Pengertian Sukuk :
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Sukuk (bahasa Arab: صكوك, bentuk jamak dari صك Shak, "instrumen legal, amal, cek") adalah istilah dalam bahasa Arab yang digunakan untuk obligasi yang berdasarkan prinsip syariah. Dalam fatwa nomor 32/DSN-MUI/IX/2002, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia mendefinisikan sukuk sebagai surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil margin atau fee, serta membayar kembali dana obligasi saat jatuh tempo.

Tujuan penjualan SUKRI
Tujuan Penerbitan Sukuk Negara (SBSN)  memperluas basis sumber pembiayaan anggaran negara (APBD), mendorong pengembangan pasar keuangan syariah, menciptakan benchmark di pasar keuangan syariah, diversifikasi basis investor, mengembangkan alternatif instrumen investasi, mengoptimalkan pemanfaatan Barang Milik Negara, dan memanfaatkan dana-dana masyarakat yang belum terjaring oleh sistem perbankan konvensional Kelebihan berinvestasi dalam Sukuk Negara, khususnya untuk struktur Ijarah.

Resiko SUKRI
Risiko gagal bayar
Tapi risiko ini sgt minim karena Mitigasi risiko sukuk negara ritel dijamin pokok dan imbalannya oleh UU
Risiko pasar atau market risk.
Yaitu apabila harga sukuk negara ritel di pasar sekunder turun. Jika hal ini terjadi, sebaiknya investor tidak melakukan aksi jual. Karena apabila sudah jatuh tempo akan dikembalikan. Tetapi investor juga bisa mendapat keuntungan apabila harga di pasar sekunder naik.
Risiko Likuiditas.
Sukuk negara ritel ini dapat dijual di pasar sekunder, dijaminkan, atau digadaikan kepada pihak lain. Investor cenderung menganggap, berinvestasi melalui sukuk negara ritel sangat menguntungkan, sehingga mereka menyimpan hingga jatuh tempo.