- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Indonesia Kacau di 2014, Jika....
TS
bakarindo
Indonesia Kacau di 2014, Jika....
1. Jokowi Tidak Nyapres
Merdeka.com - Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) selalu moncer di berbagai hasil survei sebagai capres 2014 idaman rakyat. Apa yang akan terjadi jika Jokowi tak diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai capres?
Pengamat Politik Daniel Dhakidae mengatakan, apabila Jokowi tak dicalonkan maka akan merusak konstelasi politik di Pilpres. Dia memprediksi akan terjadi persaingan ketat antara kandidat capres karena punya peluang yang sama.
"Kalau Jokowi tidak diizinkan jadi calon maka akan rusak seluruh konstelasi. Kenapa rusak, (karena) terjadi persaingan di bawah 10 persen, maka akan semakin ketat," kata Daniel saat menghadiri hasil survei Cirus Surveyors Group di bilangan Senayan, Jakarta, Kamis (9/1).
Tak hanya konstelasi capres yang semakin seru, dia meyakini, kader PDIP pun akan kecewa jika Jokowi tak maju. Hasilnya, suara PDIP bakal merosot tajam.
"Kedua selain persaingan makin ketat, orang akan lari dari PDIP. Orang tidak akan percaya bahwa PDIP ini mewakili aspirasi dari bawah. Bisa saja PDIP menjadi anjlok pada Juni. Artinya dia tidak mencapai 20 persen apalagi hanya mencapai 10 persen," tegas dia.
Dia berpandangan, mencalonkan atau tidak mencalonkan Jokowi adalah persoalan pelik bagi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri . Sebab, ini menyangkut persoalan aspirasi kader di bawah.
"Mega juga harus memperhitungkan orang sekitar apakah setuju atau tidak. Jokowi tinggi peluangnya (untuk menang)," tegas dia.
Sementara itu, Pengamat Politik Andrinof Chaniago berpandangan, PDIP akan merelakan Jokowi maju sebagai capres. Menurut dia, ini kesempatan besar bagi PDIP.
"Menurut saya PDIP akan memanfaatkan Jokowi . Mereka capek jadi oposisi selama 10 tahun," pungkasnya.
Sumber
2. PDI akan Jadi Oposisi Selamanya (Looser)
[JAKARTA] Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) punya peluang untuk menjadi partai berkuasa di pemerintahan pada Pemilu 2014 nanti.
Tetapi syaratnya harus bisa mengajukan calon kader terbaiknya pada pemilihan presiden.
Jika salah pilih atau salah mengajukan calon presiden (capres), maka peluang di depan mata dalam meraih kekuasaan akan hilang bersama lewatnya waktu.
"Pemilu tahun depan adalah momentum baik bagi PDI-P untuk berkuasa. Kalau tidak diambil, maka PDI-P akan kehilangan momentum," kata pengajar filsafat politik dari Universitas Indonesia (UI), Donny Gahral Adian dalam diskusi bertema "Pemilu 2014 : Antara Popularitas, Elektabilitas dan Eligibilitas" di Jakarta, Kamis (10/10).
Ia menjelaskan kekuasaan akan diraih PDIP jika mau menetapkan Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres. Kalau memilih figur di luar Jokowi maka PDIP akan kalah lagi pada pemilu 2014 nanti.
Menurutnya dari aspek popularitas, Jokowi berada di atas nama-nama bakal capres lainnya. Pesaing terdekat Jokowi adalah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pesaing lainnya Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB). Namun dua tokoh itu masih berada jauh di bawah Jokowi.
Dari sisi elektabilitas, Jokowi juga berada di atas calon-calon lainnya. Berbagai hasil survei menunjukkan elektabilitas Jokowi paling tinggi daripada calon lainnya.
Dari sisi eligibilitas juga menunjukkan hal yang sama. Jokowi unggul dari nama-nama lainnya.
"Jokowi unggul untuk ketiga-tiganya. Makanya rugi kalau PDIP tidak mencalonkannya sebagai capres. Figur lain di PDIP seperti Ganjar Pranowo atau Walikota Surabaya belum kuat seperti Jokowi," tuturnya.
Dia menegaskan jika PDIP meraih 27 persen sesuai targetnya maka bisa memilih calon wakil presiden (cawapres) sendiri. Partai lain yang juga berpeluang meraih 20 persen suara adalah Golkar.
"Di luar kedua partai itu, rasanya tidak mungkin ada lagi yang bakal meraih 20 persen suara. Karena itu, partai lain paling akan mengajukan Cawapres berpasangan dengan PDIP atau Golkar," tegasnya. [R-14]
Sumber
Quote:
Merdeka.com - Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) selalu moncer di berbagai hasil survei sebagai capres 2014 idaman rakyat. Apa yang akan terjadi jika Jokowi tak diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai capres?
Pengamat Politik Daniel Dhakidae mengatakan, apabila Jokowi tak dicalonkan maka akan merusak konstelasi politik di Pilpres. Dia memprediksi akan terjadi persaingan ketat antara kandidat capres karena punya peluang yang sama.
"Kalau Jokowi tidak diizinkan jadi calon maka akan rusak seluruh konstelasi. Kenapa rusak, (karena) terjadi persaingan di bawah 10 persen, maka akan semakin ketat," kata Daniel saat menghadiri hasil survei Cirus Surveyors Group di bilangan Senayan, Jakarta, Kamis (9/1).
Tak hanya konstelasi capres yang semakin seru, dia meyakini, kader PDIP pun akan kecewa jika Jokowi tak maju. Hasilnya, suara PDIP bakal merosot tajam.
"Kedua selain persaingan makin ketat, orang akan lari dari PDIP. Orang tidak akan percaya bahwa PDIP ini mewakili aspirasi dari bawah. Bisa saja PDIP menjadi anjlok pada Juni. Artinya dia tidak mencapai 20 persen apalagi hanya mencapai 10 persen," tegas dia.
Dia berpandangan, mencalonkan atau tidak mencalonkan Jokowi adalah persoalan pelik bagi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri . Sebab, ini menyangkut persoalan aspirasi kader di bawah.
"Mega juga harus memperhitungkan orang sekitar apakah setuju atau tidak. Jokowi tinggi peluangnya (untuk menang)," tegas dia.
Sementara itu, Pengamat Politik Andrinof Chaniago berpandangan, PDIP akan merelakan Jokowi maju sebagai capres. Menurut dia, ini kesempatan besar bagi PDIP.
"Menurut saya PDIP akan memanfaatkan Jokowi . Mereka capek jadi oposisi selama 10 tahun," pungkasnya.
Sumber
2. PDI akan Jadi Oposisi Selamanya (Looser)
Quote:
[JAKARTA] Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) punya peluang untuk menjadi partai berkuasa di pemerintahan pada Pemilu 2014 nanti.
Tetapi syaratnya harus bisa mengajukan calon kader terbaiknya pada pemilihan presiden.
Jika salah pilih atau salah mengajukan calon presiden (capres), maka peluang di depan mata dalam meraih kekuasaan akan hilang bersama lewatnya waktu.
"Pemilu tahun depan adalah momentum baik bagi PDI-P untuk berkuasa. Kalau tidak diambil, maka PDI-P akan kehilangan momentum," kata pengajar filsafat politik dari Universitas Indonesia (UI), Donny Gahral Adian dalam diskusi bertema "Pemilu 2014 : Antara Popularitas, Elektabilitas dan Eligibilitas" di Jakarta, Kamis (10/10).
Ia menjelaskan kekuasaan akan diraih PDIP jika mau menetapkan Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres. Kalau memilih figur di luar Jokowi maka PDIP akan kalah lagi pada pemilu 2014 nanti.
Menurutnya dari aspek popularitas, Jokowi berada di atas nama-nama bakal capres lainnya. Pesaing terdekat Jokowi adalah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pesaing lainnya Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB). Namun dua tokoh itu masih berada jauh di bawah Jokowi.
Dari sisi elektabilitas, Jokowi juga berada di atas calon-calon lainnya. Berbagai hasil survei menunjukkan elektabilitas Jokowi paling tinggi daripada calon lainnya.
Dari sisi eligibilitas juga menunjukkan hal yang sama. Jokowi unggul dari nama-nama lainnya.
"Jokowi unggul untuk ketiga-tiganya. Makanya rugi kalau PDIP tidak mencalonkannya sebagai capres. Figur lain di PDIP seperti Ganjar Pranowo atau Walikota Surabaya belum kuat seperti Jokowi," tuturnya.
Dia menegaskan jika PDIP meraih 27 persen sesuai targetnya maka bisa memilih calon wakil presiden (cawapres) sendiri. Partai lain yang juga berpeluang meraih 20 persen suara adalah Golkar.
"Di luar kedua partai itu, rasanya tidak mungkin ada lagi yang bakal meraih 20 persen suara. Karena itu, partai lain paling akan mengajukan Cawapres berpasangan dengan PDIP atau Golkar," tegasnya. [R-14]
Sumber
Spoiler for Ingat:
Walaupun dikerubutin semua partai, jokowi menang jadi DKI-1
Andai bisa capres independen...JOKOWI PASTI JADI RI-1
Andai bisa capres independen...JOKOWI PASTI JADI RI-1
0
2.5K
Kutip
28
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan