- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Fokus Survey Indonesia 2014
TS
Aldifasha
Fokus Survey Indonesia 2014
assalammualaikum agan-agan dan aganwati,,,, Soryy Ane Post Via Kaskus Blackberry Jadi berantakan Otomatis....
Ts Mengharapkan

ane Buat Therd untuk ngasih tau nih survei Capres
Senayantoday.com - Fokus Survei
Indonesia (FSI) kembali melansir hasil
surveinya terkait elektabilitas calon presiden
menjelang pelaksanaan Pemilihan Presiden
(Pilpres) 2014 yang akan datang. Direktur
Eksekutif FSI, Soedarsono Hadisiswoyo
memaparkan pengetahuan masyarakat
terhadap tokoh partai politik dan yang akan
terpilih menjadi presiden adalah Ketua
Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo
Subianto.
"Prabowo-Gerindra 33,6 persen, Mega-PDI-
Perjuangan 18,2 persen, ARB-Golkar 12,3
persen, Akbar Tanjung - Golkar 8,4 persen,
Amin Rais-PAN 7,1 persen, Wiranto-Hanura
5,2 persen," papar Soedarsono di Jakarta,
Rabu (29/1/2014).
Yang mengejutkan dalam temuan survei FSI
ini adalah terkait elektabiltas Jokowi - PDIP
yang menurun. Elektabilitas Jokowi dalam
temuan survei FSI ini hanya mencapai 5,2
persen, Pramono Edh-Demokrat 3,7 persen,
Any Yudhoyono-PD 2,7 persen, Muhaimin
Iskandar-PKB 1,4 persen, Yusril Ihza
Mahendra 1,1 persen.
"Surya Paloh-NasDem 1,1 persen, Sutiyoso-
PKPI 1,1 persen, Suryadharma Ali 0,9
persen, Hidayat Nur Wahid-PKS 0,8, Hatta
Rajasa-PAN 0,7 persen," katanya.
Menurut Soedarsono, penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif. Untuk
penarikan sampel, FSI menggunakan metode
multstage random samplng dengan menarik
jumlah sample yang ditentukan dari populasi
jumlah daftar pemilih tetap sebanyak 186.
612.255 pemilih dalam pemilu 2014 yang
sudah ditentukan oleh KPU.
"Dengan jumlah me sample ditetapkan 3274
tetapi yang berhasil dianalisis sebanyak
3256 sampel, dikeranakan jawaban tidak
jelas dan tidak kembalinya jawaban
responden," katanya.
Soedarsono menambahkan pemilihan sampel
dlakukan dengan mtode mustage random
sampling. Sampel berasal dari seluruh
kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang
terdistribusi secara proporsional. Responden
terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh
pewawancara.
"Dengan jumlah sampel sebanyak 3256,
toleransi kesalahan (margin of error) survei
ini adalah sebesar +/- 1,72 pada tingkat
kepercayaan 95 persen" katanya. C1
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Berdasarkan hasil Focus Survey Indonesia,
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra,
Prabowo Subianto, menempati elektabilitas
tertinggi. Tak satupun tokoh-tokoh atau
bakal calon presiden lain bisa menyamai
hasil survei Prabowo.
" Prabowo Subianto menempati urutan
teratas dari tingkat keterpilihan dengan 33,6
persen. Hal ini menunjukkan bahwa sosok
dan gaya kepemimpinan seorang Prabowo
lah yang paling pantas dan dianggap dapat
memberikan perubahan yang lebih baik,"
ujar Soedarsono, direktur FSI, saat
memaparkan hasil surveinya di Warung
Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Selasa
(29/1/2014).
Dalam survei tersebut, FSI membuat ukuran
mengenai kualitas personal calon presiden
yang mencakup integritas, kompetensi,
empati, desesif. FSI mengajukan
pertanyaan empat buah terhadap responden
mengenai kriteria seseorang presiden
Secara empiris, integritas bisa diukur dari
penilaian orang apakah orang itu bisa
dipercaya, jujur, lurus, tidak cacat moral
dan hukum. Kompetensi dinilai berdasarkan
pintar dan berwawasan luas. Empati diukur
dengan kepedulian terhadap orang lain,
sementara desesif apakah bisa mengambil
keputusan dalam keadaan sulit, tegas, dan
berani mengambil resiko.
Dari empat kategori tersebut kemudian
ditanyakan kepada responden. Hasilnya,
54,6 persen mengatakan pemimpin haruslah
bisa dipercaya, pemimpin yang tegas dipilih
30,6 persen, pemimpin yang perhatian
dipilih 10,3 persen, dan pemimpin yang
pintar dipilih 3,8 persen. 0,7 persen
mengaku tidak tahu.
"Sosok dan gaya kepemimpinan Prabowo
lah yang paling pantas dan dianggap dapat
memberikan perubahan yang lebih baik
untuk memimpin pemerintahan yang carut
macur akibat korupsi berjamaah," kata dia.
Di urutan kedua survei tersebut adalah
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati
Soekarnoputri dengan perolehan 18,2
persen, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal
Bakrie 12,3 persen, Ketua Umum Hanura
Wiranto 8,4 persen, Gubernur DKI Jakarta
5,2 persen, dan Pramono Edhie Wibowo 3,7
persen.
Survei tersebut dilaksanakan pada 3 Januari
- 21 Januari 2014 dan menggunakan metode
multistage random sampling dengan jumlah
sampel 3.274. Sampel yang berhasil
dianalisis adalah. 3.256.
Survei ini dilakukan dengan wawancara
tatap mudak dengan margin error sekitar
1,72 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini juga dilakukan di seluruh
kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Sementara sumber pendanaan berasal dari
Ausesia Consultant Pte Ltd yang
berkedudukan di Australia.
+Saran ane+
Lebih Baik Milih Prabowo..Karena Dia Tegas gan
Maafkan Ts Jika Therd Berantakan.......
Karena Ts Cuman Minta

Ts Mengharapkan


ane Buat Therd untuk ngasih tau nih survei Capres
Senayantoday.com - Fokus Survei
Indonesia (FSI) kembali melansir hasil
surveinya terkait elektabilitas calon presiden
menjelang pelaksanaan Pemilihan Presiden
(Pilpres) 2014 yang akan datang. Direktur
Eksekutif FSI, Soedarsono Hadisiswoyo
memaparkan pengetahuan masyarakat
terhadap tokoh partai politik dan yang akan
terpilih menjadi presiden adalah Ketua
Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo
Subianto.
"Prabowo-Gerindra 33,6 persen, Mega-PDI-
Perjuangan 18,2 persen, ARB-Golkar 12,3
persen, Akbar Tanjung - Golkar 8,4 persen,
Amin Rais-PAN 7,1 persen, Wiranto-Hanura
5,2 persen," papar Soedarsono di Jakarta,
Rabu (29/1/2014).
Yang mengejutkan dalam temuan survei FSI
ini adalah terkait elektabiltas Jokowi - PDIP
yang menurun. Elektabilitas Jokowi dalam
temuan survei FSI ini hanya mencapai 5,2
persen, Pramono Edh-Demokrat 3,7 persen,
Any Yudhoyono-PD 2,7 persen, Muhaimin
Iskandar-PKB 1,4 persen, Yusril Ihza
Mahendra 1,1 persen.
"Surya Paloh-NasDem 1,1 persen, Sutiyoso-
PKPI 1,1 persen, Suryadharma Ali 0,9
persen, Hidayat Nur Wahid-PKS 0,8, Hatta
Rajasa-PAN 0,7 persen," katanya.
Menurut Soedarsono, penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif. Untuk
penarikan sampel, FSI menggunakan metode
multstage random samplng dengan menarik
jumlah sample yang ditentukan dari populasi
jumlah daftar pemilih tetap sebanyak 186.
612.255 pemilih dalam pemilu 2014 yang
sudah ditentukan oleh KPU.
"Dengan jumlah me sample ditetapkan 3274
tetapi yang berhasil dianalisis sebanyak
3256 sampel, dikeranakan jawaban tidak
jelas dan tidak kembalinya jawaban
responden," katanya.
Soedarsono menambahkan pemilihan sampel
dlakukan dengan mtode mustage random
sampling. Sampel berasal dari seluruh
kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang
terdistribusi secara proporsional. Responden
terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh
pewawancara.
"Dengan jumlah sampel sebanyak 3256,
toleransi kesalahan (margin of error) survei
ini adalah sebesar +/- 1,72 pada tingkat
kepercayaan 95 persen" katanya. C1
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Berdasarkan hasil Focus Survey Indonesia,
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra,
Prabowo Subianto, menempati elektabilitas
tertinggi. Tak satupun tokoh-tokoh atau
bakal calon presiden lain bisa menyamai
hasil survei Prabowo.
" Prabowo Subianto menempati urutan
teratas dari tingkat keterpilihan dengan 33,6
persen. Hal ini menunjukkan bahwa sosok
dan gaya kepemimpinan seorang Prabowo
lah yang paling pantas dan dianggap dapat
memberikan perubahan yang lebih baik,"
ujar Soedarsono, direktur FSI, saat
memaparkan hasil surveinya di Warung
Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Selasa
(29/1/2014).
Dalam survei tersebut, FSI membuat ukuran
mengenai kualitas personal calon presiden
yang mencakup integritas, kompetensi,
empati, desesif. FSI mengajukan
pertanyaan empat buah terhadap responden
mengenai kriteria seseorang presiden
Secara empiris, integritas bisa diukur dari
penilaian orang apakah orang itu bisa
dipercaya, jujur, lurus, tidak cacat moral
dan hukum. Kompetensi dinilai berdasarkan
pintar dan berwawasan luas. Empati diukur
dengan kepedulian terhadap orang lain,
sementara desesif apakah bisa mengambil
keputusan dalam keadaan sulit, tegas, dan
berani mengambil resiko.
Dari empat kategori tersebut kemudian
ditanyakan kepada responden. Hasilnya,
54,6 persen mengatakan pemimpin haruslah
bisa dipercaya, pemimpin yang tegas dipilih
30,6 persen, pemimpin yang perhatian
dipilih 10,3 persen, dan pemimpin yang
pintar dipilih 3,8 persen. 0,7 persen
mengaku tidak tahu.
"Sosok dan gaya kepemimpinan Prabowo
lah yang paling pantas dan dianggap dapat
memberikan perubahan yang lebih baik
untuk memimpin pemerintahan yang carut
macur akibat korupsi berjamaah," kata dia.
Di urutan kedua survei tersebut adalah
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati
Soekarnoputri dengan perolehan 18,2
persen, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal
Bakrie 12,3 persen, Ketua Umum Hanura
Wiranto 8,4 persen, Gubernur DKI Jakarta
5,2 persen, dan Pramono Edhie Wibowo 3,7
persen.
Survei tersebut dilaksanakan pada 3 Januari
- 21 Januari 2014 dan menggunakan metode
multistage random sampling dengan jumlah
sampel 3.274. Sampel yang berhasil
dianalisis adalah. 3.256.
Survei ini dilakukan dengan wawancara
tatap mudak dengan margin error sekitar
1,72 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini juga dilakukan di seluruh
kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Sementara sumber pendanaan berasal dari
Ausesia Consultant Pte Ltd yang
berkedudukan di Australia.
+Saran ane+
Lebih Baik Milih Prabowo..Karena Dia Tegas gan
Maafkan Ts Jika Therd Berantakan.......
Karena Ts Cuman Minta


0
1.7K
4
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan