Kaskus

News

azroel3Avatar border
TS
azroel3
Target Ekonomi Indonesia 2013 Semuanya Gagal
Jakarta - Kementerian Keuangan melaporkan hasil evaluasi perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2013. Seluruh asumsi makro ekonomi meleset dari target pemerintah. Penyebabnya adalah faktor eksternal dan internal.

Menteri Keuangan Chatib Basri menyebutkan pertembuhan ekononomi, optimistis akan dicapai pada kisaran 5,7%. Sampai pada triwulan III/2013, pertumbuhan sudah mencapai 5,8%.

"Ini sampai Q3, pertumbuhan 5,8%. Jadi kalau Q4 5,6%, berarti sampai akhir tahun 5,7%. Jadi lihat dari situasi ini. Pertumbuhan lebih melambat di Q4. Itu makanya prediksi 5,7%," ungkapnya dalam konferensi pers di Gedung Djuanda, Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (6/1/2014)

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) secara rata-rata dalam setahun adalah Rp 10.425/US$. Rupiah melemah cukup drastis pada pertengahan tahun 2013 yang saat ini sudah mencapai angka Rp 12.100/US$.

"Ini dihitung dari 1 Januari sampai 31 Desember. Dibikin rata- rata jadinya segitu. Kan pelemahan itu baru pertengahan tahun," ujarnya.

Kemudian inflasi adalah 8,38% atau di atas target dari APBN P 2013 yang sebesar 7,2%. Penyebabnya adalah kenaikan harga BBM bersubsidi dan bahan makanan.

"Inflasi 8,38%. Waktu Agustus, kita masih bicara inflasi sampai 9%. Ini karena kenaikan BBM dan makanan yang sangat tinggi. Makanya waktu itu kita bicara inflasi tinggi. Walaupun di asumsinya 7,2%," ujarnya.

"Tapi kalau dilihat dari tahun 2005 saat BBM naik 120% inflasi 17%. Tahun 2008 inflasi 11%. Dan tahun ini 8,38%. Ini adalah pertama kali di bawah 10% saat ada kenakan BBM. Kalau makanan nggak dikendalikan itu bisa sampai 10%," sambung Chatib.

Sedangkan untuk defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sudah ada perbaikan. Ini ditopang oleh surplus pada neraca perdagangan dalam beberapa bulan terakhir. CAD merupakan salah satu persoalan internal yang harus segera diselesaikan.

"Bulan yang nggak itu adalah September dari Agustus surplus sampai November. Itu defisit transaksi berjalan terdorong membaik," sebutnya.

Ia mengakui kondisi eksternal memang menjadi faktor utama dari perekonomian domestik. Terutama dari penarikan stimulus dari Bank Sentral AS The Fed. Meskipun sudah ada kepastian.

"Dampaknya 1 bulan terakhir. Sudah terasa. Kondisi Indoesia normal adalah negara tanpa tappering off. Artinya market hingga rupiah itu mengalami tekanan. Mudah-mudahan ini tidak seburuk bayangan dari awal," terangnya.

[url]http://m.detik..com/finance/read/2014/01/06/123601/2459195/4/1/target-ekonomi-indonesia-2013-semuanya-gagal[/url]

semoga 2014 gagalnya berkurang emoticon-Malu
0
1.5K
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan