- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengulas Tuntas Tentang Sepatu Roda


TS
arkanaulia
Mengulas Tuntas Tentang Sepatu Roda

Quote:
sebelumnya jangan lupa

Spoiler for no repsol:

Spoiler for sejarah sepatu roda:
Olahraga sepatu roda berasal dari negeri Belanda, diciptakan sekitar abad ke 17 oleh seorang penggemar ice skating . Dia ingin mengubah permainan ice skating menjadi permainan yang dapat bergerak di atas tanah atau jalan keras.
Tahun 1763 Joseph Marlin seorang teknisi Belgia dan pembuat alat-alat musik mencoba berlari dengan peralatan ice skating yang dilengkapi dengan roda kecil dari besi, tapi tidak bias berkembang pada waktu itu karena ada larangan pemerintah Belanda bermain sepatu roda di jalan raya. Tahun 1863 sorang bernama James Leonard Plimton’s pencipta “rocking Skate yang kemudian ia patenkan menjadi sangat amat popular, ia kemudian dijuluki “Bapak Pencipta Sepatu Roda”.Monsieur Petibledion menerima paten pertama untuk sepatu roda di tahun 1819. skate Petibledion telah roda tembaga sebanyak empat ditempatkan di garis pada bagian bawah sepatu atau boot.
Lima Roda
Robert John Tyers dari London adalah yang pertama untuk menerima paten untuk “skate sesuai”. Tyers menerima paten-nya pada tahun 1823. Tyers skate, yang “Rolito” memiliki lima roda membentuk garis lurus. Ini disebut “sejalan” skate karena hanya bisa melakukan manuver dalam garis lurus.
Merancang ulang sebuah Antique
Brothers Scott dan Brennan Olson menemukan skate antik dengan roda sejajar dalam garis lurus di tahun 1979. Saudara-saudara segera mendesain ulang skate menggunakan roda poliuretan melekat pada bagian bawah boot hoki. The Olsons juga menambahkan pad karet untuk dari boot yang dapat digunakan untuk berhenti.
Memproduksi Skates
Pada tahun 1983, yang Olsons menciptakan suatu perusahaan untuk menghasilkan penemuan yang massa. Perusahaan Olsons, Rollerblade Inc, adalah perusahaan pertama yang memproduksi “di baris” jenis sepatu roda.
Olahraga itu kemudian popular di Amerika, Inggris dan Austria. Tahun 1876 terbentuk organisasi sepatu roda di Inggris yang bernama NSA (The National Skating Association). Tahun 1924 berdiri organisasi sepatu roda Internasional dengan nama Federasi Internationale de Roller Skating (FIRS). Sekarang sudah menyebar di 5 benua dengan 42 anggota federasi nasional.
Kejuaraan dunia diadakan setiap dua tahun sekali dalam nomer Roller Speed Track, Artistic Roller Skating dan Roller Hockey, untuk Speed Roller Skating direncanakan diadakan kejuaraan setiap tahun di Indonesia. Masuknya sepatu roda di Indonesia ketika masa penjajahan Belanda yang membawa permainan itu ke Indonesia, kemudian menjalar pada anak-anak orang Indonesia yang kebetulan orang tuanya bekerja pada Belanda. Tahun 1978 muncul perkumpulan sepatu roda yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Djakarta (Imada), dan pada tanggal 7 Oktober 1979 terbentuk Pengda Perserosi DKI Jakarta. Pada tanggal 24 – 26 April 1981 dilaksanakan Munas Perserosi I, diikuti oleh 10 utusan Pengda Perserosi. Dan dalam Munas Perserosi I resmi terbentuk PB. Perserosi dengan 14 anggota Pengda yaitu Aceh, Sumut, Sumbar, Sumsel, Jabar, Jateng, Jatim, Kaltim, Sulsel, Sulut, Sulteng, Riau, Bengkulu, dan DKI Jakarta..
Tahun 1763 Joseph Marlin seorang teknisi Belgia dan pembuat alat-alat musik mencoba berlari dengan peralatan ice skating yang dilengkapi dengan roda kecil dari besi, tapi tidak bias berkembang pada waktu itu karena ada larangan pemerintah Belanda bermain sepatu roda di jalan raya. Tahun 1863 sorang bernama James Leonard Plimton’s pencipta “rocking Skate yang kemudian ia patenkan menjadi sangat amat popular, ia kemudian dijuluki “Bapak Pencipta Sepatu Roda”.Monsieur Petibledion menerima paten pertama untuk sepatu roda di tahun 1819. skate Petibledion telah roda tembaga sebanyak empat ditempatkan di garis pada bagian bawah sepatu atau boot.
Lima Roda
Robert John Tyers dari London adalah yang pertama untuk menerima paten untuk “skate sesuai”. Tyers menerima paten-nya pada tahun 1823. Tyers skate, yang “Rolito” memiliki lima roda membentuk garis lurus. Ini disebut “sejalan” skate karena hanya bisa melakukan manuver dalam garis lurus.
Merancang ulang sebuah Antique
Brothers Scott dan Brennan Olson menemukan skate antik dengan roda sejajar dalam garis lurus di tahun 1979. Saudara-saudara segera mendesain ulang skate menggunakan roda poliuretan melekat pada bagian bawah boot hoki. The Olsons juga menambahkan pad karet untuk dari boot yang dapat digunakan untuk berhenti.
Memproduksi Skates
Pada tahun 1983, yang Olsons menciptakan suatu perusahaan untuk menghasilkan penemuan yang massa. Perusahaan Olsons, Rollerblade Inc, adalah perusahaan pertama yang memproduksi “di baris” jenis sepatu roda.
Olahraga itu kemudian popular di Amerika, Inggris dan Austria. Tahun 1876 terbentuk organisasi sepatu roda di Inggris yang bernama NSA (The National Skating Association). Tahun 1924 berdiri organisasi sepatu roda Internasional dengan nama Federasi Internationale de Roller Skating (FIRS). Sekarang sudah menyebar di 5 benua dengan 42 anggota federasi nasional.
Kejuaraan dunia diadakan setiap dua tahun sekali dalam nomer Roller Speed Track, Artistic Roller Skating dan Roller Hockey, untuk Speed Roller Skating direncanakan diadakan kejuaraan setiap tahun di Indonesia. Masuknya sepatu roda di Indonesia ketika masa penjajahan Belanda yang membawa permainan itu ke Indonesia, kemudian menjalar pada anak-anak orang Indonesia yang kebetulan orang tuanya bekerja pada Belanda. Tahun 1978 muncul perkumpulan sepatu roda yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Djakarta (Imada), dan pada tanggal 7 Oktober 1979 terbentuk Pengda Perserosi DKI Jakarta. Pada tanggal 24 – 26 April 1981 dilaksanakan Munas Perserosi I, diikuti oleh 10 utusan Pengda Perserosi. Dan dalam Munas Perserosi I resmi terbentuk PB. Perserosi dengan 14 anggota Pengda yaitu Aceh, Sumut, Sumbar, Sumsel, Jabar, Jateng, Jatim, Kaltim, Sulsel, Sulut, Sulteng, Riau, Bengkulu, dan DKI Jakarta..
Spoiler for Koni dan sejarahnya:
KONI adalah satu-satunya organisasi keolahragaan nasional yang berwenang mengkoordinasikan dan membina setiap dan seluruh olahraga prestasi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Indonesia
KONI merupakan pendamping dan pembantu Pemerintah dalam pembinaan dan pembangunan olahraga prestasi
1946
Top organisasi olahraga membentuk Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) di Solo dengan Ketua Widodo Sosrodiningrat.
1947
* Organisasi olahraga membentuk Komite Olympiade Republik Indo onesia (KORI) dengan Ketua Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
* KORI berubah menjadi Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
1951
* PORI melebur ke dalam KOI.
1952
* KOI diterima menjadi anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada tanggal 11 Maret.
1959
* Pemerintah membentuk Dewan Asian Games Indonesia (DAGI) untuk mempersiapkan penyelenggaraan Asian Games IV 1962, KOI sebagai badan pembantu DAGI dalam hubungan internasional.
1961
* Pemerintah membentuk Komite Gerakan Olahraga (KOGOR) untuk mempersiapkan pembentukan tim nasional Indonesia, top organisasi olahraga sebagai pelaksana teknis cabang olahraga yang bersangkutan.
1962
* Pemerintah membentu Departemen Olahraga (Depora) dengan menteri Maladi.
1964
* Pemerintah membentuk Dewan Olahraga Republik Indonesia (DORI), semua organisasi KOGOR, KOI, top organisasi olahraga dilebur ke dalam DORI.
1965
* Sekretariat Bersama Top-top Organisasi Cabang Olahraga dibentuk pada tanggal 25 Desember, mengusulkan mengganti DORI menjadi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang mandiri dan bebas dari pengaruh politik.
1966
* Presiden Soekarno menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 143 A dan 156 A Tahun 1966 tentang pembentukan KONI sebagai ganti DORI, tetapi tidak dapat berfungsi karena tidak didukung oleh induk organisasi olahraga berkenaan situasi politik saat itu.
* Presiden Soeharto membubarkan Depora dan membentuk Direktorat Jendral Olahraga dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
* Induk organisasi olahraga membentuk KONI pada 31 Desember dengan Ketua Umum Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
* KOI diketuai oleh Sri Paku Alam VIII.1967
* Presiden Soeharto mengukuhkan KONI dengan Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1967.
* Sri Paku Alam VIII mengundurkan diri sebagai Ketua KOI. Jabatan Ketua KOI kemudian dirangkap oleh Ketua Umum KONI Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) KONI M.F. Siregar dan Sekretaris KOI Soeworo.
* Soeworo meninggal, jabatan Sekretaris KOI dirangkap oleh Sekjen KONI M.F. Siregar. Sejak itu dalam AD/ART KONI yang disepakati dalam Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas), KONI ibarat sekeping mata uang dua sisi yang ke dalam menjalankan tugasnya sebagai KONI dan ke luar berstatus sebagai KOI. IOC kemudian mengakui KONI sebagai NOC Indonesia.
2005
* Pemerintah dan DPR menerbitkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan memecah KONI menjadi KON dan KOI.
2007
* Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 16, 17, dan 18
Tahun 2007 sebagai peraturan pelaksanaan UU No. 3 Tahun 2005.
* KONI menyelenggarakan Musornas Luar Biasa (Musornaslub) pada 30 Juli yang membentuk Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan menyerahkan fungsi sebagai NOC Indonesia dari KONI kepada KOI kembali. Nama KONI tetap dipertahankan dan tidak diubah menjadi KON
KONI merupakan pendamping dan pembantu Pemerintah dalam pembinaan dan pembangunan olahraga prestasi
1946
Top organisasi olahraga membentuk Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) di Solo dengan Ketua Widodo Sosrodiningrat.
1947
* Organisasi olahraga membentuk Komite Olympiade Republik Indo onesia (KORI) dengan Ketua Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
* KORI berubah menjadi Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
1951
* PORI melebur ke dalam KOI.
1952
* KOI diterima menjadi anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada tanggal 11 Maret.
1959
* Pemerintah membentuk Dewan Asian Games Indonesia (DAGI) untuk mempersiapkan penyelenggaraan Asian Games IV 1962, KOI sebagai badan pembantu DAGI dalam hubungan internasional.
1961
* Pemerintah membentuk Komite Gerakan Olahraga (KOGOR) untuk mempersiapkan pembentukan tim nasional Indonesia, top organisasi olahraga sebagai pelaksana teknis cabang olahraga yang bersangkutan.
1962
* Pemerintah membentu Departemen Olahraga (Depora) dengan menteri Maladi.
1964
* Pemerintah membentuk Dewan Olahraga Republik Indonesia (DORI), semua organisasi KOGOR, KOI, top organisasi olahraga dilebur ke dalam DORI.
1965
* Sekretariat Bersama Top-top Organisasi Cabang Olahraga dibentuk pada tanggal 25 Desember, mengusulkan mengganti DORI menjadi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang mandiri dan bebas dari pengaruh politik.
1966
* Presiden Soekarno menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 143 A dan 156 A Tahun 1966 tentang pembentukan KONI sebagai ganti DORI, tetapi tidak dapat berfungsi karena tidak didukung oleh induk organisasi olahraga berkenaan situasi politik saat itu.
* Presiden Soeharto membubarkan Depora dan membentuk Direktorat Jendral Olahraga dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
* Induk organisasi olahraga membentuk KONI pada 31 Desember dengan Ketua Umum Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
* KOI diketuai oleh Sri Paku Alam VIII.1967
* Presiden Soeharto mengukuhkan KONI dengan Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1967.
* Sri Paku Alam VIII mengundurkan diri sebagai Ketua KOI. Jabatan Ketua KOI kemudian dirangkap oleh Ketua Umum KONI Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) KONI M.F. Siregar dan Sekretaris KOI Soeworo.
* Soeworo meninggal, jabatan Sekretaris KOI dirangkap oleh Sekjen KONI M.F. Siregar. Sejak itu dalam AD/ART KONI yang disepakati dalam Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas), KONI ibarat sekeping mata uang dua sisi yang ke dalam menjalankan tugasnya sebagai KONI dan ke luar berstatus sebagai KOI. IOC kemudian mengakui KONI sebagai NOC Indonesia.
2005
* Pemerintah dan DPR menerbitkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan memecah KONI menjadi KON dan KOI.
2007
* Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 16, 17, dan 18
Tahun 2007 sebagai peraturan pelaksanaan UU No. 3 Tahun 2005.
* KONI menyelenggarakan Musornas Luar Biasa (Musornaslub) pada 30 Juli yang membentuk Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan menyerahkan fungsi sebagai NOC Indonesia dari KONI kepada KOI kembali. Nama KONI tetap dipertahankan dan tidak diubah menjadi KON
Ingin ikut klub sepatu roda? liat liat nih di bawah

Spoiler for nama dan website klub sepatu roda:
1. Medan
• Bintang Medan Rolles Skate
2. Riau
• Inline Roller Skate SelatPanjang – Meranti, Riau
3. Pekan Baru
• Komunitas Inline Skate Pekanbaru
4. Jambi
• Jambi Inline Skate
5. Lampung
• LampungRoller Raider Inline Skate Bandar Lampung
6. Jakarta
• Veni Vidi Vici Jakarta
• Monastana Inline Skate Club
• Jakarta Roller Flash
• Roller Cross Club
• Batavia Demons Inline Hockey
• MPD Skate Club Jakarta
• Wild Panther Inline Hockey Jakarta
• Indonesia Freestyle Rollerblading ( IFR ) Jakarta
• FunSkate Jakarta
7. Bekasi
• Bhagasasi Bekasi
• Bekasi Inline Skate Group(BIG)(klubnya TS

8. Bandung
• B Blades Bandung
• Balance Sport Community
• Roller Manumit
9. Banyumas
• PERSEROSI Banyumas
10. Semarang
• Eagle Inline Skate Semarang
• Inline Skate Semarang
11. Yogyakarta
• Elang Merapi Inlineskate Club
12. Malang
• Malang Inline Skate
13. Balikpapan
• Balikpapan Rollers
14. Sidoarjo
• X Speed
• Delta Mas Sidoarjo
15. Surabaya
• Surabaya Urban Inline Skate

Quote:


Diubah oleh arkanaulia 13-01-2014 07:39
0
6.3K
Kutip
32
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan