JOHANNESBURG - Piala Dunia FIFA di Afrika Selatan sudah berakhir tahun 2010, tapi tidak bagi Eskom, perusahaan listrik negara tersebut. Para petinggi Eskom bahkan kini dimejahijaukan menyusul adanya gugatan dari seorang warga yang merasa jasanya dalam kompetisi sepak bola dunia 4 tahunan itu sama sekali tak diperhitungkan.

Nelson Thabo Modupe, warga kota kecil Lichtenburg dekat Johannesburg, menggugat ganti rugi pada Eskom senilai £ 14 juta atau sekitar Rp 282 miliar, karena doanya agar penyelenggaraan turnamen yang berlangsung 11 Juni sampai 11 Juli 2010 tanpa adanya bayar-pet alias pemadaman listrik, manjur diterima Tuhan.

Seperti dikutip dari laman The Mirror, Kamis (23/1), Modupe mengklaim, berkat doa-doanya itulah jaringan listrik di seluruh stadion yang dijadikan tempat pertandingan, selamat dari gangguan petir dan angin kencang yang nyaris mengganggu jalannya 64 pertandingan.

"Penggugat mengklaim telah membantu suksesnya Piala Dunia Arika Selatan sebab lewat doa-doanya jaringan listrik tak kelebihan beban akibat banyaknya petir," tulis koran Beeld Afrikaans yang dikutip Mirror. Disebutkan pula sidang perdana digelar mulai Kamis (23/1).

Piala Dunia Afrika Selatan tercatat sebagai perhelatan piala dunia pertama di benua Afrika yang dikuti 32 negara. Pertandingan berlangsung di 9 stadion dimana kesebelasan Spanyol akhirnya menjadi juara dunia setelah berhasil menundukan Belanda. (pra/jpnn)

Sumber:jpnn.com/read/2014/01/24/212667/Doanya-Manjur-Sukseskan-Piala-Dunia,-Gugat-Rp-282-M-