

TS
theunlearnid
Happy Me
“Focus on the journey, not the destination. Joy is found not in finishing an activity but in doing it.”
— Henry Miller
Walaupun the Economist pun mengatakan bahwa Indonesia adalah the Happiest Country di tahun 2011 ini, pertanyaan saya bukan ‘kok bisa ya?’ Tetapi ‘apa alasannya’? Apakah kita happy untuk hal-hal yang ‘benar’ atau ‘salah’?

Dalam sebuah ruang diskusi workshop, peserta kita minta untuk menuliskan hal-hal yang mereka inginkan dalam waktu 5 tahun ke depan – yang bisa membuat kita happy. Apapun itu. Interesting, karena ketika semua jawabannya kita coba kategorikan dalam 3 hal, berikut adalah jawabannya:
Be – Do – Have.
Interesting. Kita bisa belajar apa dari latihan ini? Ketika membayangkan ‘kebahagiaan’, yang paling sering muncul adalah MEMILIKI sesuatu (seperti harta, jabatan, punya pasangan, etc), kemudian MELAKUKAN sesuatu (seperti keliling dunia). Jarang kita memikirkan untuk menjadi bahagia, membutuhkan karakter/kualitas yang seperti apa?
Menjadi happy, bukan hanya sekedar MEMILIKI sesuatu,
atau bisa MELAKUKAN sesuatu
tetapi juga happy dengan DIRI SENDIRI.
To be grateful = Happy for what we have now.
Apakah kamu bahagia saat ini? Apakah kamu sudah mensyukuri apa yang kamu miliki saat ini?
Terkadang kita mangafiliasikan ‘happy’ dengan ‘cita-cita’ di masa depan yang belum kita miliki, ataupun dengan membandingkan diri dengan nasib orang lain, sehingga kita merasa kurang atau rugi.
Hubungan kita dengan Tuhan saja masih banyak yang kurang imbang timbal baliknya. Contoh, kebanyakan ketika kita berdoa ke YME kita lebih sering meminta kan? Well, dulu saya juga begitu kok. Sampai akhirnya malu sendiri karena kebanyakan minta-minta dan jarang berterima kasih. Sekarang semakin mengubah gaya berdoa dengan lebih banyak berterima kasih.
Dan lucunya … kalau kamu perhatikan, orang-orang yang ‘beruntung’ adalah orang-orang yang memang sangat mensyukuri hidupnya. Kalau kamu belum jadi orang yang beruntung, ini satu hal yang bisa jadi kebiasaan baru. Coba saja.
“We change the world by changing ourselves.”
To be passionate = Enjoying the moment.
Sering kita mendengar advise untuk mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan passion kita. Coba sekarang kita balik, bisakah kamu mengerjakan sesuatu, apapun itu dengan happy? Apakah kamu bisa menikmati apapun yang dilontarkan kepadamu?
Passionate artinya doing your best, yang artinya memberikan 100% fokus, tidak ter-distract, tidak setengah-setengah, tidak terpaksa dan enjoy dalam melakukannya.
… dalam melakukan apapun. Dari melipat baju dengan rapih, mendengarkan cerita teman tanpa melihat hp, menuliskan email tanpa spelling mistakes, mengatakan “I choose to” dan bukan “I have to”, datang on-time (atau lebih awal), dan lain sebagainya.
To be confident = Happy in being me, comfortable in my own skin.
Apakah kamu happy dengan dirimu sendiri?
Yang paling lucu kalau bertemu banyak orang dan kita bertanya, “apa kekuatan kamu?” Jawabannya susah sekali. Tetapi, begitu ditanyakan tentang kelemahan, seperti ada daftar panjang. Jadi kita suka terjebak mencoba menjadi orang lain, membuktikan diri, terlihat keren, pencitraan, menjadi jaim, kaku, basa-basi, minder, gak pede ataupun sok pede (hehe, jadi teringat jaman dulu
).
Mulai dari mana? Mengetahui kekuatan dan keterbatasan diri, lalu bersahabat dengan kualitas tersebut.Berhenti menjadi victim yang kecenderungannya menyalahkan situasi atau orang lain dan mulai menjadi hero (pahlawan) – pribadi yang mau menerima konsekuensi dan melakukan yang terbaik dari yang ada. Apa ciri-cirinya? Happy with self = happy with life.
Hobi belum tentu passion.Contohnya, sama-sama orang suka fotografi ataupun traveling, tetapi alasan dibalik fotografi/traveling itu bisa berbeda. Alasan itulah yang memberikannya elemen passion. Saya sangat suka membaca, browsing internet, ketemu orang baru, yoga maupun manjat tebing, tetapi karena apa? Karena semua itu bagi saya ngulik, gara-gara kepo dan bisa discover sesuatu yang baru. Temukan benang merah dan alasan dibalik hal-hal yang anda nikmati, that’s your fire!
Jadi, apa yang bisa kita lakukan sekarang? Coba kita lihat jawaban teman-teman, mulai dari DOING. Share dengan kita semua ya
Aktivitas apa yang Anda suka LAKUKAN
yang membuat Anda happy?
Love,
@aristiwidya
— Henry Miller
- Hanya kurang dari 30% orang mengatakan bahwa mereka benar-benar bahagia (deeply happy)
- 25% orang Amerika, 27% orang Eropa mengatakan mereka depresi
- World Health Organization (WHO) memprediksikan bahwa di tahun 2020, depresi akan menjadi penyakit no 2 setelah penyakit jantung
Walaupun the Economist pun mengatakan bahwa Indonesia adalah the Happiest Country di tahun 2011 ini, pertanyaan saya bukan ‘kok bisa ya?’ Tetapi ‘apa alasannya’? Apakah kita happy untuk hal-hal yang ‘benar’ atau ‘salah’?

Dalam sebuah ruang diskusi workshop, peserta kita minta untuk menuliskan hal-hal yang mereka inginkan dalam waktu 5 tahun ke depan – yang bisa membuat kita happy. Apapun itu. Interesting, karena ketika semua jawabannya kita coba kategorikan dalam 3 hal, berikut adalah jawabannya:
- Ingin memiliki sesuatu (Have) = 73%
- Ingin melakukan sesuatu (Do) = 27%
- Ingin menjadi orang seperti apa (Be) = 0%
Be – Do – Have.
Interesting. Kita bisa belajar apa dari latihan ini? Ketika membayangkan ‘kebahagiaan’, yang paling sering muncul adalah MEMILIKI sesuatu (seperti harta, jabatan, punya pasangan, etc), kemudian MELAKUKAN sesuatu (seperti keliling dunia). Jarang kita memikirkan untuk menjadi bahagia, membutuhkan karakter/kualitas yang seperti apa?
Menjadi happy, bukan hanya sekedar MEMILIKI sesuatu,
atau bisa MELAKUKAN sesuatu
tetapi juga happy dengan DIRI SENDIRI.
To be grateful = Happy for what we have now.
Apakah kamu bahagia saat ini? Apakah kamu sudah mensyukuri apa yang kamu miliki saat ini?
Terkadang kita mangafiliasikan ‘happy’ dengan ‘cita-cita’ di masa depan yang belum kita miliki, ataupun dengan membandingkan diri dengan nasib orang lain, sehingga kita merasa kurang atau rugi.
Hubungan kita dengan Tuhan saja masih banyak yang kurang imbang timbal baliknya. Contoh, kebanyakan ketika kita berdoa ke YME kita lebih sering meminta kan? Well, dulu saya juga begitu kok. Sampai akhirnya malu sendiri karena kebanyakan minta-minta dan jarang berterima kasih. Sekarang semakin mengubah gaya berdoa dengan lebih banyak berterima kasih.
Dan lucunya … kalau kamu perhatikan, orang-orang yang ‘beruntung’ adalah orang-orang yang memang sangat mensyukuri hidupnya. Kalau kamu belum jadi orang yang beruntung, ini satu hal yang bisa jadi kebiasaan baru. Coba saja.
“We change the world by changing ourselves.”
To be passionate = Enjoying the moment.
Sering kita mendengar advise untuk mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan passion kita. Coba sekarang kita balik, bisakah kamu mengerjakan sesuatu, apapun itu dengan happy? Apakah kamu bisa menikmati apapun yang dilontarkan kepadamu?
Passionate artinya doing your best, yang artinya memberikan 100% fokus, tidak ter-distract, tidak setengah-setengah, tidak terpaksa dan enjoy dalam melakukannya.
… dalam melakukan apapun. Dari melipat baju dengan rapih, mendengarkan cerita teman tanpa melihat hp, menuliskan email tanpa spelling mistakes, mengatakan “I choose to” dan bukan “I have to”, datang on-time (atau lebih awal), dan lain sebagainya.
“Things won are done; joy’s soul lies in the doing.” – William Shakespeare
To be confident = Happy in being me, comfortable in my own skin.
Apakah kamu happy dengan dirimu sendiri?
Yang paling lucu kalau bertemu banyak orang dan kita bertanya, “apa kekuatan kamu?” Jawabannya susah sekali. Tetapi, begitu ditanyakan tentang kelemahan, seperti ada daftar panjang. Jadi kita suka terjebak mencoba menjadi orang lain, membuktikan diri, terlihat keren, pencitraan, menjadi jaim, kaku, basa-basi, minder, gak pede ataupun sok pede (hehe, jadi teringat jaman dulu

Mulai dari mana? Mengetahui kekuatan dan keterbatasan diri, lalu bersahabat dengan kualitas tersebut.Berhenti menjadi victim yang kecenderungannya menyalahkan situasi atau orang lain dan mulai menjadi hero (pahlawan) – pribadi yang mau menerima konsekuensi dan melakukan yang terbaik dari yang ada. Apa ciri-cirinya? Happy with self = happy with life.
“To love oneself is the beginning of a life-long romance.” – Oscar Wilde
Hobi belum tentu passion.Contohnya, sama-sama orang suka fotografi ataupun traveling, tetapi alasan dibalik fotografi/traveling itu bisa berbeda. Alasan itulah yang memberikannya elemen passion. Saya sangat suka membaca, browsing internet, ketemu orang baru, yoga maupun manjat tebing, tetapi karena apa? Karena semua itu bagi saya ngulik, gara-gara kepo dan bisa discover sesuatu yang baru. Temukan benang merah dan alasan dibalik hal-hal yang anda nikmati, that’s your fire!
Jadi, apa yang bisa kita lakukan sekarang? Coba kita lihat jawaban teman-teman, mulai dari DOING. Share dengan kita semua ya

Aktivitas apa yang Anda suka LAKUKAN
yang membuat Anda happy?
Love,
@aristiwidya
0
1K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan