Screening Film Dokumenter Efek Rumah Kaca (Bandung)
TS
neptuneSIX
Screening Film Dokumenter Efek Rumah Kaca (Bandung)
Permisi Agan-Agan Semua.
Ane mau share info tentang sebuah film dokumenter dari Band Efek Rumah Kaca. Pasti diantara agan-agan ada yang pernah denger lagunya kan?
Nah, setelah diputar di beberapa Kota, Film Dokumenter 'Siar, Daur Baur' diputar lagi di Bandung untuk yang ke-2 kalinya. Setelah pemutaran pertama di Kineruku (26/12) kemarin.
Buat agan-agan yang kebeneran ga ada rencana di hari Sabtu (25/1), bisa langsung datang aja ke Acaranya. Cuma karena tempatnya terbatas, Agan mesti registrasi dulu disini
Ditunggu ya gan....
Spoiler for Sinopsis:
[YOUTUBE][youtube]ukX-rFh4vas[YOUTUBE]
[SPOILER[/youtube]
Ketika jadwal panggung menjadikan para personilnya sebagai karyawan band, semua kesenangan rasanya bergeser menjadi rutinitas, apa jadinya jika band Efek Rumah Kaca mencetuskan inisiasi yang beragendakan rekreasi? Tersiar di sini proses Efek Rumah Kaca dalam merekrut personil baru untuk menempa ulang lagu-lagu mereka sendiri, cerita yang dinarasikan langsung oleh para personil Pandai Besi ini adalah sebuah proyek kolektif dalam mencipta.
Aura magis studio Lokananta yang legendaris direkayasa menggunakan tata cahaya untuk mengakomodir kegiatan rekreasi Pandai Besi dalam melakukan rekaman langsung 9 buah lagu untuk album “Daur, Baur”. Solo, Maret 2013
Data teknis:
Lokasi : Solo, Indonesia | Durasi : 83 menit | Format : HD (Warna) | Bahasa : Bahasa Indonesia
Produksi :
Gundala Pictures Dan Efek Rumah Kaca Produser Eksekutif :
Cholil Mahmud, Akbar Bagus Sudibyo, Adrian Yunan Faisal, Yuri Dian Kriswahyudi Rumah Produksi :
Gundala Pictures Pandai Besi :
Cholil Mahmud, Akbar Bagus Sudibyo, Airil “Poppie” Nur Abadiansyah, Andi “Hans” Sabarudin, Muhammad Asranur, Mba Aer, Agustinus Panji Mahardhika, Nastasha Abigail Produser :
Efek Rumah Kaca, Dana Putra Penata Kamera :
Sesarina Puspita Penyunting Gambar :
Juan Mayo, Salman Farizi Sutradara :
Dana Putra
[/SPOILER]
Spoiler for Tentang TANCEPin :
TANCEPin merupakan acara yang digelar untuk memberikan ruang kepada filmmaker musik dokumenter dalam menayangkan karya mereka. Geliat musik dokumenter di Indonesia yang begitu besar namun kurangnya sarana dalam pemutaran film membuat TANCEPin menjadi salah satu media alternatif untuk para filmmaker menayangkan karya mereka. Diharapkan dengan adanya TANCEPin membuat para filmmaker musik dokumenter dapat lebih terpacu untuk berkarya lebih baik. Selain itu dengan adanya acara ini diharapkan karya para filmmaker musik dokumenter dapat lebih dikenal di khalayak luas dan mendapatkan apresiasi dari publik.
TANCEPin kali ini akan menayangkan film ‘Siar, Daur Baur’ yang disutradarai oleh Dana Putra dari Gundala Pictures. Film ini menceritakan tentang proses Efek Rumah Kaca yang bertransformasi menjadi Pandai Besi yang merekam ulang 9 lagu Efek Rumah Kaca di Studio Lokananta, Solo.
TANCEPin akan dihadiri oleh Komunitas Film, Komunitas Musik, Sutradara Film ‘Siar, Daur Baur’ , dan Personil Pandai Besi. Dalam tiap sesi terdapat diskusi dan membuka kesempatan untuk para penonton film untuk bertanya langsung kepada Sutradara maupun Personil Pandai Besi.
Bertempat di IFI Bandung, Jl. Purnawarman No. 32 Bandung, TANCEPin akan menayangkan film ini dalam 2 sesi yaitu pada pukul 13.00 dan pukul 16.00. Acara TANCEPin tidak dipungut biaya, namun penonton yang ingin hadir dalam acara ini dapat melakukan registrasi di www.tancep.interlebih dahulu untuk mendapatkan undangan mengingat tempat yang terbatas.
Spoiler for PANDAI BESI:
“Andaikan Pandai Besi adalah band baru dan ini adalah materi lagu baru, maka Daur, Baur akan menjadi album debut Indonesia terbaik sejak album pertama Efek Rumah Kaca...” ~Rolling Stone Indonesia
“..setiap detik suara di album ini harus didokumentasikan dengan baik supaya generasi-generasi instant bisa tahu pada era ini ada juga musik pop yang memang solid dan berkarakter kuat.” ~Deathrockstar.info
“..Suara lirih Cholil Mahmud adalah drama tersendiri, musiknya diaransemen lebih kaya dan megah. “Debu-Debu Berterbangan” adalah angelic voice, “Desember” serta “Melankolia” menyuguhkan lapisan orkestrasi. Bahkan “Di Udara” menjadi begitu panjang dan penuh choir. Proses daur ulang ini membuat semuanya sungguh berbeda. Gemilang.” ~TraxMagz
“The whole album is littered with welcome surprises. Virtually every track ends up far from where it began. Perhaps the best thing to be said about Pandai Besi is that the band sounds like it exists as its own entity, without the baggage of its main, more famous, persona. The songs make their original versions feel like demos..” ~the jakarta globe
Pandai Besi adalah sebuah kolektif musik hasil mutasi dari band Efek Rumah Kaca . Pada bulan Maret 2013 lalu, mereka baru saja menyelesaikan sesi rekaman ‘Live’ di Studio Legendaris Lokananta Solo, dan telah menelurkan sebuah album bertajuk ‘Daur Baur’. Album ini berisi sembilan lagu terpilih dari dua album milik Efek Rumah Kaca. Pandai Besi mengaransemen dan menempa ulang kesembilan lagu tersebut menjadi sebuah komposisi musik yang lebih kompleks, menyuguhkan intrepertasi baru yang sama sekali berbeda dari corak musik asli milik Efek Rumah Kaca.
Lahirnya Pandai Besi dimulai dari Joyland Fest (Juni 2012). Saat itu Efek Rumah Kaca memainkan format musik yang lebih ramai karena diperkuat oleh beberapa teman musisi, mereka adalah Poppie Airil (Bas), Andi Hans Sabarudin (Gitar), Muhammad Asranur (Piano), dan Agustinus Panji Mardika (Trumpet/Flute). Nama Pandai Besi secara resmi dipakai ketika mereka tampil di “ Superbad Vol.45” di bulan November 2012. Superbad adalah sebuah pagelaran musik bulanan yang menampilkan band –band potensial dari Jakarta dan kota –kota lain, diadakan secara rutin di The Jaya Pub oleh Indra Ameng dan Keke Tumbuan ( The Secret Agents ).
Jam terbang manggung yang cukup tinggi ditambah kondisi kesehatan Adrian yang tak kunjung sembuh sedikit menghambat kelancaran penyelesaian album ke-3 Efek Rumah Kaca, akan tetapi hal ini tidak sedikitpun menyurutkan kreatifitas Cholil dan Akbar untuk terus bermain musik, mereka berusaha mencari berbagai cara untuk menolak kebosanan.
Keterbatasan skill bermusik, rutinitas pekerjaan kantor dan kondisi kesehatan Adrian justru memicu Cholil dan Akbar untuk mencari celah yang paling tepat agar bisa terus berkarya. Seolah ingin menantang diri sendiri, mereka mengajak keempat kawan musisi yang memang sengaja dipilih memiliki latar belakang dan selera musik yang berbeda untuk mendaur ulang lagu – lagu Efek Rumah Kaca. Dari proses inilah Cholil dan Akbar berharap mampu menemukan inspirasi baru sekaligus energi segar dalam bermusik.
Dua kali seminggu selama berbulan – bulan berlatih didalam studio secara rutin, mereka akhirnya berhasil menempa sembilan lagu terpilih dari dua album Efek Rumah Kaca, dan seiring berjalannya waktu, amunisi formasi ini juga semakin bertambah dengan bergabungnya Nastasha Abigail, Irma Hidayana, dan Monica Hapsari pada divisi vokal.
Sembilan lagu Efek Rumah Kaca yang telah di daur ulang ke dalam album 'Daur Baur' adalah :
Bulan Maret 2013 Pandai Besi sukses merekam kesembilan lagu tersebut di Studio legendaris Lokananta dimana pembiayaannya menggunakan sistem patungan oleh khalayak ( Crowdfunding ). Setiap pendukung mendapatkan berbagai reward album hasil rekaman Pandai Besi di lokananta tersebut berupa merchandise t-shirt dan rilisan fisik album seperti kaset, cakram padat, atau piringan hitam, sesuai dengan berapa besar paket dukungannya. Tanggal 29 Juni 2013 Demajors Record akhirnya secara resmi merilis album Daur Baur, hal tersebut dikarenakan masih banyaknya permintaan dari khalayak yang ingin memiliki rilisan fisik album ini dan sekaligus memberikan kesempatan bagi mereka yang melewatkan program crowdfunding untuk memiliki album Daur Baur.