- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
[Kok kampret] Jenazah TKI Dibuang ke Laut oleh Malaysia


TS
asp-boi
[Kok kampret] Jenazah TKI Dibuang ke Laut oleh Malaysia
ASATUNEWS - Setelah kasus nelayan Papua yang terdampar beberapa waktu lalu di Papua Nugini disuruh berenang kembali ke Tanah Air oleh tentara Papua Nugini, setelah perahunya dibakar, ini ada lagi kisah menyedihkan. Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Binjai, Sumatera Utara, bernama Anita Purnama Boru Huahuruk yang meninggal di Malaysia, jenazahnya dibuang ke laut.
Sontak, kekejian itu mengundang reaksi keras dari anggota Komisi IX DPR, Rieke Diah Pitaloka. Ia pun mengeluarkan pernyataan sikap kepada pemerintah di bawah pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar melakukan penyelidikan atas penyebab kematian TKI tersebut.
"Jika memang Anita terbukti meninggal karena dianiyaya, pemerintah SBY harus meminta keterangan dan meminta pemerintah Malaysia memproses siapa pun yang telah melakukan kekejaman terhadap Anita sehingga meninggal," kata Rieke dalam rilis yang diterima ASATUNEWS.com, Senin, (10/2).
SBY, lanjut Rieke, harus memastikan juga hak-hak ketenagakerjaan Anita, apakah benar diberikan oleh sang majikan. “Hak ketenagakerjaan yang diberikan tidak boleh sebagai alasan untuk tidak diusutnya kasus ini secara pidana," ujarnya.
Hingga saat ini, menurut keluarga korban, pemerintah belum ada yang menghubungi pihak keluarga. Menurut mereka, Anita berusia 35 tahun dan berangkat ke Malaysia pada Agustus 2013 melalui jasa seorang perempuan yang akrab disapa Ibu Umi. Di Malaysia, Anita sempat bekerja di restoran selama dua bulan, setelah itu pindah kerja, karena tidak tahan dengan majikannya.
Anita terakhir berkomunikasi dengan keluarga pada 30 Januari 2014 lewat pesan pendek (SMS). Isinya, Anita mengaku sudah capek bekerja dan ingin kembali ke kampung halamannya. Anita juga sempat mengirimkan dua kali gajinya, sebanyak Rp 5 juta, kepada pihak keluarga.
Jenazah Anita yang ditaruh dalam sebuah peti diketemukan oleh nelayan. Kepolisian Binjai lalu menginformasikan kepada keluarga Anita. Menurut polisi, jenazah Anita diperkirakan sudah empat hari di laut.
Sebelum dimalamkan pada Sabtu (8/1), pihak keluarga sempat membuka isi peti jenazah. Menurut Anna, salah satu seorang saudara Anita, salah satu mata almarhum sudah tidak ada, di bagian leher juga ada bekas hitam seperti dicekik. Jenazah Anita juga tidak mengenakan pakaian lengkap dan sebagian besar badannya sudah rusak dan membusuk. Didalam peti juga ditemukan paspor, uang sebesar 1 ringgit Malaysia, cincin, dan kalung emas milik Anita.
"Saya mohon kepada media dan masyarakat pemerhati masalah TKI untuk terus mengawal kasus ini sehingga kebenaran benar-benar menjadi hak dari TKI," kata Rieke. | TYO/ASN-011
http://www.asatunews.com/berita-2004...-malaysia.html
Hei, separah itukah sampai harus dibuang?
Sontak, kekejian itu mengundang reaksi keras dari anggota Komisi IX DPR, Rieke Diah Pitaloka. Ia pun mengeluarkan pernyataan sikap kepada pemerintah di bawah pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar melakukan penyelidikan atas penyebab kematian TKI tersebut.
"Jika memang Anita terbukti meninggal karena dianiyaya, pemerintah SBY harus meminta keterangan dan meminta pemerintah Malaysia memproses siapa pun yang telah melakukan kekejaman terhadap Anita sehingga meninggal," kata Rieke dalam rilis yang diterima ASATUNEWS.com, Senin, (10/2).
SBY, lanjut Rieke, harus memastikan juga hak-hak ketenagakerjaan Anita, apakah benar diberikan oleh sang majikan. “Hak ketenagakerjaan yang diberikan tidak boleh sebagai alasan untuk tidak diusutnya kasus ini secara pidana," ujarnya.
Hingga saat ini, menurut keluarga korban, pemerintah belum ada yang menghubungi pihak keluarga. Menurut mereka, Anita berusia 35 tahun dan berangkat ke Malaysia pada Agustus 2013 melalui jasa seorang perempuan yang akrab disapa Ibu Umi. Di Malaysia, Anita sempat bekerja di restoran selama dua bulan, setelah itu pindah kerja, karena tidak tahan dengan majikannya.
Anita terakhir berkomunikasi dengan keluarga pada 30 Januari 2014 lewat pesan pendek (SMS). Isinya, Anita mengaku sudah capek bekerja dan ingin kembali ke kampung halamannya. Anita juga sempat mengirimkan dua kali gajinya, sebanyak Rp 5 juta, kepada pihak keluarga.
Jenazah Anita yang ditaruh dalam sebuah peti diketemukan oleh nelayan. Kepolisian Binjai lalu menginformasikan kepada keluarga Anita. Menurut polisi, jenazah Anita diperkirakan sudah empat hari di laut.
Sebelum dimalamkan pada Sabtu (8/1), pihak keluarga sempat membuka isi peti jenazah. Menurut Anna, salah satu seorang saudara Anita, salah satu mata almarhum sudah tidak ada, di bagian leher juga ada bekas hitam seperti dicekik. Jenazah Anita juga tidak mengenakan pakaian lengkap dan sebagian besar badannya sudah rusak dan membusuk. Didalam peti juga ditemukan paspor, uang sebesar 1 ringgit Malaysia, cincin, dan kalung emas milik Anita.
"Saya mohon kepada media dan masyarakat pemerhati masalah TKI untuk terus mengawal kasus ini sehingga kebenaran benar-benar menjadi hak dari TKI," kata Rieke. | TYO/ASN-011
http://www.asatunews.com/berita-2004...-malaysia.html
Hei, separah itukah sampai harus dibuang?
0
1.2K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan