Kaskus

News

asp-boiAvatar border
TS
asp-boi
[si Meong Kebakaran Jenggot] Pemesan Survey Stan Greenberg Bukan James Riyadi...
Pemesan Survey Stan Greenberg Bukan James Riyadi, tapi Partai Demokrat, Jokowi 68% PDIP 28%.

Klarifikasi ini bukan untuk membela James, tetapi jangan sampai pemesan survei bersembunyi dan menunjuk kambing hitam

JAKARTA, baranews.co - Pihak yangmenyewa jasa konsultan kawakan Amerika Serikat Stan Greenberg untuk melakukan survei elektabilitas para Capres di mana hasilnya Jokowi 68% dan PDIP 28%, adalah Partai Demokrat, bukan James Riyadi.

"Presentasi, diadakan di kantor Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI). Jadi tidak benar bahwa Stan Greenberg dibiayai oleh James Ryadi," ungkap Utje Gustaaf Patty di Jakarta Selasa (28/1).

Utje merasa perlu mengklarifikasi hal ini, dengan tiga alasan. Pertama, hasil penelitian Greenberg disebut sebagai hoax (bohong) dan merupakan rekayasa. Ke dua, ada yang menyebut Stan Greenberg dipesan untuk merekayasa hasil survei, untuk mengangkat nama Jokowi.

Alasan ke tiga, kedatangan Tim Greenberg dikait-kaitkan dengan James Riyadi. Padahal James malah tidak tahu apa-apa, sama sekali tidak terlibat. Pemesan, justru orang lingkaran dalam kekuasaan.

"Kami tidak ada kaitan dengan James Riyadi. Klarifikasi ini bukan untuk membela James, tetapi jangan sampai pemesan survei bersembunyi dan menunjuk kambing hitam," tegasnya.



Tiga Kemungkinan

Pemesan, bisa tiga kemungkinan, atau kombinasi dari ketiganya. Pertama, pemesan adalah Isran Noor secara pribadi, yang kebetulan juga sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur (Kaltim).

Kemungkinan ke dua, APKASI, di mana Isran Noor sebagai ketua. Kemungkinan ke tiga, Partai Demokrat (pusat), yang meminta Isran Noor (Demokrat Kaltim) memesan Stan Greenberg.

"Jika Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengaudit APKASI, akan menjadi jelas apakah APKASI yang memesan. Uang rakyat tidak boleh digunakan membiayai kepentingan pribadi," kata Utje.

Seperti diketahui, Isran Noor adalah Bupati Kutai Timur, menggantikan Awang Faroek Ishak.



Greenberg menolak

Karena hasil survai tidak sesuai harapan, Stan Greenberg sempat diminta merubah hasil/kesimpulan survei, ditolak mentah-mentah. Akhirnya, hasil survai itu tidak dipublikasi, hanya dipresentasikan secara internal.

Berita ini sudah dimuat di media pada tanggal 30 September 2013, hanya isinya sengaja diplintir sesuai kepentingan yang memuat ulang.



Ahli Polling & Strategi

Stanley Bernard Greenberg yang lebih dikenal sebagai Stan Greenberg, kini berusia 68 tahun (lahir 10 Mei 1945), adalah ahli polling dan strategi politik, yang pernah menjadi konsultan Presiden Amerika Bill Clinton, Al Gore, John Kerry, dan ratusan tokoh di Amerika dan dunia.

Di luar Amerika Serikat, tokoh besar klien Stan Greenberg, antara lain mantan Kanselir Jerman Gerhard Schröder, mantan Perdana Menteri Ingggris Tony Blair, dan Michael Häupl (Austria).

Stan Greenberg memperoleh Bachelor's dari Universitas Miami dan PhD dari Universitas Harvard. Sebelum menjadi konsultan politik, Greenberg satu dekade sebagai pengajar di Universitas Yale.

Hasil studi Stan tentang Ronald Reagen (1985), hingga kini menjadi studi legendaris.

Stan juga adalah CEO pada Greenberg Quinlan Rosner, firma polling dan konsultan. Dan bersama James Carville dan Bob Shrum, mendirikan Democracy Corps, organisasi non-profit yang senantiasa mempelajari strategi politik negara berpaham kiri. Greenberg kaya raya dan dermawan. (ugp)

http://m.baranews.co/web/read/3874/p...owi.68.pdip.28

si meong mau apa lagi neh? emoticon-Ngakak
0
1.9K
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan