Kompas.com-Luis Aragones, mantan pelatih Tim Nasional Spanyol, meninggal dunia pada Sabtu (1/2/2014) dalam usia 75 tahun. Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) yang mengumumkan hal ini sebagaimana warta AFP .


Aragones sukses membawa Tim Matador menjuarai Piala Eropa pada 2008. "Kami berduka cita atas meninggalnya Aragones,"kata pernyataan RFEF.

Nama Argones sohor tatkala dirinya bermain untuk Atletico Madrid. Ia melatih Spanyol sejak 2004. Posisinya digantikan oleh Vicente del Bosque.




VIVAbola - Pelatih timnas Spanyol di Piala Eropa 2008, Luis Aragones, dikabarkan meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya. Aragones diketahui meninggal pada Sabtu 1 Februari 2014, pukul 06.00 waktu setempat di sebuah rumah sakit yang terletak di Madrid.

Menurut dokter yang menangani Aragones, Pedro Guillen, seperti dilansir Radio Nacional, sang pelatih telah menderita komplikasi penyakit yang cukup parah. Aragones meninggal di usianya yang sudah menginjak 75 tahun.

Selama menjadi pelatih, Aragones bisa dikatakan sebagai salah satu yang tersukses di daratan Spanyol. Sebagai juru taktik, Aragones sudah mengoleksi 9 trofi bersama Atletico Madrid dan Barcelona. Dia juga mampu mempersembahkan Piala Eropa 2008 untuk Spanyol.

Sebagai pemain, Aragones tercatat menjadi salah satu legenda di Altetico Madrid. Bermain dalam 370 pertandingan, pria kelahiran Hortaleza itu mengoleksi 3 gelar La Liga di rentang waktu 1966 hingga 1973.

Aragones adalah orang pertama yang memperkenalkan gaya tiki-taka ke dalam timnas Spanyol. Dia berkaca dari kegagalan Spanyol di babak kedua Piala Dunia 2006, Jerman. Ketika itu, La Furia Roja kalah dari Perancis dengan skor 3-1.

Menurut Aragones, kekalahan Spanyol disebabkan karena ego dari para pemainnya yang tidak bisa disatukan. Lalu, muncul satu pemikiran untuk menyatukan para pemain Spanyol lewat skema tersebut.

Selain dengan keberhasilannya mengantarkan Spanyol menjadi juara Eropa di 2008, Aragones juga terkenal dengan tindakan kontroversialnya. Dia pernah terganjal kasus rasisme usai perkataannya yang menyudutkan Thierry Henry pada 2004 silam.

Aragones juga terkenal sebagai pelatih yang percaya dengan takhayul. Dia memiliki keyakinan, jika Spanyol memakai baju tandang di sebuah laga semifinal dalam turnamen internasional maka kekalahan akan menghampiri.

Alhasil, Spanyol harus mengenakan jersey tandang dan dikombinasikan dengan celana kandang saat laga semifinal Euro 2008 yang dihelat di Austria dan Swiss, melawan Rusia. Ketika itu Spanyol menang dengan skor 3-0.

Berikut Biodata Luis Aragones

Luis Aragonés (lahir di Hortaleza, Madrid, Spanyol, 28 Juli 1938-1 Februari 2014) adalah seorang mantan pemain sepak bola berkebangsaan Spanyol dan juga mantan pelatih Spanyol menggantikan Iñaki Sáez sejak 2004 hingga akhir Juni 2008. Sebelumnya, ia menangani klub RCD Mallorca dan Atletico Madrid. Prestasi terbaik Aragonés selama melatih timnas Spanyol adalah menjadi Piala Eropa 2008. Selain itu, Aragones juga merupakan mantan pelatih klub Turki, Fenerbahçe S.K.
Prestasi melatih

Atletico Madrid
La Liga (1): 1977
Piala Raja Spanyol (3): 1976, 1985, 1992
Piala Interkontinental (1): 1974
Piala Super Spanyol (1): 1985

FC Barcelona
Piala Raja Spanyol (1): 1998

Spanyol
Piala Eropa (1): 2008









Selamat Tinggal Pelatih yang membawa Spanyol Juara Euro tahun 2008