ngomong2 soal Myanmar, saya jadi inget berita yg sempet heboh pd tahun 2010 yg lalu, tepat 2 tahun sebelum kasus Rohingya disorot berbagai media (2012)
Myanmar Ganti Bendera, Nama & Lagu Kebangsaan
Jum'at, 22 Oktober 2010 13:27 wib
Hermanto - Okezone

Bendera baru Myanmar (Foto: Xinhua/AFP)
YANGON - Penguasa militer Myanmar kini mengganti bendera negara, lagu kebangsaan serta nama negara mereka.
Hal tersebut dilakukan dua minggu sebelum pemilihan untuk pertama kalinya, yang digelar selama 20 tahun di negara tersebut.
Perubahan nama negara ini sudah dimaktubkan ke dalam konstitusi yang diterbitkan pada 2008 lalu. Namun pemerintah masih belum mengumumkan tanggal perubahan tersebut.
Nama negara barunya adalah Republik Persatuan Myanmar, bukannya Persatuan Myanmar.
Militer yang telah berkuasa sejak 1962 karena adanya kudeta, telah mengganti nama negara mereka yang dalam bahasa Inggris Burma menjadi Myanmar pada 1989, satu tahun setelah protes terhadap kekuasaan militer meletus, dan setahun sebelum pemelihan terakhir dilaksanakan.
Pemilihan tersebut sejatinya dimenangkan oleh pimpinan pro demokrasi Aung San Suu Kyi, tapi militer mengacuhkan kemenangan tersebut. Kini Suu Kyi telah menghabiskan waktu selama 15 tahun dari 21 tahun dalam tahanan.
Sementara, bendera baru mereka memiliki corak tiga warna berlapir. Kuning gelap di bagian atas, hijau di tengah, serta warna merah di bawahnya dengan lambang bintang di tengahnya.
Masih belum ada penjelasan resmi mengenai makna dari warna serta bintang di bendera tersebut. Lambang negara pun dikabarkan sudah diganti dengan yang baru.
Beberapa pejabat di departemen pemerintahan diminta untuk mengganti bendera tersebut. "Kami terkejut ketika mendapatkan perintah itu. Kami juga diperintahkan untuk membakar bendera yang lama," ujar salah satu pejabat yang tidak mau menyebutkan namanya.
Perintah yang diberikan juga agak terdengar sedikit ganjal, bendera lama harus diturunkan oleh seseorang yang lahir pada Selasa dan bendera baru harus dikibarkan oleh seseorang yang lahir pada hari Rabu.
"Saya pikir itu merupakan permintaan dari ahli astrologi," ujarnya seperti dilansir The Peninsula, Jumat (22/10/2010).
Penguasa militer Myanmar yang akan selalu mempertahankan kekuasaannya tidak perduli siapa nanti yang akan menang dalam pemilihan pada 7 November, diyakini berkonsultasi dengan para ahli astrologi. Beberapa pejalan kaki juga sempat melihat adanya upacara formal penggantian bendera yang dilakukan di Balai Kota Yangon.
Salah seorang sumber yang enggan menyebutkan identitasnya mengatakan, perubahan itu seperti menempatkan anggur lama dalam botol baru.
"Labelnya memang diganti tapi yang sebenarnya dibutuhkan adalah mengganti anggurnya." (rhs)
international.okezone.com/read/2010/10/22/18/385293/redirect