mr.moedaAvatar border
TS
mr.moeda
Cara Kerja CD (Compact Disc)


CD atau Compact Disc adalah sebuah piringan tipis berbentuk lingkaran yang terbuat dari logam atau plastik berlapis yang terdiri dari Label, Acrylic, Aluminium dan Polycarbonate Plastic. CD berfungsi untuk menyimpan data/informasi. Sebuah CD dapat menampung informasi hingga 783 MB loh. CD memiliki diameter 4,8-inch (12 cm) dan tebalnya hanya 1,2 mm.
Sebuah CD memiliki data berbentuk spiral yang memiliki alur untuk memulai dan mengakhiri. Alur spiral ini bermula pada tepi luar dan berakhir di tengah (pusat) CD. Oh iya, kalian tidak akan bisa melihat alur spiral ini karena diameternya sangat kecil. Diameter dari alur spiral tersebut adalah 1,6 microns (1 meter = 1 juta microns) yang memisahkan antara garis alur yang satu dengan yang lainnya.






Dipermukaan alur spiral tersebut terdapat tonjolan. Tonjolan ini memiliki lebar 0,5 microns, panjang 0,83 microns dan memiliki tinggi 125 nanometers (1 Meter = 1 milyar nanometer). Jika dilihat secara sekilas, tonjolan tersebut tidak akan terlihat oleh mata kita tanpa bantuan alat yang canggih. Namun, laser dapat melihatnya.


Karena bentuk tonjolan tersebut sangatlah kecil, maka alur spiral yang dibuat sangatlah panjang. Jadinya, banyak data bisa dimasukkan dalam CD. Jika spiral tersebut bisa diangkat dan direntangkan, panjang dari spiral tersebut bisa mencapai 5 km jauhnya. Waaahh…!!!


Nah, bagaimanakah cara kerja sebuah CD? Pada alur spiral CD terdapat kode biner yang terdiri atas dua angka yaitu 1 dan 0. Kode 1 diperoleh dari tonjolan sedangkan data 0 diperoleh dari alur yang tidak menonjol. Kode ini lantas dibaca oleh laser untuk diterjemahkan oleh komputer menjadi suara atau gambar.


Namun sekarang ini, tonjolan atau tidak menonjolnya alur spiral CD diganti dengan transparan atau buramnya salah satu lapisan pada CD yang disebut dengan Photosensitive Dye. Nah, lapisan ini lah yang menentukan pola deretan kode biner 1 dan 0.


Mungkin kalian bertanya-tanya, bagaimana caranya membuat kode biner? Begini loh, pernahkan kalian “membakar” (atau istilah lainnya burning) CD? Nah, Saat “membakar” CD itulah berarti kalian sedang membuat kode biner pada alur spiral CD.



Oh iya, mengapa disebut “membakar” CD ya? Karena memang yang sedang dilakukan adalah, “membakar” lapisan Photosensitive Dye ini sehingga menjadi lebih buram (tidak transparan). Nah, jika transparan, maka akan terbaca sebagai kode biner 1, sedangkan bila buram akan terbaca 0.
Kalian tidak akan bisa membaca informasi yang ada di dalam CD jika tidak ada alat yang bernama CD Drive/CD Player. Alat ini memiliki tugas untuk membaca tonjolan/tidak ada tonjolan (buram/transparan) yang ada di CD. Cara kerja CD Drive/CD Player adalah dengan melihat apakah cahaya laser yang ditembakkan ke keping CD dipantulkan kembali ke sensor (pada CD Drive/CD Player) atau tidak.


Apabila dipantulkan berarti lapisan Photosensitive Dye-nya transparan alias tidak terbakar. Seperti pada penjelasan sebelumnya, jika transparan berarti kode biner yang terbaca adalah 1, apabila tidak ada pantulannya atau lemah pantulannya maka kode biner yang akan terbaca adalah adalah 0. Kemudian kode-kode biner ini diterjemahkan ke dalam bentuk suara atau gambar tergantung informasi yang tersimpan di dalam CD tersebut.







Semoga bermanfaat emoticon-Angkat Beer
0
4.3K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan