Bandung - Ketua Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah (Orwil) Jawa Barat Deddy Ismatullah memuji kinerja Ahmad Heryawan dalam membangun Provinsi Jawa Barat.

ICMI bersama para ahli di bidangnya melakukan kajian ilmiah secara rutin. Dalam kajian itu diantaranya membahas kinerja Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan secara obyektif.

"Hasil kajian menilai kinerja Ahmad Heryawan cukup memuaskan. Dengan ratusan penghargaan yang diraih Heryawan menjadi bukti obyektif prestasi sebagai pemimpin," ujar Deddy dalam Silaturahmi Kerja Wilayah (SILAKWIL) 2014 ICMI ORWIL Jawa Barat, Sabtu (25/1/2014), Gedung Madani ICMI, Kota Bandung.

Khususnya, raihan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebanyak 2 kali berturut-turut. "Itu pertanda kejujuran dalam pengelolaan pemerintahan," tutur Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung tersebut menjelaskan.

Sementara Presidium ICMI Pusat Priyo Budi Santoso mengingatkan pentingnya kepemimpinan nasional untuk membawa Indonesia menuju lebih baik lagi. Menurutnya, saat ini dinamika demokrasi di Indonesia cukup tinggi. Tidak ada negara di dunia yang menjalankan proses demokrasi sehebat Indonesia.

"Saat ini muncul sejumlah wajah calon pemimpin nasional. Tidak kecuali sahabat saya, Gubernur Jawa Barat, yang memang layak untuk maju," ungkapnya.

Priyo meminta kepada seluruh anggota ICMI bersama seluruh elemen menghadirkan kebaikan bagi bangsa ini. Karena Indonesia saat ini membutuhkan kontribusi positif dan aktif dalam membangun bangsa. Janganlah bangsa ini dibawa ke arah yang destruktif. Proses demokrasi di negara ini jangan membiarkan bangsa menjadi lebih mudah emosi.

"Secara khusus ke media, untuk juga memberikan ruang lebih bagi pemikiran yang jernih dan konstuktif. Kita ingin ada kesejukan dan menghindari amarah," ujarnya.

http://www.inilahkoran.com/read/deta...gun-jawa-barat

bahkan seorang senior partai golkar, priyo budi santoso tak bisa membantah bukti objektif raihan prestasi yang diraih kang aher sudah lebih dari cukup sebagai bukti kang aher layak menjadi pemimpin nasional

tapi terlepas dari semua bukti kelayakan kang aher menjadi pemimpin nasional , semua kembali kepada rakyat dalam memilih pemimpin yang tepat untuk melayaninya, apakah mereka mau dilayani dengan pemimpin yang tak punya kemampuan tapi pintar pencitraan atau dilayani pemimpin yang punya kemampuan tapi tidak pandai pencitraan, semoga pilihan rakyat adalah pilihan yang terbaik untuk indonesia