- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Polar Vortex Bencana Bagi 187 Juta Warga AS


TS
jusjbaw
Polar Vortex Bencana Bagi 187 Juta Warga AS
Quote:
Cuaca Buruk AS
Polar Vortex Bencana Bagi 187 Juta Warga AS
Polar Vortex Bencana Bagi 187 Juta Warga AS

Philadelphia - Kehidupan di 50 negara bagian AS kembali normal, usai suhu super dingin menerjang kawasan Timur Amerika awal
pekan ini.
Para penyapu jalan memulai kegiatannya lagi di sekitar alun-alun Center City Philadelphia. Sejak dua hari, mereka diliburkan akibat suhu udara minus 11 derajat Celcius. Ibu Sirep Indahyati, pemijat tradisional meninggalkan rumahnya di kawasan selatan Philadelphia mengenakan mantel ringan. ‘’Kalau kemarin saya nggak berani pakai jaket tipis,’’ katanya menaiki bis menuju rumah langganannya kepada inilah..com.
Sekitar 20 orang tewas akibat suhu minus 11 derajat Celcius. Di antaranya, satu lelaki tua yang kakinya membeku saat melangkah ke luar rumah hendak mampir ke warung. Juga seorang bayi yang tewas akibat mengalami kecelakaan di jalur bebas hambatan di Missouri.
‘’Air di rumah saya tidak bisa keluar lantaran pipanya membeku,’’ tutur Delsi, wanita Surabaya yang menetap di Washington DC. Selama tiga hari ia hanya di tempat tidur akibat flu berat. Sementara, suhu di Central Park, taman tengah kota New York yang kondang itu sampai minus 15 derajat Celcius.
Sebuah rekor terdingin sejak 118 tahun lalu, yang hanya minus 8 derajat Celcius. Bahkan, puncak gunung berapi Mauna Kea di Hawaii, sampai sedingin minus 8 Celcius, Selasa (7/1/14). Beruang kutub di kebun binatang Lincoln Park Zoo, Chicago meringkuk dalam kandang, karena bulu tebal penahan dingin belum waktunya tumbuh.
Menurut perhitungan biro statistik, 187 penduduk AS terkena dampak suhu dingin yang disebut ‘Polar Vortex’ itu. Umumnya, ketebalan salju mencapai 60 sentimeter, seperti halnya di Kota Buffalo di Utara negara bagian New York. Sedangkan di South Carolina 10 ribu rumah masih mengalami pemadaman listrik, Rabu (8/1/14) karena kawat listrik membeku.
Ahli meteorologi Ryan Maue menjelaskan Polar Vortex bukanlah badai atau angin puyuh yang datang lantas mereda. ‘’Polar Vortex adalah gejala normal di setiap musim dingin yang menggumpal di Kutub Utara,’’ tutur Ryan kepada LA Times. Masalahnya, hawa dingin yang biasanya menggumpal di pucuk dunia itu tertimpa panas bumi dari langit dan melejit ke arah selatan menerjang kawasan Kanada dan Amerika.
Hawa dingin yang disebut Polar Vartex itu juga sangat berbahaya karena menyerang seperti tembakan laser dingin, sehingga ada lelaki tua yang kakinya membeku terserang Polar Vortex. Dan, dikhawatirkan kerugian bencana alam yang diperkirakan mencapai $ 5 milyar (sekitar Rp 50
trilyun) ini akan berulang tahun-tahun mendatang.(bah)
pekan ini.
Para penyapu jalan memulai kegiatannya lagi di sekitar alun-alun Center City Philadelphia. Sejak dua hari, mereka diliburkan akibat suhu udara minus 11 derajat Celcius. Ibu Sirep Indahyati, pemijat tradisional meninggalkan rumahnya di kawasan selatan Philadelphia mengenakan mantel ringan. ‘’Kalau kemarin saya nggak berani pakai jaket tipis,’’ katanya menaiki bis menuju rumah langganannya kepada inilah..com.
Sekitar 20 orang tewas akibat suhu minus 11 derajat Celcius. Di antaranya, satu lelaki tua yang kakinya membeku saat melangkah ke luar rumah hendak mampir ke warung. Juga seorang bayi yang tewas akibat mengalami kecelakaan di jalur bebas hambatan di Missouri.
‘’Air di rumah saya tidak bisa keluar lantaran pipanya membeku,’’ tutur Delsi, wanita Surabaya yang menetap di Washington DC. Selama tiga hari ia hanya di tempat tidur akibat flu berat. Sementara, suhu di Central Park, taman tengah kota New York yang kondang itu sampai minus 15 derajat Celcius.
Sebuah rekor terdingin sejak 118 tahun lalu, yang hanya minus 8 derajat Celcius. Bahkan, puncak gunung berapi Mauna Kea di Hawaii, sampai sedingin minus 8 Celcius, Selasa (7/1/14). Beruang kutub di kebun binatang Lincoln Park Zoo, Chicago meringkuk dalam kandang, karena bulu tebal penahan dingin belum waktunya tumbuh.
Menurut perhitungan biro statistik, 187 penduduk AS terkena dampak suhu dingin yang disebut ‘Polar Vortex’ itu. Umumnya, ketebalan salju mencapai 60 sentimeter, seperti halnya di Kota Buffalo di Utara negara bagian New York. Sedangkan di South Carolina 10 ribu rumah masih mengalami pemadaman listrik, Rabu (8/1/14) karena kawat listrik membeku.
Ahli meteorologi Ryan Maue menjelaskan Polar Vortex bukanlah badai atau angin puyuh yang datang lantas mereda. ‘’Polar Vortex adalah gejala normal di setiap musim dingin yang menggumpal di Kutub Utara,’’ tutur Ryan kepada LA Times. Masalahnya, hawa dingin yang biasanya menggumpal di pucuk dunia itu tertimpa panas bumi dari langit dan melejit ke arah selatan menerjang kawasan Kanada dan Amerika.
Hawa dingin yang disebut Polar Vartex itu juga sangat berbahaya karena menyerang seperti tembakan laser dingin, sehingga ada lelaki tua yang kakinya membeku terserang Polar Vortex. Dan, dikhawatirkan kerugian bencana alam yang diperkirakan mencapai $ 5 milyar (sekitar Rp 50
trilyun) ini akan berulang tahun-tahun mendatang.(bah)
Quote:
Code:
[B][CENTER]hanya tuhan yang dapat menyelamatkan smuanya ,,, banyak2 berdoa gan supaya ga sampe ke sini bencananya gan[/CENTER][/B]
0
924
Kutip
2
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan