Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Arief Rosyid Hasan mendesak Komisi Pemberantasan korupsi mengusut tuntas semua kasus korupsi. Arief meminta KPK tidak hanya fokus pada perkara yang sedang menimpa seniornya, Anas Urbaningrum.
"KPK jangan pandang bulu. Meskipun presiden, wakil presiden atau anak presiden sekalipun jika terindikasi korupsi ya harus segera diperiksa dan ditahan,” kata Arief usai melantik Badan Koordinasi (Badko) HMI Jawa Timur di Hotel Bandara, Sidoarjo, Ahad, 19 Januari 2014.
Arief mengutip statement Anas bahwa sikap kooperatifnya bersedia memenuhi panggilan KPK untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Dengan statement itu Arief yakin Anas bisa membongkar kasus Hambalang. “Kanda Anas bilang akan memperjuangkan kebenaran dan keadilan,” kata Arief.
Pernyataan Anas itulah, kata Arief, yang membuat semua kader HMI mendukung. Selain itu, menurut dia, semua kader HMI turut memberi suport Anas secara moril. “Teman-teman kader HMI mendoakan kanda Anas bersabar,” kata dia.
Arief mengaku telah bertemu Anas di rumahnya, beberapa saat sebelum dia mendatangi gedung KPK yang berujung pada penahanan itu. Menurut Arief, Anas berpesan pada dirinya agar HMI tidak ikut-ikut. "Kanda Anas meminta HMI tidak ikut-ikut dalam kasus yang sedang beliau hadapi," kata Arief.
Ketua Badko HMI Jawa Timur Khoirul Anam mempertanyakan proses penyidikan KPK terhadap kasus-kasus korupsi lain yang sampai saat ini tak kunjung beres, seperti kasus bail out Bank Century dan kasus megaproyek Hambalang yang menyeret banyak tokoh politik.
Menurut Khoirul, bila KPK benar-benar ingin menuntaskan kasus korupsi yang ada di bangsa ini, maka harus diberantas sampai ke akar-akarnya. “Untuk kasus Hambalang, kawan-kawan HMI sudah membuat tim investigasi untuk menyelidikinya, supaya bisa terungkap semua oknum-oknum yang tak bertanggung jawab tersebut,” kata Khoirul.
SUMBER