shidqi95Avatar border
TS
shidqi95
Keren Gan.... Ada Gamelan dalam Ilustrasi Musik The Hobbit


Solopos.com, SOLO — Para penggemar film petualangan fantasi The Hobbit: The Desolation of Smaug, tentu masih mengingat adegan epik saat Bilbo Baggins (diperankan oleh Martin Freeman) mendaki pegunungan emas Lonely Mountain yang diduduki Sang Naga. Namun tahukah Anda bahwa ada suara gamelan dalam ilustrasi musiknya?

Adegan sesaat yang menggerakkan plot cerita film sepanjang 161 menit ini menjadi monumental dengan dukungan ilustrasi musik yang mumpuni. Gemerincing koin yang menciptakan dramatisasi momen tersebut rupanya dibangun lewat bebunyian yang dihasilkan instrumen gamelan.

Adalah kelompok Gamelan Padhang Moncar asal Selandia Baru yang pada detik-detik terakhir penggarapan film dihubungi oleh komposer musik, Howard Shore. Kejelian komposer yang sempat menyabet empat trofi Grammy dan tiga trofi Golden Globe ini tidak langsung menetapkan gamelan sebagai instrumen pendukung ilustrasi musik film sekuel The Hobbit tersebut.

Music Director Padhang Moncar, Budi. S. Putra, mengatakan tim produksi musik dari Warner Bros Pictures sempat bolak-balik beberapa kali ke markas Gamelan Padhang Moncar di New Zealand School of Music. Hingga akhirnya dia bisa mengikutsertakan Gamelan Padhang Moncar untuk berkontribusi di film jawara box office selama tiga pekan ini.

“Awalnya mereka datang ke kampus untuk melihat gamelan. Mereka dengarkan satu per satu instrumennya. Setelah itu mereka mengirim tim teknis untuk mengambil sampel suaranya. Selama dua hari mereka mencoba mulai dari laras slendro, pelog, dipukul dengan keras, nada tinggi, nada rendah, setelah itu baru diolah,” terang Budi ketika berbincang dengan Solopos.com via Skype, Jumat (10/1/2014) sore.

Menurut Budi, keterlibatan kelompok gamelan yang sempat tampil di Solo pada Juli 2013 ini berawal dari keikutsertaan Gamelan Padhang Moncar dalam beberapa pementasan New Zealand Symphony Orchestra (salah satu penggarap ilustrasi musik Lord of The Ring dan The Hobbit) di Gedung Town Hall Selandia Baru.

“Kami beberapa kali membuat kolaborasi west and east bersama New Zealand Symphony Orchestra di Town Hall. Dari sana mereka [tim produksi The Hobbit] tahu ada gamelan. Mereka sebelumnya sempat terkesan dengan permaianan gamelan,” bebernya.

Bagi lelaki alumnus Sekolah Tinggi Seni Indonesia (yang kini berganti nama menjadi Institut Seni Indonesia) Solo ini, keterlibatan instrumen tradisional Indonesia dalam film box office membuktikan keluwesan gamelan untuk berpadu dengan budaya lain. “Walaupun gamelan tidak tampil sendirian, tapi setidaknya lewat film ini gamelan bisa makin dikenal oleh dunia. Ini menjadi bukti kalau gamelan bisa dikombinasikan dengan apa saja. Laras pelog sendiri sangat dekat dengan nada-nada diatonis,” urainya.

Meskipun luwes dan bisa menembus budaya populer, Budi menggaris bawahi perlunya inovasi dalam permainan gamelan agar instrumen tradisional ini mampu mengakomodasi selera global. “Konsep melestarikan itu tidak hanya nguri-uri. Melestarikan itu wajib mengembangkan. Kita harus luwes untuk menyambut budaya global. Pencapaian gamelan kali ini baru langkah awal. Semoga ke depan gamelan bisa makin dikenal,” harapnya.

Selain gamelan, film yang diadaptasi dari novel yang ditulis J. R. R. Tolkien ini turut melibatkan animator Indonesia, Rini Sugianto dalam penggarapan karakter animasinya. Salah satu karakter monumental yang diciptakan Rini adalah Sang Naga dalam film The Hobbit: The Desolation of Smaug.

bangga jadi orang indonesia gan... emoticon-I Love Indonesia
0
1.7K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan