- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Venna Melinda : Terima Kasih untuk Pengamat yang Telah Meremehkan Saya


TS
jajang100
Venna Melinda : Terima Kasih untuk Pengamat yang Telah Meremehkan Saya
Jakarta - Kepopuleran memang menjadi berkah bagi seorang calon legislator untuk bertarung di ajang Pemilihan Umum. Hal ini diakui caleg incumbent yang juga politikus Partai Demokrat, Venna Melinda.
Dengan latar belakang artis, lima tahun lalu bintang sinetron ini memenangkan daerah pemilihan Jawa Timur VI yang mencakup Kediri, Tulungagung, dan Blitar. Nah untuk pemilu 2014 ini, perempuan berusia 41 tahun itu ingin melepas label keartisanya.
Dia tak lagi menggunakan senam salsa dan pakaian seksi saat kampanye. Ia tidak ingin dicap sebagai politikus yang beruntung lolos karena modal tampang artis.
"Memang dengan background artis kita enggak perlu modal gede buat spanduk, brosur dan lain-lain. Soalnya masyarakat di dapil sudah kenal kita. Tinggal mencari dukungan saja," kata Venna kepada detikcom, Kamis (23/1) lalu.
Modal lain yang membuat ibu dua anak ini percaya diri adalah pengalaman dirotasi oleh fraksi partainya untuk duduk di tiga komisi selama satu periode. Selain komisi X, Venna pernah di Komisi I yang membidangi pertahanan dan keamanan.
Saat ini, ia duduk di komisi III yang membidangi masalah hukum dan hak asasi manusia. Pengalaman duduk di tiga komisi ini membuatnya banyak belajar persoalan. Ia pun mengaku siap ditempatkan di komisi manapun oleh partai kalau nanti terpilih kembali.
“Dari Oktober, saya dipindahkan ke Komisi III. Alhamdulillah, di sini bisa banyak belajar soal hukum,” sebut perempuan kelahiran Surabaya, 29 Juli 1972 itu.
Sebagai politikus incumbent yang masih hitungan baru berkiprah, Venna mengaku masih perlu banyak belajar. Untuk memperkuat pengetahuan hukumnya, saat ini ia melanjutkan program kuliah S-2. Selama masih bisa belajar, hal itu akan dilakukan. Ia mengaku tertantang dirotasi di Komisi Hukum karena tugas serta mitranya memang berat.
Apalagi di komisi ini, Venna bakal banyak berdiskusi dengan rekan-rekan yang berlatang belakang hukum atau sebagai pengacara. Bila nanti dipertahankan di Komisi Hukum oleh partai, ia ingin memperjuangkan Rancangan Undang-Undang untuk hak pembelaan masyarakat kecil.
Dia yakin selama satu periode kinerjanya sebagai anggota dewan cukup memuaskan. Sebagai bukti, ia menyebut masyarakat sudah mengenal dirinya sebagai politikus yang aktif menyalurkan aspirasi rakyat.
Bukan hanya modal populer artis semata. Bukti lain ketika partai memberikan kepercayaan ditempatkan sebagai nomor urut pertama untuk dapilnya. Padahal, lima tahun lalu ia mendapatkan nomor urut tiga.
“Ini berarti ada kepercayaan terhadap saya dari konstituen dan masyarakat. Terimakasih untuk pengamat politik yang sering meremehkan kiprah saya,” kata perempuan berkulit putih tersebut.
Disinggung soal besaran dana yang dikeluarkan untuk kepentingan kampanye, ia mengaku tidak mengeluarkan banyak. Modal yang dikeluarkan paling untuk pulang pergi Jakarta menuju daerah pemilihannya.
Untuk tim sukses, ia mengaku tidak memikirkannya. Baginya, kalau ada orang yang ingin membantu untuk kemenangannya, ia mempersilakan. Tapi, kalau tidak ada itupun bukan masalah.
“Modal saya apa adanya aja mas. Mau dibilang pelit ya silakan. Saya ngelakuin ini kan buat rakyat. Enggak mikir ngeluarin modal banyak supaya terpilih lagi. Mau kepilih atau enggak, ya itu bagaimana suara di dapil saya. Kalau masih percaya, monggo panjenengan milih saya,” katanya.
http://news.detik.com/read/2014/01/2...aya?n991102605
http://news.detik.com/read/2014/01/2...eremehkan-saya
Dengan latar belakang artis, lima tahun lalu bintang sinetron ini memenangkan daerah pemilihan Jawa Timur VI yang mencakup Kediri, Tulungagung, dan Blitar. Nah untuk pemilu 2014 ini, perempuan berusia 41 tahun itu ingin melepas label keartisanya.
Dia tak lagi menggunakan senam salsa dan pakaian seksi saat kampanye. Ia tidak ingin dicap sebagai politikus yang beruntung lolos karena modal tampang artis.
"Memang dengan background artis kita enggak perlu modal gede buat spanduk, brosur dan lain-lain. Soalnya masyarakat di dapil sudah kenal kita. Tinggal mencari dukungan saja," kata Venna kepada detikcom, Kamis (23/1) lalu.
Modal lain yang membuat ibu dua anak ini percaya diri adalah pengalaman dirotasi oleh fraksi partainya untuk duduk di tiga komisi selama satu periode. Selain komisi X, Venna pernah di Komisi I yang membidangi pertahanan dan keamanan.
Saat ini, ia duduk di komisi III yang membidangi masalah hukum dan hak asasi manusia. Pengalaman duduk di tiga komisi ini membuatnya banyak belajar persoalan. Ia pun mengaku siap ditempatkan di komisi manapun oleh partai kalau nanti terpilih kembali.
“Dari Oktober, saya dipindahkan ke Komisi III. Alhamdulillah, di sini bisa banyak belajar soal hukum,” sebut perempuan kelahiran Surabaya, 29 Juli 1972 itu.
Sebagai politikus incumbent yang masih hitungan baru berkiprah, Venna mengaku masih perlu banyak belajar. Untuk memperkuat pengetahuan hukumnya, saat ini ia melanjutkan program kuliah S-2. Selama masih bisa belajar, hal itu akan dilakukan. Ia mengaku tertantang dirotasi di Komisi Hukum karena tugas serta mitranya memang berat.
Apalagi di komisi ini, Venna bakal banyak berdiskusi dengan rekan-rekan yang berlatang belakang hukum atau sebagai pengacara. Bila nanti dipertahankan di Komisi Hukum oleh partai, ia ingin memperjuangkan Rancangan Undang-Undang untuk hak pembelaan masyarakat kecil.
Dia yakin selama satu periode kinerjanya sebagai anggota dewan cukup memuaskan. Sebagai bukti, ia menyebut masyarakat sudah mengenal dirinya sebagai politikus yang aktif menyalurkan aspirasi rakyat.
Bukan hanya modal populer artis semata. Bukti lain ketika partai memberikan kepercayaan ditempatkan sebagai nomor urut pertama untuk dapilnya. Padahal, lima tahun lalu ia mendapatkan nomor urut tiga.
“Ini berarti ada kepercayaan terhadap saya dari konstituen dan masyarakat. Terimakasih untuk pengamat politik yang sering meremehkan kiprah saya,” kata perempuan berkulit putih tersebut.
Disinggung soal besaran dana yang dikeluarkan untuk kepentingan kampanye, ia mengaku tidak mengeluarkan banyak. Modal yang dikeluarkan paling untuk pulang pergi Jakarta menuju daerah pemilihannya.
Untuk tim sukses, ia mengaku tidak memikirkannya. Baginya, kalau ada orang yang ingin membantu untuk kemenangannya, ia mempersilakan. Tapi, kalau tidak ada itupun bukan masalah.
“Modal saya apa adanya aja mas. Mau dibilang pelit ya silakan. Saya ngelakuin ini kan buat rakyat. Enggak mikir ngeluarin modal banyak supaya terpilih lagi. Mau kepilih atau enggak, ya itu bagaimana suara di dapil saya. Kalau masih percaya, monggo panjenengan milih saya,” katanya.
http://news.detik.com/read/2014/01/2...aya?n991102605
http://news.detik.com/read/2014/01/2...eremehkan-saya
0
1.9K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan