Selama Indonesia merdeka 68,5 tahun, kita pernah dipimpin oleh 6 presiden.
Masing-masing persiden punya gaya khas dalam kepemimpinannya serta kadang2 mengeluarkan 'mantra-mantra' yg terkadang mustajab untuk memikat hati rakyat Indonesia.

Berikut ini presiden-presiden Indonesia dengan matra favoritnya :



Presiden soekarno punya dua "mantra" yg paling terkenal, diantaranya :

1. Revolusi
Presiden kharismatik ini hidup pada masa penjahan Belanda dan merasakan pahitnya penjajahan sehingga berperan untuk melawan penjajahan. Setelah Indonesia merdeka 17 Agustus 1945, Indonesia mengalami masa-masa kritis yg disebut masa Perang Kemerdekaan Indonesiayg berlangsung pada tahun 1945-1949 dalam buku sejarah kita, namun di dalam wikipedia bahasa Inggris ditulis masa-masa tersebut sebagai zaman Revolusi Kemerdekaan (1945-1949). Di zaman ini terjadi pertempuran dahsyat pejuang Indonesia melawan penjajah belanda (maupun sekutu) yg terkenal dengan peristiwa 10 November, Serangan Umum, Bandung Lautan Api, dan lain2.

Mantra "REVOLUSI" adalah favorit bung karno yg menggambarkan perjuangan rakyat Indonesia untuk mengubah nasib. Revolusi sering kali digambarkan sebagai perjuangan habis2an untuk suatu perubahan, terutama pada masa perang kemerdekaan Indonesia.

Kemudian di era demokrasi terpimpin (1959-1965), di masa ini lah Bung Karno paling menggalakan mantra REVOLUSI yg dengan lengkap berbunyi "Revolusi Belum Usai!". Hal ini karena Indonesia sebagai korban perang dingin mengalami ketidakstabilan politik akibat perbedaan ideologi pada masing2 rakyat Indonesia baik sipil maupun militer. Menurut bung karno Revolusi akan terjadi apabila suatu kubu akan menggulingkan kubu yg bersebrangan. Bung Karno juga pernah menganggap jika enam jendral AD yg terbunuh pada peristiwa G-30-S dianggap 'lumrah' dalam suatu revolusi. Hal ini lah yg menyebabkan pamornya jadi semakin turun.

2. NASAKOM
Menurut saya sebagai pengamat, mantra ini adalah suatu mantra yg Gagal . Maksud Bung Karno mengeluarkan mantra ini tujuannya untuk merangkul & menyatukan kubu-kubu perbedaan ideologi yg bersebrangan. Nas-A-Kom, merujuk pada tiga kubu ideologi yg paling kuat pada masa demokrasi terpimpin (1959-1965) antara lain : Kubu Nasionalis (yg diperkuat oleh PNI), Kubu Agama (yg diperkuat oleh Nahdatul Ulama), dan Kubu Komunis (yg diperkuat oleh PKI).

Sayangnya mantra "NASAKOM" cuma dinikmati & dimanfaatkan oleh kubu PKI saja, sedangkan lainnya malah kritis terhadap NASAKOM, bahkan malah ada yg anti. Jadinya, PKI menjadi partai yg 'ngelunjak', arogan, & 'selalu di atas angin'. Walhasil, pasca G-30-S, PKI akhirnya terguling dan dibubarkan oleh Presiden Soeharto.




Presiden Soeharto juga punya dua mantra yg sangat terkenal & benar2 mustajab buat memikat rakyat Indonesia :

1. Pancasila
Mantra ini bermaksud untuk menggantikan pola kepemimpinan Bung Karno (antithesis) yg tak punya haluan ideologi yg jelas & campur sari. Maka Soeharto menggunakan "Pancasila" sebagai ideologi resmi negara Indonesia. Bagi yg lahir pada tahun 1970 ke atas, kita tahunya Pancasila adalah ideologi negara Indonesia sejak merdeka, padahal di era Bung Karno Pancasila belum jadi resmi ideologi Indonesia (baik secara nasional maupun internasional), walaupun sah menjadi lambang negara. Hal ini tercermin banyaknya ideologi2 yg berkembang di rakyat Indonesia (seperti nasionalisme, sosialisme, islamisme, komunisme, trotsky, dll). Maka di era Orde Baru Soeharto melakukan perbuhanan ekstrim 180 derajat yg kemudian menetapkan Pancasila sebagai azas/ideologi tunggal (termasuk dalam partai & ormas2), demi melancarkan mantra "Kestabilan Politik".

2. Pembangunan
Nah, ini adalah Mantra yg paling 'Ajaib' & 'Mustajab' dibanding presiden2 RI yg lain yg paling ampuh buah memikat simpati rakyat Indonesia (Paling Ampuh bukan berarti paling bagus ). Dalam pemerintahan Orde Baru, Soeharto bermaksud untuk memperbaiki ekonomi Indonesia yg carut marut di era 60an. Kemudian disebarkan lah mantra "pembangunan" yg merujuk pada pembangunan ekonomi & infrastruktur. Perekomomian Indonesia menjadi pulih.

Tetapi sayangnya ada beberapa kelemahan : Pembangunan yg pernah dilaksanakan selama 3 dekade ternyata belum merata sampai ke pelosok, terlalu ke sentral. Maka masih banyak daerah2 Indonesia yg tertinggal. Yang kedua, Indonesia jadi terlalu rakus berhutang pada IMF, CGI, dan lain2 karena teknorat2 ekonomi pada masa Orde Baru rata2 adalah lulusan 'Mafia Berkeley' yg tercermin pada kebijakan Ekonomi Liberal yg menyebabkan Indonesia jadi kurang mandiri & terlalu tergantung pada negara lain hingga akhirnya dampak paling dirasakan pada era Krisis Moneter tahun 1997.



Reformasi
Adalah mantra yg digunakan oleh Pak Habibie saat Indonesia sedang dilanda carut-marut/chaos. Setelah Soeharto lengser, Indonesia menjadi tidak stabil. Maka Habibie berusaha menghapus sisa-sisa rezim Orde Baru yg dianggap mengekang rakyat, seperti kebebasan pers, kebebasan partai dll. Sayangnya Pak Habibie cuma berkuasa kurang lebih 1 tahun saja karena pidato pertanggung-jawabannya ditolak oleh MPR.



Saya tahunya ada mantra yg paling favorit diantara kaskuser2 :

Pluralisme
Setelah rezim Orde Baru berakhir, rakyat Indonesia akhirnya terlepas dari kebijakan represif yg terlalu mengekang. Tapi akibatnya beberapa masyarakat malah 'meledak' & mulai muncul2 konflik2 horizontal diantara masyarakat seperti kerusuhan sampit, bom natal, bom poso, dll. Kemudian bermunculan kelompok2 radikal yg dulu pada zaman Orde Baru berada di bawah tanah kemudian muncul ke permukaan setelah Orba Lengser. Maka Gusdur ingin menggunakan mantra 'Pluralisme' agar rakyat Indonesia yg terlalu banyak perbedaan agar tidak mudah terpecah belah & harus bersatu. Presiden dengan gelar Kyai ini ternyata tampil sebagai sosok yg moderat.

Namun Gusdur memiliki sisi kontroversial seperti diantaranya mau menjalin hubungan bilateral dengan negara Israel & memasukan agama Yahudi ke Indonesia. Hal ini menimbulkan penolakan dari beberapa masyarakat karena rezim Zionis Israel bertentangan dengan Pembukaan UUD1945 alinea pertama. Padahal dulu Bung Karno saja memboikot Israel di Asian Games Bagi sebagian orang menganggap pluralismenya Gusdur sebagai pluralisme yg kebablasan..



Hmm... sebenarnya saya kurang begitu paham pola kepresidenan Megawati , saya tahunya cuma ini :

Gotong Royong
Maaf saya taunya cuma ini . Sebenarnya gaya kepresidenan Megawati berbeda sekali dengan Ayahnya, Bung Karno. Saya dulu taunya Megawati berusaha sekuat mungkin untuk melunasi utang2 Indonesia yg membengkak sejak zaman Orde Baru. Mungkin menerapkan ekonomi-kerakyatan, sehingga jangan sampai barang2 mahal, mencegah inflasi, tapi saya sendiri tak terlalu merasa perbedaannya



Orang bertubuh subur ini ternyata punya mantra yg menarik :

Demokrasi
Entah mengapa orang ini senang sekali pake mantra "Demokrasi" . Padahal sejak Orde Baru lengser, demokrasi sudah menjadi makanan masyarakat Indonesia. Cuma yang saya lihat demokrasi-nya ala SBY adalah demokrasi yg ke arah liberalisme. Bahkan zaman SBY pun jauh lebih liberal daripada zaman Orde Baru terutama segi ekomoni . Contohnya : Kebijakan Pilkada sampai ke tingkat camat. Buat saya ini samasekali TIDAK PERLU, Pilkada hanya membuang2 anggaran negara & memancing kerusuhan di masyarakat! Kecuali kalo Pilgub, saya masih setuju , tapi kalo pemilihan camat, negara kita punya berapa ratus camat?? mau hancur?!

Demokrashit nya SBY tak jauh beda dari Demokrasi Liberal ala Amerika Serikat yg sesungguhnya model ini tidak cocok untuk Indonesia, bahkan agak bertentangan dengan pancasila. Bahkan kita juga bisa nyebut ini sebagai Demokrasi yg Kebablasan...

Kunjungi Thread Menarik Saya Lainnya :
[Ngakak] Ini Akibatnya Kalo Tontonan Anak2 Pake Subtitle Ngawur
Di kala semua TV lokal hanya menayangkan acara2 sampah, saya pindah ke channel ini
Orang-orang yg rela mempermalukan diri di depan TV biar terkenal
Tips-tips agar tidak kena Bully di Kaskus
Video Crayon Shichan UNCENSORED

Komentar Favorit Kaskusers :