- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
►►TOKOH DUNIA MENGINJAKAN KAKINYA DI BANDARA HALIMPERDANAKUSUMA◄◄


TS
ghojeck
►►TOKOH DUNIA MENGINJAKAN KAKINYA DI BANDARA HALIMPERDANAKUSUMA◄◄





Bandar udara (disingkat: bandara) atau pelabuhan udara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya. Thread kali ini ane akan bahas 5 tokoh dunia yang menginjakan kakinya di Bandara Halimperdanakusuma.. CEKIBROT GAN 

Spoiler for "Bandara":
Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization): Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.
Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (persero) Angkasa Pura adalah "lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat".
Pada masa awal penerbangan, bandar udara hanyalah sebuah tanah lapang berumput yang bisa didarati pesawat dari arah mana saja tergantung arah angin.
Di masa Perang Dunia I, bandar udara mulai dibangun permanen seiring meningkatnya penggunaan pesawat terbang dan landas pacu mulai terlihat seperti sekarang. Setelah perang, bandar udara mulai ditambahkan fasilitas komersial untuk melayani penumpang.
Sekarang, bandar udara bukan hanya tempat untuk naik dan turun pesawat. Dalam perkembangannya, berbagai fasilitas ditambahkan seperti toko-toko, restoran, pusat kebugaran, dan butik-butik merek ternama apalagi di bandara-bandara baru.
Kegunaan bandar udara selain sebagai terminal lalu lintas manusia / penumpang juga sebagai terminal lalu lintas barang. Untuk itu, di sejumlah bandar udara yg berstatus bandar udara internasional ditempatkan petugas bea dan cukai. Di indonesia bandar udara yang berstatus bandar udara internasional antara lain Kuala Namu (Deliserdang), Soekarno-Hatta (Cengkareng), Djuanda (Surabaya), Sepinggan (Balikpapan), Hasanudin (Makassar) dan masih banyak lagi.
Fasilitas bandar udara yang terpenting adalah:
*Sisi Udara (Air Side)
Runway atau landas pacu yang mutlak diperlukan pesawat. Panjangnya landas pacu biasanya tergantung dari besarnya pesawat yang dilayani. Untuk bandar udara perintis yang melayani pesawat kecil, landasan cukup dari rumput ataupun tanah diperkeras (stabilisasi). Panjang landasan perintis umumnya 1.200 meter dengan lebar 20 meter, misal melayani Twin Otter, Cessna, dll. pesawat kecil berbaling-baling dua (umumnya cukup 600-800 meter saja). Sedangkan untuk bandar udara yang agak ramai dipakai konstruksi aspal, dengan panjang 1.800 meter dan lebar 30 meter. Pesawat yang dilayani adalah jenis turbo-prop atau jet kecil seperti Fokker-27, Tetuko 234, Fokker-28, dlsb. Pada bandar udara yang ramai, umumnya dengan konstruksi beton dengan panjang 3.600 meter dan lebar 45-60 meter. Pesawat yang dilayani adalah jet sedang seperti Fokker-100, DC-10, B-747, Hercules, dlsb. Bandar udara international terdapat lebih dari satu landasan untuk antisipasi ramainya lalu lintas.
• Apron atau tempat parkir pesawat yang dekat dengan terminal building, sedangkan taxiway menghubungkan apron dan runway. Konstruksi apron umumnya beton bertulang, karena memikul beban besar yang statis dari pesawat.
• Untuk keamanan dan pengaturan, terdapat Air Traffic Controller, berupa menara khusus pemantau yang dilengkapi radio control dan radar.
• Karena dalam bandar udara sering terjadi kecelakaan, maka disediakan unit penanggulangan kecelakaan (air rescue service) berupa peleton penolong dan pemadam kebakaran, mobil pemadam kebakaran, tabung pemadam kebakaran, ambulans, dan peralatan penolong lainnya.
• Juga ada fuel service untuk mengisi bahan bakar avtur.
•
Sisi Darat (Land Side)
• Terminal Bandar udara atau concourse adalah pusat urusan penumpang yang datang atau pergi. Di dalamnya terdapat pemindai bagasi sinar X, counter check-in, (CIQ, Custom - Inmigration - Quarantine) untuk bandar udara internasional, dan ruang tunggu (boarding lounge) serta berbagai fasilitas untuk kenyamanan penumpang. Di bandar udara besar, penumpang masuk ke pesawat melalui garbarata atau avio bridge. Di bandar udara kecil, penumpang naik ke pesawat melalui tangga (pax step) yang bisa dipindah-pindah.
• Curb, adalah tempat penumpang naik-turun dari kendaraan darat ke dalam bangunan terminal
• Parkir kendaraan, untuk parkir para penumpang dan pengantar/penjemput, termasuk taksi
Penamaan dan kode
Setiap bandar udara memiliki kode IATA dan ICAO yang berbeda satu sama lain. Kode bisa diambil dari berbagai hal seperti nama bandar udara, daerah tempat bandar udara terletak, atau nama kota yang dilayani. Kode yang diambil dari nama bandar udara mungkin akan berbeda dengan namanya yang sekarang karena sebelumnya bandar udara tersebut memiliki nama yang berbeda.
SEJARAH BANDARA Halim Perdanakusuma
Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma adalah sebuah bandar udara di Jakarta, Indonesia. Bandar udara ini juga digunakan sebagai markas Komando Operasi Angkatan Udara I (Koops AU I) TNI-AU. Sebelumnya bandar udara ini bernama Lapangan Udara Cililitan. Bandara Halim Perdanakusuma beroperasi sementara menjadi bandara komersial mulai tanggal 10 Januari 2014 untuk mengalihkan penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta yang dinilai telah penuh sesak.
SEJARAH BANDARA CILILITAN / HALIMPERDANAKUSUMA TH 1925

Pada masa perang kemerdekaan, Halim Perdanakusuma dan Opsir Iswahyudi mendapat tugas untuk membawa pesawat tempur yang baru dibeli. Pesawat itu sendiri berada di Muangthai (Thailand). Untuk mempelajari pesawat tempur yang sebelumnya merupakan pesawat angkutan itu, Halim hanya membutuhkan waktu selama kurang lebih 5 hari. Tapi dalam buku sejarah yang dikeluarkan Mabes TNI AU itu, tidak tersebutkan negara mana yang membuat pesawat tersebut.
Dari Thailand pesawat menuju ke Indonesia. Namun malang, pesawat itu tak kunjung sampai. Diperkirakan, pesawat itu terjatuh di kawasan pantai selat Malaka. Tak lama kemudian, nelayan menemukan sosok mayat yang terdampar di kawasan pantai. Dan saat itu kodisi jenazah sangat sulit diidentifikasi. Namun akhirnya jenazah itu diduga merupakan jenazah Halim Perdanakusuma. Sedangkan jenazah Iswahyudi hingga kini belum diketemukan.
Sebagai tanda penghargaan, keduanya dijadikan pahlawan nasional Indonesia dan nama Halim Perdanakusuma diabadikan sebagai Bandara Pangkalan TNI AU di Jakarta Timur sedangkan Iswahyudi diabadikan sebagai Pangkalan TNI AU di Madiun.

Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (persero) Angkasa Pura adalah "lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat".
Pada masa awal penerbangan, bandar udara hanyalah sebuah tanah lapang berumput yang bisa didarati pesawat dari arah mana saja tergantung arah angin.
Di masa Perang Dunia I, bandar udara mulai dibangun permanen seiring meningkatnya penggunaan pesawat terbang dan landas pacu mulai terlihat seperti sekarang. Setelah perang, bandar udara mulai ditambahkan fasilitas komersial untuk melayani penumpang.
Sekarang, bandar udara bukan hanya tempat untuk naik dan turun pesawat. Dalam perkembangannya, berbagai fasilitas ditambahkan seperti toko-toko, restoran, pusat kebugaran, dan butik-butik merek ternama apalagi di bandara-bandara baru.
Kegunaan bandar udara selain sebagai terminal lalu lintas manusia / penumpang juga sebagai terminal lalu lintas barang. Untuk itu, di sejumlah bandar udara yg berstatus bandar udara internasional ditempatkan petugas bea dan cukai. Di indonesia bandar udara yang berstatus bandar udara internasional antara lain Kuala Namu (Deliserdang), Soekarno-Hatta (Cengkareng), Djuanda (Surabaya), Sepinggan (Balikpapan), Hasanudin (Makassar) dan masih banyak lagi.
Fasilitas bandar udara yang terpenting adalah:
*Sisi Udara (Air Side)
Runway atau landas pacu yang mutlak diperlukan pesawat. Panjangnya landas pacu biasanya tergantung dari besarnya pesawat yang dilayani. Untuk bandar udara perintis yang melayani pesawat kecil, landasan cukup dari rumput ataupun tanah diperkeras (stabilisasi). Panjang landasan perintis umumnya 1.200 meter dengan lebar 20 meter, misal melayani Twin Otter, Cessna, dll. pesawat kecil berbaling-baling dua (umumnya cukup 600-800 meter saja). Sedangkan untuk bandar udara yang agak ramai dipakai konstruksi aspal, dengan panjang 1.800 meter dan lebar 30 meter. Pesawat yang dilayani adalah jenis turbo-prop atau jet kecil seperti Fokker-27, Tetuko 234, Fokker-28, dlsb. Pada bandar udara yang ramai, umumnya dengan konstruksi beton dengan panjang 3.600 meter dan lebar 45-60 meter. Pesawat yang dilayani adalah jet sedang seperti Fokker-100, DC-10, B-747, Hercules, dlsb. Bandar udara international terdapat lebih dari satu landasan untuk antisipasi ramainya lalu lintas.
• Apron atau tempat parkir pesawat yang dekat dengan terminal building, sedangkan taxiway menghubungkan apron dan runway. Konstruksi apron umumnya beton bertulang, karena memikul beban besar yang statis dari pesawat.
• Untuk keamanan dan pengaturan, terdapat Air Traffic Controller, berupa menara khusus pemantau yang dilengkapi radio control dan radar.
• Karena dalam bandar udara sering terjadi kecelakaan, maka disediakan unit penanggulangan kecelakaan (air rescue service) berupa peleton penolong dan pemadam kebakaran, mobil pemadam kebakaran, tabung pemadam kebakaran, ambulans, dan peralatan penolong lainnya.
• Juga ada fuel service untuk mengisi bahan bakar avtur.
•
Sisi Darat (Land Side)
• Terminal Bandar udara atau concourse adalah pusat urusan penumpang yang datang atau pergi. Di dalamnya terdapat pemindai bagasi sinar X, counter check-in, (CIQ, Custom - Inmigration - Quarantine) untuk bandar udara internasional, dan ruang tunggu (boarding lounge) serta berbagai fasilitas untuk kenyamanan penumpang. Di bandar udara besar, penumpang masuk ke pesawat melalui garbarata atau avio bridge. Di bandar udara kecil, penumpang naik ke pesawat melalui tangga (pax step) yang bisa dipindah-pindah.
• Curb, adalah tempat penumpang naik-turun dari kendaraan darat ke dalam bangunan terminal
• Parkir kendaraan, untuk parkir para penumpang dan pengantar/penjemput, termasuk taksi
Penamaan dan kode
Setiap bandar udara memiliki kode IATA dan ICAO yang berbeda satu sama lain. Kode bisa diambil dari berbagai hal seperti nama bandar udara, daerah tempat bandar udara terletak, atau nama kota yang dilayani. Kode yang diambil dari nama bandar udara mungkin akan berbeda dengan namanya yang sekarang karena sebelumnya bandar udara tersebut memiliki nama yang berbeda.
SEJARAH BANDARA Halim Perdanakusuma
Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma adalah sebuah bandar udara di Jakarta, Indonesia. Bandar udara ini juga digunakan sebagai markas Komando Operasi Angkatan Udara I (Koops AU I) TNI-AU. Sebelumnya bandar udara ini bernama Lapangan Udara Cililitan. Bandara Halim Perdanakusuma beroperasi sementara menjadi bandara komersial mulai tanggal 10 Januari 2014 untuk mengalihkan penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta yang dinilai telah penuh sesak.
SEJARAH BANDARA CILILITAN / HALIMPERDANAKUSUMA TH 1925

Pada masa perang kemerdekaan, Halim Perdanakusuma dan Opsir Iswahyudi mendapat tugas untuk membawa pesawat tempur yang baru dibeli. Pesawat itu sendiri berada di Muangthai (Thailand). Untuk mempelajari pesawat tempur yang sebelumnya merupakan pesawat angkutan itu, Halim hanya membutuhkan waktu selama kurang lebih 5 hari. Tapi dalam buku sejarah yang dikeluarkan Mabes TNI AU itu, tidak tersebutkan negara mana yang membuat pesawat tersebut.
Dari Thailand pesawat menuju ke Indonesia. Namun malang, pesawat itu tak kunjung sampai. Diperkirakan, pesawat itu terjatuh di kawasan pantai selat Malaka. Tak lama kemudian, nelayan menemukan sosok mayat yang terdampar di kawasan pantai. Dan saat itu kodisi jenazah sangat sulit diidentifikasi. Namun akhirnya jenazah itu diduga merupakan jenazah Halim Perdanakusuma. Sedangkan jenazah Iswahyudi hingga kini belum diketemukan.
Sebagai tanda penghargaan, keduanya dijadikan pahlawan nasional Indonesia dan nama Halim Perdanakusuma diabadikan sebagai Bandara Pangkalan TNI AU di Jakarta Timur sedangkan Iswahyudi diabadikan sebagai Pangkalan TNI AU di Madiun.

5 Tokoh dunia menginjakan kaki di Bandara Halim Perdanakusuma
Spoiler for "5 Tokoh dunia yang menginjakan kaki di Bandara Halim Perdanakusuma":
1. Yasser Arafat

tokoh dunia yang pernah menginjakkan kaki di Bandara Halim Perdanakusuma adalah pemimpin Palestine Liberation Organization (PLO) Yaser Arafat. Peristiwa itu terjadi tiga minggu sebelum Perdana Menteri Israel Yitzak Rabin berkunjung ke Jakarta secara rahasia. Yasser Arafat juga sempat berbincang di ruang VIP Bandara Halim Perdanakusuma.
2. Pangeran Charles

Sabtu, 3 November 2008, pesawat British Air Force jenis Airbus 319 yang merupakan pesawat kerajaan Inggris, mendarat mulus di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Pesawat itu yang membawa penerus tahta Kerajaan Inggris yakni Pangeran Charles Philip Arthur George menginjakkan kaki di Bandara Halim Perdanakusuma sekitar pukul 15.20 WIB.
Pangeran Charles disambut langsung oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu yakni Fauzi Bowo. Selama lima hari kunjungan ke Indonesia, Pangeran Charles mengunjungi Hutan Hujan Harapan di Jambi, menghadiri dialog antar keyakinan, dan bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta bertemu Sultan Hamengkubuwono X di Keraton Yogyakarta Hadiningrat
3. Paus Yohanes Paulus II

Bandara Halim Perdanakusuma juga menjadi saksi sejarah saat pemimpin umat katolik sedunia yakni Paus Yohanes Paulus II berkunjung ke Indonesia pada 1989. Indonesia tercatat sebagai negara ke-59 yang dikunjungi Paus.
Paus mengawali kunjungan bersejarahnya dengan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma. Paus datang dari Seoul naik Korean Airlines. Vatikan memang punya tradisi memakai pesawat negara asal sebelum berkunjung ke negara tujuan.
Sesaat setelah mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Paus langsung mencium tanah sebagai simbol cinta dan berkat untuk negeri yang dikunjunginya. Dari bandara Halim, Paus langsung dikawal menuju Istana Negara. Sesudah dari Indonesia, Paus terbang menuju Mauritius dengan menggunakan Garuda Indonesia.
4. Barrack Obama

Mewakili masa kini, tokoh dunia lain yang ikut merasakan menginjakkan kaki di Bandara Halim adalah Presiden AS Barrack Obama. Pesawat Kepresidenan Air Force One mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Selasa, 9 September 2010 sekitar pukul 16.25 WIB.
Obama berada di Indonesia selama dua hari dan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ini merupakan kunjungan Obama sebagai presiden untuk pertama kalinya ke Indonesia. Beberapa kali rencana kunjungan Obama ke Indonesia tertunda karena masalah dalam di negeri paman sam.
5. Yitzak Rabin

Hingga saat ini Indonesia tidak punya hubungan bilateral dengan Israel. Namun, ada kisah tersembunyi hubungan Indonesia dengan Israel. Dan hanya Bandara Halim Perdanakusuma yang jadi saksi.
Pada September 1993, Perdana Menteri Israel Yitzak Rabin berkunjung ke Jakarta secara rahasia. Dia dikabarkan bertemu dengan Presiden Soeharto. Kabar itu baru disampaikan kepada wartawan empat jam setelah pesawat Rabin lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma dan mendarat di Bandara Changi, Singapura.
Sumber : Google
Demikian thread ini dibuat, semoga dapat menambah wawasan kita semua
... BANGGANYA BANDARA INDONESIA PERNAH DIKUNJUNGI TOKOH - TOKOH DUNIA 
.. Jika agan memiliki informasi lain silahkan share
...


.. Jika agan memiliki informasi lain silahkan share


Diubah oleh ghojeck 10-01-2014 15:28


p.a.n.j.i memberi reputasi
1
3.6K
Kutip
15
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan