Anda Yang Orang Sunda Atau Bukan Pasti Tidak Asing Dengan Sosok Satu Ini:
Ya Siapa Lagi Yang Aku Maksud Kalau Bukan Kabayan, Kabayan merupakan tokoh imajinatif dari budaya Sunda yang juga telah menjadi tokoh imajinatif masyarakat umum di Indonesia. Polahnya dianggap lucu, polos,tetapi sekaligus cerdas. Cerita-cerita lucu mengenai Kabayan di masyarakat Sunda dituturkan turun temurun secara lisan sejak abad ke-19 sampai sekarang. Seluruh cerita Kabayan juga menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Sunda yang terus berkembang sesuai zaman.
Dalam Perjalanannya Tokoh Kabayan kerap Dibuat Dalam Berbagai Media Baik Animasi, Buku Cerita Dan Film Layar Lebar.
Nah Untuk Film Layar Lebar Sudah Ada 7X Kali Tokoh Kabayan Diangkat Dalam Film Bioskop, Berikut Adalah Film Kabayan Dari Masa Ke Masa: Si Kabayan
Spoiler for Si Kabayan:
Si Kabayan adalah film Indonesia tahun 1975 dengan disutradarai oleh Sofyan Sharna dan dibintangi oleh Kang Ibing dan Lenny Marlina.
Si kabayan (Kang Ibing) melamar Iteung (Lenny Marlina) meski semula ditolak oleh Abah (Pandji Anom) akan tapi akhirnya mereka menikah. Setelah menikah tampilah sosok kabayan yang penidur dan pemalas, hingga karena malu Iteung pergi ke kota. Disini muncul masalah penculikan dan pemerasan yang melibatkan Iteung dan kabayan yang mencarinya
Si Kabayan Saba Kota
Spoiler for Kabayan Saba Kota:
Si Kabayan Saba Kota adalah film Indonesia tahun 1989 dengan disutradarai oleh Eddy D. Iskandar dan dibintangi oleh Didi Petet dan Paramitha Rusady.
Film ini meraih nominasi dalam Festival Film Indonesia 1989 untuk pemeran pembantu wanita terbaik (Paramitha Rusady).
Kabayan (Didi Petet) yang karena terpengaruh seorang teman, pergi ke kota. Di kota, Saribanon (Nurul Arifin) yang ayahnya pernah dibantu Kabayan ketika dirampok, diam-diam menaruh hati. Hubungannya dengan Iteung (Paramitha Rusady), pacarnya di desa, sempat renggang tetapi akhirnya keduanya pun menikah.
Si Kabayan Dan Gadis Kota
Spoiler for Kabayan Dan Gadis Kota:
Si Kabayan dan Gadis Kota adalah film Indonesia tahun 1989 dengan disutradarai oleh Eddy D. Iskandar dan dibintangi oleh Didi Petet dan Paramitha Rusady.
Kabayan (Didi Petet) disuruh pak Lurah untuk menemani Inge (Meriam Belina) yang mengadakan penelitian di desa itu untuk skripsi kesarjanaannya. Kang Ibing (Kang Ibing) yang melihat Kabayan berduaan dengan Inge, lalu memberitahu Iteung (Paramitha Rusady), istri Kabayan. Iteung pun cemburu. Bahkan Abah, ayah Iteung (Rachmat Hidayat) ikut memanasi. Keadaan salah paham yang membuat Iteung minggat ke kota, jatuh ke tangan germo, tetapi diselamatkan oleh Joni Kemod (Rudy Djamil), teman sekampung. Joni pula yang menyarankan Iteung ganti mode jadi orang kota. Kabayan mencari Iteung dengan bantuan Saribanon (Nurul Arifin), sahabatnya. Inge yang merasa bersalah juga mencari. Kang ibing juga disuruh mencari karena dia yang jadi biang semuanya ini. Yang menemukan Iteung adalah Inge, saat Iteung pingsan di jalan. Rupanya Iteung sedang mengandung anak dari buah perkimpoiannya dengan Kabayan. Maka Inge membawa pulang Iteung ke desanya.
Si Kabayan Dan Anak Jin
Spoiler for Kabayan Dan Anak Jin:
Si Kabayan dan Anak Jin adalah film Indonesia pada tahun 1991 dengan disutradarai oleh Eddy D. Iskandar. Film ini dibintangi antara lain oleh Didi Petet dan Nike Ardilla.
Si Kabayan (Didi Petet) jadi santri di sebuah pesantren untuk bisa mendekati Nyi Iteung (Nike Ardilla), anak tunggal pimpinan atau Ajengan Pesantren. Dalam usahanya ini ia dibantu anak jin yang semula mengganggunya, tapi lalu bersahabat bahkan bisa menampakkan diri (Sena A. Utoyo). Suatu hari datang teman Ajengan, pak Cokro (Moortri Purnomo), untuk membalas budi yang pernah diterimanya. Iteung diminta disekolahkan di IAIN Yogya. Iteung pergi, Kabayan kesepian. Di Yogya, Iteung terpaksa bergaul akrab dengan Jerry (Regi Reygusta Ninda) keponakan bu Cokro (Yetti Syarifah). Mereka diharap berjodoh. Anak Cokro sendiri, Budiman (Jef Elva Koswara) yang belajar juga di pesantren, memberitahu Kabayan bahwa Jerry itu pecandu narkotik. Maka berangkatlah Kabayan ke Yogya. Iteung ternyata sudah dijual ke sindikat narkotik. Dengan bantuan anak jin, Kabayan berhasil menyelamatkan Iteung.
Si Kabayan Saba Metropolitan
Spoiler for Kabayan Saba Metropolitan:
Si Kabayan Saba Metropolitan adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1992 dengan disutradarai oleh Maman Firmansjah. Film ini dibintangi antara lain oleh Nike Ardilla dan Didi Petet.
Ben (Benyamin S) dan Joescano (Joescano Jusuph), anak buah Hartawan (Bram M. Darmaprawira), bekerjasama dengan istri Hartawan (Ida Kusumah), ingin membeli tanah milik Kabayan (Didi Petet) dan Abah (Rachmat Hidayat), yang indah. Abah yang diiming-iming jumpa dengan penyanyi dangdut pujaannya (Mercy Marsita), setuju, tetapi Kabayan menolak.
Abah pun mengancam Kabayan untuk tidak boleh lagi berhubungan dengan Iteung (Nike Ardilla), anak Abah. Ancaman itu tidak membuat Kabayan surut, apalagi "jin" Ancol yang tergusur ke tanah Kabayan, membantu Kabayan dengan memberinya "bendo" (ikat kepala) ajaib, yang bisa membuatnya hilang. Akhirnya kemenangan di tangan Kabayan, yang tetap tidak mau menandatangani kontrak jual-beli. Abah pun insyaf.
Si Kabayan Cari Jodoh
Spoiler for Kabayan Cari Jodoh:
Si Kabayan Cari Jodoh adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1994 dengan disutradarai oleh Maman Firmansjah. Film ini dibintangi antara lain oleh Desi Ratnasari dan Didi Petet.
Kabayan (Didi Petet) menempuh jalan panjang untuk mendapatkan jodohnya, Nyi Iteung (Desi Ratnasari). Ini terjadi karena Abah (Rachmat Hidayat) tidak setuju bermantukan pemuda kampung macam Kabayan. Terpaksalah kabayan pergi ke kota mengadu nasib. Dibantu sahabatnya, Joni Kemot (Sena A. Utoyo) dan juragannya, Nora Nori (Novi Gawatini), Kabayan sebagai orang kota pulang kampung untuk melamar Nyi Iteung. Film ini diakhiri dengan sadarnya Abah menerima Kabayan apa adanya.
Kabayan Jadi Miliyuner
Spoiler for Kabayan Jadi Miliyuner:
Kabayan Jadi Milyuner adalah film drama/komedi Indonesia yang dirilis pada 23 Desember 2010 dengan disutradarai oleh Guntur Soeharjanto yang dibintangi oleh Jamie Aditya dan Rianti Cartwright.
Ketenangan sebuah kampung di Jawa Barat, di mana berdiri pesantren sederhana As-Salam pimpinan Ustad Soleh (Slamet Rahardjo), tiba-tiba saja terusik dengan kehadiran seorang pengusaha real estate Bos Rocky (Christian Sugiono) yang ingin membeli tanah pesantren itu untuk dijadikan resort. Namun niat Boss Rocky itu ternyata tidak bisa ia laksanakan dengan mudah karena secara tidak disangka-sangka, ia bertemu dengan lawan tertangguh yang pernah ia temui. Lawan yang tidak mempan sogokan maupun bujuk rayu yang paling dahsyat. Orang itu adalah tangan kanan Ustad Soleh, seorang pemuda polos namun cerdik bernama Kabayan (Jamie Aditya).
Bersama sahabatnya Armasan (Aming), Kabayan sukses membuat Boss Rocky pusing tujuh keliling. Tapi saat Boss Rocky menyadari kalau Kabayan jatuh cinta dengan akuntannya, Iteung (Rianti Cartwright), Boss Rocky menemukan cara yang paling jitu untuk mengalahkan Kabayan. Boss Rocky pun memerintahkan Iteung untuk menjadi mata-mata, menjebak Kabayan supaya mau menandatangani surat perjanjian jual beli tanah dengan iming-iming cinta. Supaya Iteung tidak bisa menolak, Boss Rocky pun mengakali Abah (Didi Petet) dan Ambu (Meriam Bellina), supaya ikut berperan serta menipu Kabayan. Kepada kedua orangtua Iteung itu, Boss Rocky memberi janji kalau ia akan tetap menjaga kelestarian alam kampung dan bahkan mendirikan masjid atas nama Abah.
Karena yakin Iteung adalah bidadari yang diturunkan Tuhan untuk dirinya, Kabayan mau saja menandatangani surat perjanjian jual beli tanah, sehingga Pesantren dinyatakan terjual. Kabayan dan segenap warga pun menunggu kedatangan Iteung si calon penganten, dengan sia-sia. Kabayan merasa malu dengan warga, bertekad untuk ke Jakarta dan mendapatkan Pesantren serta Iteung kembali. Ditemani Armasan, Kabayan pun pergi ke Jakarta.
Namun di kota, Abah dan Ambu ternyata sudah terlanjur merestui rencana pernikahan Iteung dengan Boss Rocky. Abah berjanji akan membatalkan pernikahan Iteung dan Boss Rocky, serta akan mengorder Boss Rocky untuk membatalkan pembelian pesantren, dengan satu syarat. Kabayan harus bisa mendapat 1 Milyar dalam seminggu. Kabayan dan Armasan pun memeras otak. Kata orang, tidak ada yang tidak mungkin di Jakarta. Dan ternyata memang benar. Banyak sekali keajaiban yang ditemukan Kabayan. Sekarang, bisakah mereka mendapatkan satu milyar dalam waktu yang sangat singkat? Apakah betul keyakinan Kabayan, kalau ia dan Iteung memang ditakdirkan untuk berjodoh?
Itulah Cerita Kabayan Yang Diangkat Ke Film Bioskop....