Jakarta - Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Heru Widodo mengungkapkan untuk Teknologi Modifikasi Cuaca mengeluarkan anggaran sebesar Rp20 miliar.

"Untuk anggaran TMC ini mencapai Rp20 miliar, kita akan terbang setiap hari selama dua bulan," ujarnya, Selasa (14/1/2014).

Menurutnya, TMC berfungsi menaburkan garam dan bahan kimia di atas awan yang berada di luar wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi (Jabodetabek). Tujuannya agar mempercepat turunnya hujan sebelum masuk wilayah Jabodetabek.

"Akan dijatuhkan (hujan) sebelumnya di luar area atau di laut," katanya.

Dari yang pernah dilakukan sebelum-sebelumnya, tingkat keberhasilannya itu langsung terjadi hujan sesaat setelah ditaburkan garam dan bahan kimia. Heru menjelaskan proses TMC itu dilakukan dengan cara menaburkan garam sebanyak 6 ton yang dicampur bahan kimia dengan menggunakan pesawat Hercules dari Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Setelah ditaburi garam sebanyak 6 ton di atas awan itu, diharapkan tidak tumbuh awan-awan besar di atas Jakarta. Dan Dampak dari TMC itu dikatakan hampir tidak ada.

"Dampaknya hampir tidak ada, karena hujan buatan dan hujan alami itu relatif sama. TMC ini sebagai media mengurangi banjir (di Jabodetabek)," tandasnya.[bay]