi
terutama sekali karena soal seks bebasnya.
Saya pribadi lebih anti soal kesalahkaprahan makna
Valentine dan industrialisasi/komersil/konsumerisme
yang menurut gw cuma simbol/makna yang dangkal n
fisikal/materi lagian kalau memang punya perasaan
cinta/kasih kenapa musti tunggu valentine?
Apa spesialnya selain cuma dari hari peringatan seorang
santo? Yang lalu dikomersilkan dan jadi jauh dari makna
sejatinya dan cinta/valentine tak ada hubungannya
dengan coklat, bunga, kata-kata romantis/puitis nan
lebay jijay bajay yang bikin orang kelepek-kelepek
Warna pink? Memangnya nggak ada warna lain? Pink
sudah dikategorikan dan didefinisikan secara sempit
sebagai warna cinta, yang sekali lagi menurut saya cuma
sebatas pikiran stereotip sempit yang semu dan
artifisial dari kondisi standarisasi industri soal makna
cinta terkait soal keuntungan bisnis.
Kalaupun orang tak terjebak atau ikut arus seputar
konsumerisme dadakan seputar hari raya apapun, tetap
tak terhindarkan kalau sebagian besar pola pikir manusia
terproses untuk menerima hal-hal yang sudah dibakukan
dan standar dalam kehidupan masyarakat modern.
Asumsi, kesimpulan dan pemahaman minoritas di luar
standar akan dianggap sebagai aneh, penentang, sok
tau, sok mau lain sendiri, kolot, ketinggalan jaman, salah
atau sesat - termasuk pemahaman soal Valentine ini.
Singkatnya valentine itu bukan sekedar coklat, bunga,
kata-kata cinta/kasih, seks, ungkapan perasaan/fisik
soal cinta/kasih yang cuma penampakan fisik lahiriah
Valentine tidak sama dengan cinta/kasih, cinta/kasih
tidak dan bukan valentine
valentine adalah hari peringatan seorg santo Katolik
minor. Cinta/kasih adalah bagian dari perasaan, jiwa,
emosi dan pikiran manusia atau mahluk hidup pada
sesamanya dalam macam-macam bentuk ekspresi dan
ungkapan yang hasilnya adalah suatu hal positif berwujud
kebahagiaan, rasa hormat, sayang dan respek satu sama
lain yang cuma bisa dirasakan dan terpancar dari emosi
tapi sulit dijelaskan dengan kata-kata.