Ahok Akui Salah Perhitungan Soal Banjir

inilah..com, Jakarta - Bencana banjir yang mulai merambah ke daerah dataran tinggi di wilayah Jakarta, sempat membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI merasa kecolongan. Sebab pemprov tidak menyangka daerah-daerah yang tidak pernah dilanda menjadi banjir.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengakui pihaknya merasa kecolongan. Karena selama ini Pemprov DKI sudah melakukan normalisasi saluran mikro dan penghubung yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta.

Sehingga saat hujan dengan intensitas tinggi melanda Jakarta beberapa hari ini, Ahok yakin banjir tidak akan terjadi di daerah dataran tinggi atau di daerah yang sudah aman dari banjir. Pemikiran tersebut ternyata salah.

"Iya, makanya kami merasa kecolongan. Karena selama ini yang kami pikirkan kalau habis hujan, ada genangan air terus surut lagi. Aliran hujan pasti lancar, kan saluran sudah dibersihkan," katanya di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (6/2/2014).

Meski demikian, Ahok menilai mampetnya saluran air karena pola hidup warga yang masih tidak disiplin. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan, baik di jalan, di saluran air dan kali.

"Tetapi orang itu kan buang sampah juga. Nah kami nggak hitung buang sampahnya orang-orang itu. Jadi tersumbat, dan banjir meluas," ujarnya.

Melihat kenyataan di lapangan seperti itu, mantan bupati Belitung Timur itu tidak mau banjir semakin meluas di ibu kota. Karena itu, dia menginstruksikan satgas genangan air segera membersihkan saluran air di lima wilayah ibu kota. Khususnya saluran air yang ada di badan jalan atau pedestrian.

"Ya dengan satgas genangan air. Jadi setiap jalan, ada satgas genangan air yang bertanggung jawab. Seperti zaman Belanda, setiap 6 km ada mandornya. Satgasnya sudah ada, tetapi Dinas PU belum kasih data ke kita," jelasnya.

Satgas air ini sudah dibentuk sejak November tahun lalu yang bertugas memantau titik-titik genangan air di seluruh wilayah DKI Jakarta. Kemudian melaporkannya ke Dinas PU.

Ahok melanjutkan banyaknya genangan air di jalan-jalan karena semakin berkurangnya lubang saluran air. Ia menambahkan, tidak tertatanya kabel di bawah tanah dan diperparah dengan penurunan muka tanah jalan-jalan, membuat semakin parah kondisi itu.[bay]

Kalo salah perhitungan berarti ada sanksinya bukan?