Hak eksklusif atas sebuah tulisan pendek (frase) atau slogan hanya dapat diperoleh melalui pendaftaran merek oleh pemiliknya di Direktorat Merek, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI) untuk jenis barang atau jasa tertentu, yang diproduksi dan atau diperdagangkan.

Karenanya, sepanjang slogan dan tulisan pendek (frase) yang ingin agan-aganwati gunakan pada pakaian yang diproduksi belum didaftar pihak lain di Direktorat Merek untuk jenis barang yang sama, agan-aganwati tidak diharuskan untuk memperoleh izin/lisensi ataupun membayar royalty untuk penggunaan tersebut.

Sebaliknya, jika slogan atau tulisan tersebut telah terdaftar sebagai merek untuk jenis barang pakaian, maka agan-aganwati wajib memperoleh lisensi dari pemilik pendaftaran untuk dapat memakai tulisan tersebut pada pakaian yang diproduksi.

Berbeda dengan tulisan pendek (frase), sebuah logo yang berupa gambar atau lukisan yang memiliki nilai seni, gambar dan potret, merupakan karya-karya yang dilindungi hak cipta menurut Pasal 12 Undang-Undang Hak Cipta. Perlindungan ini diberikan secara otomatis tanpa mensyaratkan pemiliknya mendaftarkan di Ditjen HKI sebagaimana merek.

Karenanya, untuk memakai logo, gambar atau potret band musik secara legal, agan-aganwati wajib memperoleh lisensi terlebih dahulu dari pemiliknya walaupun logo, gambar atau potret yang ingin dipakai tidak terdaftar di Ditjen HKI.

Dasar hukum:
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta