- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Klaim China di Laut China Selatan Layaknya Agresi


TS
ojongonole
Klaim China di Laut China Selatan Layaknya Agresi

Kapal2 Patroli RRC
Quote:
WASHINGTON- Kepala Intelijen Nasional Amerika Serikat (AS) James Clapper mengkritik klaim China di Laut China Selatan. Clapper menyebut klaim tersebut layaknya agresi.
Menurut Clapper, china sudah melakukan peningkatan luar biasa dalam modernisasi militer mereka. Clapper melihat upaya China seperti hendak menanggapi kekuatan militer seperti Amerika.
Sikap Clapper ditujukan kepada tindakan China baru-baru ini, di Laut China Timur dan Laut China Selatan. Keterangan Clapper dilontarkan kepada Komite Intelijen DPR AS yang membahas ancaman dunia.
"Mereka (China) sangat agresif untuk melakukan tindakan (pengklaiman wilayah) yang menurutnya sesuai dengan takdir sejarah," ujar Clapper, seperti dikutip Associated Press, Kamis (6/2/2014).
Bagi Clapper masalah sengketa wilayah di Laut China Selatan bisa menciptakan potensi konflik yang sangat besar. Clapper pun mengkhawatirkan bahwa AS bisa tertarik masuk ke dalam konflik tersebut.
Jepang dan Filipina adalah negara yang menjadi sekutu terbesar AS di Asia Pasifik. Bersama China, kedua negara tersebut saling terlibat masalah klaim wilayah.
Jepang saling berebut Pulau Senkaku dengan China dan terganggu dengan penerapan zona pertahanan udara China di Laut China Timur. Sedangkan Filipina, bersaing ketat dengan China terkait klaim wilayah Laut China Selatan.
======================================================
agresi RRC di wilayah LCS mmg meng khawatirkan ....

Quote:
Spoiler for Pemerintah Cina Disamakan dengan Hitler:

Kapal Patroli Filipina
REPUBLIKA.CO.ID, MANILA-- Presiden Filipina, Benigno Aquino, membandingkan upaya kuat Cina mengklaim wilayah sengketa, seperti Laut Cina Selatan, dengan upaya para anggota Nazi Jerman. Hal itu, katanya, mendorong para pemimpin dunia untuk tidak membuat kesalahan yang sama, demikian dilaporkan oleh New York Times pada Rabu (5/2).
Filipina menuduh pemerintah Cina semakin agresif selama beberapa tahun terakhir dalam mengintai dan mengeklaim hampir semua wilayah Laut Cina Selatan. Presiden Aquino pun telah menyatakan bahwa negaranya tidak bisa sendirian menghadapi Cina yang ingin berkuasa.
"Pada titik mana anda mengatakan: 'Sudah cukup'. Saya rasa, dunia harus mengatakan itu. Kita harus ingat bahwa Sudetenland diberikan (kepada Jerman) dalam upaya menenangkan Hitler untuk mencegah Perang Dunia II," kata Aquino dalam sebuah wawancara di Manila pada Selasa (4/2), seperti dikutip dari New York Times dan AFP.
Aquino berupaya memperingatkan para pemimpin dunia tentang ambisi pemerintah Cina, dengan mengacu pada kegagalan negara-negara Barat untuk mendukung Cekoslowakia menghadapi Adolf Hitler yang memimpin Nazi Jerman. Dukungan itu diberikan untuk menduduki bagian barat negara Eropa pada 1938, menjelang Perang Dunia II.
Pernyataan Presiden Aquino itu disampaikan kurang dari dua minggu setelah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menambah ketegangan antara Jepang dan Cina, terkait sengketa Laut Cina Timur, dengan membandingkan perang Sino-Jepang dengan Perang Dunia I.
Jepang dan Cina memang telah lama berselisih mengenai kepemilikan pulau di Laut Cina Timur yang menjadi sengketa. Perselisihan itu diwarnai dengan konfrontasi paramiliter umum, seperti pengintaian dengan menggunakan kapal angkatan laut dan pesawat.
Cina juga mengeklaim hampir semua wilayah Laut Cina Selatan, salah satu perairan dunia yang paling strategis karena merupakan pusat bagi jalur pelayaran penting. Wilayah itu diyakini memiliki kekayaan gas alam dan minyak yang sangat menguntungkan.
Namun, tidak hanya Cina, beberapa negara lain, seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan, juga mengklaim beberapa wilayah perairan itu. Cina terus meningkatkan kehadiran militer dan penjaga pantai di wilayah Laut Cina Timur dan Laut Cina Selatan dalam beberapa tahun terakhir untuk menegaskan klaimnya.
Spoiler for China Sebut Presiden Filipina Politikus Amatir:

Presiden Filipina Benigno Aquino III
BEIJING- China membalas cibiran yang dilontarkan oleh Presiden Filipina Benigno Aquino III kepada pemimpinnya. Sebelumnya Aquino membandingkan China seperti halnya Hitler, terkait klaim wilayah Laut China Selatan.
Dalam wawancaranya dengan The New York Times, Rabu 5 Februari 2014, Benigno mendesak dunia internasional untuk tidak mengakui klaim China terhadap Laut China Selatan, seperti halnya negara di dunia berupaya mengakui Hitler sebelum Perang Dunia II dimulai.
Ucapan Aquino itu pun mendapat tanggapan keras dari pihak China. "Aquino seperti politikus amatir yang tidak paham sejarah dan realitas. Aquino memang memalukan," komentar pihak China, seperti dikutip Kantor Berita Xinhua, Kamis (6/2/2014).
Klaim China terhadap Laut China Selatan didasarkan atas kebesaran sejarah Negeri Tirai Bambu di masa lampau. China mengaku memiliki hak wilayah dari sejarah yang berusia 2.000 tahun, di mana Pulau Paracel dan Pulau Spratly termasuk bagian negara mereka.
Klaim itu mencakup sembilan garis putus-putus yang melintang hingga ratusan mil di sebelah selatan dan timur Provinsi Hainan.
Filipina pada tahun lalu membawa masalah sengketa wilayah ini ke Pengadilan Internasional PBB. Mereka berupaya membuktikan bahwa klaim China terhadap Laut China Selatan adalah invalid. Namun pada kenyataannya, China tidak bersedia mengikuti proses tersebut.
Aquino bersikeras bahwa Filipina -yang kekuatan militernya dianggap terlemah di Asia- tidak akan menyerahkan wilayahnya kepada China. Tetapi, dirinya mengakui bahwa negaranya membutuhkan bantuan dari pihak asing.
sumber LN 1
sumber LN 2
sumber LN 3
================================================
gantian kini PInoy menuduh RRC spt Hitler dr Jerman pra WW II... tp, kali ini mmg bnr sih sebutan RRC yg mirip spt Hitler....

Diubah oleh ojongonole 06-02-2014 17:08
0
4.3K
Kutip
29
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan