Perencanaan Strategis (Strategic Planning) adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan (Kerzner, 2001).

Semula digunakan oleh militer, kemudian digunakan oleh dunia bisnis, dan yang paling mutakhir digunakan oleh birokrat dalam hal perencanaan pengembangan wilayah.

Mengingat beberapa pertimbangan dalam keluarga, yaitu:
1. Sumber Daya Terbatas (dalam hal ini waktu dan uang).
2. Kebutuhan selalu ada dan meningkat baik volume maupun harga.
3. Kemampuan Sumber Daya Manusia yang menurun (usia & kesehatan).

Maka, Strategic Planing sangat tepat diterapkan dalam perencanaan keuangan keluarga.
Langkah-Langkah:
1. Identifikasi Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan)
Contoh:
Kekuatan (Penghasilan Rutin/Gaji)
Kelemahan (Waktu habis untuk pekerjaan)
2. Identifikasi Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman)
Contoh:
Peluang (Alternatif investasi, Pelatihan-pelatihan Pengelolaan Keuangan Keluarga)
Ancaman (Harga-harga meningkat)
3. Analisis SWOT
4. Perumusan Strategi
Mengalokasikan Sebagian Penghasilan untuk Investasi dan Mengikuti Pelatihan Pengelolaan Keuangan.
Melakukan investasi untuk menghimpun asset (sesuai ilmu yang diperoleh dari pelatihan) sehingga tidak perlu mengurangi waktu kerja.
Mengalokasikan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan dan melakukan saving untuk antisipasi kenaikan harga kebutuhan.
Prioritas pemenuhan kebutuhan.