- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Destinasi wisata yang harus dikunjungin bila ke Sumatera utara


TS
dejavuluphwita
Destinasi wisata yang harus dikunjungin bila ke Sumatera utara
Hi Gan gw balik lagi Ni dengan daerah tujuan wisata di Sumatera ...
kali ini gw membahas tentang daerah wisata yang ada di sumatera
Cek No repost ini
Kalo berkenan Dengan agan harapkanLah Memberi
jangan memberi
dan jangan lupa ya gan 
Ayo kita mulai ...
yg pertama
1. Danau Toba


2. Air terjun si piso piso


3. air terjun dua warna


5. bukit lawang


Dan yang terakhir yang wajib anda kunjungin dan ini jarang pernah di dengar orang walaupun orang medan sekalipun
6. Pulau berhala


terimakasih buat yang sudah membaca thread saya ..
saya mengharapkan banyak Respon dari anda semua
baiknya anda menghargai dengan mengkoment atau meng rate hasil jerih payah Ts yang sudah membuatkan Thread ini
kali ini gw membahas tentang daerah wisata yang ada di sumatera
Cek No repost ini
Spoiler for no repost:
Kalo berkenan Dengan agan harapkanLah Memberi



Ayo kita mulai ...
yg pertama
1. Danau Toba
Spoiler for Danau Toba:
Danau Toba merupakan keajaiban alam menakjubkan di Pulau Sumatera. Sulit membayangkan ada tempat yang lebih indah untuk dikunjungi di Sumatera Utara selain danau ini. Suasana sejuk menyegarkan, hamparan air jernih membiru, dan pemandangan memesona pegunungan hijau adalah sebagian kecil saja dari imaji danau raksasa yang berada 900 meter di atas permukaan laut itu.
Danau Toba adalah danau berkawah seluas 1.145 kilometer persegi. Di tengahnya berdiam sebuah pulau dengan luas yang hampir sebanding dengan luas negara Singapura. Danau Toba sebenarnya lebih menyerupai lautan daripada danau mengingat ukurannya. Oleh karena itu, Danau Toba ditempatkan sebagai danau terluas di Asia Tenggara dan terbesar kedua di dunia sesudah Danau Victoria di Afrika. Danau Toba juga termasuk danau terdalam di dunia yaitu sekira 450 meter.
Danau Toba diperkirakan para ahli terbentuk setelah letusan gunung api super sekira 73.000-75.000 tahun lalu. Saat itu 2.800 km kubik bahan vulkanik dimuntahkan Gunung Toba yang meletus hingga debu vulkanik yang ditiup angin menyebar ke separuh wilayah Bumi. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 kilometer di atas permukaan laut.
Akibat letusan gunung api super (Gunung Toba) diperkirakan telah menyebabkan kematian massal dan kepunahan beberapa spesies mahluk hidup. Letusan Gunung Toba telah menyebabkan terjadinya perubahan cuaca bumi dan mulainya masuk ke zaman es sehingga mempengaruhi peradaban dunia.
Bagi masyarakat sekitar Danau Toba memiliki sejarah magis yang dipercayai sebagai tempat tinggal Namborru (tujuh dewi nenek moyang Suku Batak). Apabila suku Batak akan melakukan upacara di sekitar danau mak mereka harus berdoa dan meminta izin Namborru terlebih dahulu.
Pulau Samosir adalah pulau yang unik karena merupakan pulau vulkanik di tengah Danau Toba. Ketinggiannya 1.000 meter di atas permukaan laut. Meskipun telah menjadi tempat tujuan wisata sejak lama, Samosir merupakan keindahan alam yang belum terjamah. Di tengah Pulau Samosir ini masih ada lagi dua danau indah yang diberi nama Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang. Daerah sekitar Danau Toba memiliki hutan-hutan pinus yang tertata asri. Di pinggiran Danau Toba terdapat beberapa air terjun yang sangat mempesona. Di sekitar Danau Toba juga akan Anda dapati tempat pemandian air belarang.
Di Pulau Samosir Anda juga dapat menemukan pegunungan berkabut, air terjun yang jernih untuk berenang, dan masyarakat peladang. Keramahan masyarakat Batak pun akan memikat Anda karena kemanapun Anda pergi maka dengan segera dapat menemukan teman baru.
Di Kota Parapat yang merupakan semenanjung yang menonjol ke danau Anda dapat Anda nikmati pemandangan spektakuler Danau Toba. Parapat dihuni masyarakat Batak Toba dan Batak Simalungan yang dikenal memiliki sifat ceria dan mudah bergaul, terkenal pula senang mendendangkan lagu bertema cinta yang riang namun penuh perasaan.
Danau Toba adalah danau berkawah seluas 1.145 kilometer persegi. Di tengahnya berdiam sebuah pulau dengan luas yang hampir sebanding dengan luas negara Singapura. Danau Toba sebenarnya lebih menyerupai lautan daripada danau mengingat ukurannya. Oleh karena itu, Danau Toba ditempatkan sebagai danau terluas di Asia Tenggara dan terbesar kedua di dunia sesudah Danau Victoria di Afrika. Danau Toba juga termasuk danau terdalam di dunia yaitu sekira 450 meter.
Danau Toba diperkirakan para ahli terbentuk setelah letusan gunung api super sekira 73.000-75.000 tahun lalu. Saat itu 2.800 km kubik bahan vulkanik dimuntahkan Gunung Toba yang meletus hingga debu vulkanik yang ditiup angin menyebar ke separuh wilayah Bumi. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 kilometer di atas permukaan laut.
Akibat letusan gunung api super (Gunung Toba) diperkirakan telah menyebabkan kematian massal dan kepunahan beberapa spesies mahluk hidup. Letusan Gunung Toba telah menyebabkan terjadinya perubahan cuaca bumi dan mulainya masuk ke zaman es sehingga mempengaruhi peradaban dunia.
Bagi masyarakat sekitar Danau Toba memiliki sejarah magis yang dipercayai sebagai tempat tinggal Namborru (tujuh dewi nenek moyang Suku Batak). Apabila suku Batak akan melakukan upacara di sekitar danau mak mereka harus berdoa dan meminta izin Namborru terlebih dahulu.
Pulau Samosir adalah pulau yang unik karena merupakan pulau vulkanik di tengah Danau Toba. Ketinggiannya 1.000 meter di atas permukaan laut. Meskipun telah menjadi tempat tujuan wisata sejak lama, Samosir merupakan keindahan alam yang belum terjamah. Di tengah Pulau Samosir ini masih ada lagi dua danau indah yang diberi nama Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang. Daerah sekitar Danau Toba memiliki hutan-hutan pinus yang tertata asri. Di pinggiran Danau Toba terdapat beberapa air terjun yang sangat mempesona. Di sekitar Danau Toba juga akan Anda dapati tempat pemandian air belarang.
Di Pulau Samosir Anda juga dapat menemukan pegunungan berkabut, air terjun yang jernih untuk berenang, dan masyarakat peladang. Keramahan masyarakat Batak pun akan memikat Anda karena kemanapun Anda pergi maka dengan segera dapat menemukan teman baru.
Di Kota Parapat yang merupakan semenanjung yang menonjol ke danau Anda dapat Anda nikmati pemandangan spektakuler Danau Toba. Parapat dihuni masyarakat Batak Toba dan Batak Simalungan yang dikenal memiliki sifat ceria dan mudah bergaul, terkenal pula senang mendendangkan lagu bertema cinta yang riang namun penuh perasaan.
Spoiler for foto Danau toba:



2. Air terjun si piso piso
Spoiler for keterangan:
Ketika seseorang berkunjung ke Sumatera Utara, tujuan utama wisata mereka pastilah Danau Toba. Air terjun Sipiso-piso pun berada di tepi Danau Toba, sayangnya objek wisata yang sangat menarik ini kurang dikunjungi wisatawan karena letaknya di tepi yang berbeda dengan kota Parapat, di mana wisatawan biasanya berkunjung.
Sipiso-piso terletak di sebelah utara Danau Toba, sekitar 24 kilometer dari Kabanjahe. Air terjun ini merupakan yang tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 120 meter. Air terjun Sipiso-piso terbuat dari sungai bawah tanah di plato Karo yang mengalir melalui sebuah gua di sisi kawah Danau Toba.
Ketika saya berkesempatan berkunjung ke tempat ini, pemandangan air terjun sungguh luar biasa. Air terjun yang kecil namun tinggi jatuh di antara tebing berwarna kehijauan. Dari gardu pandang yang dibangun pemerintah di Merek ini pengunjung tidak hanya dapat menikmati pemandangan air terjun, melainkan juga Danau Toba.
Air terjun Sipiso-piso berada di sekitar 800 meter di atas permukaan air laut. Air terjun itu deras mengalir ke bawah mengiris bukit-bukit hijau yang ditumbuhi pohon pinus. Sipiso-piso sendiri arti harafiahnya adalah “pisau”.
Anda tidak hanya dapat melihat air terjun dari kejauhan, namun turun untuk mendekatinya. Tangganya terjal dan cukup jauh sehingga pastikan anda memiliki stamina yang kuat serta membawa bekal air minum. Turunnya mungkin tidak menjadi masalah, namun untuk naik kembali ratusan tangga setelah selesai bermain-main air di bawah tentu cukup melelahkan.
Gardu pandang ini sendiri cukup luas, dan ketika itu banyak dikunjungi oleh wisatawan setempat. Sayangnya infrastruktur di gardu pandang ini kurang memadai. Hanya ada fasilitas dasar seperti toilet dan warung, yang menurut saya jumlah serta kebersihannya kurang memadai. Pengunjung yang ingin mengeksplorasi daerah ini lebih lanjut sebaiknya menginap di desa terdekat, yaitu Tongging.
Tongging
Tongging berada di tepi Danau Toba, di bagian utara. Di Tongging anda dapat melakukan berbagai aktivitas, seperti misalnya berenang di danau, melakukan trekking di hutan, atau mengunjungi satu air terjun kecil bernama Sidompak. Anda dapat naik ke Gunung Sipiso-piso, dan melakukan paragliding dari puncaknya.Selain berenang, anda juga dapat naik perahu yang disewa dari nelayan setempat untuk berkeliling danau. Bersepeda dari satu desa ke desa lain juga merupakan aktivitas menyenangkan untuk melihat kehidupan sehari-hari penduduk Karo. Bagi anda penggemar kain-kain etnik, anda dapat pergi ke Desa Silalahi di Sabungan, Dairi. Desa ini terletak sekitar 11 km dari Tongging.
Penduduk Desa Tongging kebanyakan adalah nelayan dan petani. Mereka bertani padi dan bawang serta mencari ikan di danau Toba. Ikan mas arsik dan ikan nilai merah merupakan jenis ikan yang umum diternakkan di Danau Toba. Anda harus mencoba sajian ikan dengan bumbu tradisional
Beberapa pilihan akomodasi di Tongging antara lain Wisma Sibayak, Wisma parultop, dan Roman Sinasi Bungalows, yang semuanya ada di Jalan Silalahi, Tongging. Berwisata ke sini sangat cocok untuk para backpacker dengan anggaran terbatas karena akomodasi pun murah meriah.
Sipiso-piso terletak di sebelah utara Danau Toba, sekitar 24 kilometer dari Kabanjahe. Air terjun ini merupakan yang tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 120 meter. Air terjun Sipiso-piso terbuat dari sungai bawah tanah di plato Karo yang mengalir melalui sebuah gua di sisi kawah Danau Toba.
Ketika saya berkesempatan berkunjung ke tempat ini, pemandangan air terjun sungguh luar biasa. Air terjun yang kecil namun tinggi jatuh di antara tebing berwarna kehijauan. Dari gardu pandang yang dibangun pemerintah di Merek ini pengunjung tidak hanya dapat menikmati pemandangan air terjun, melainkan juga Danau Toba.
Air terjun Sipiso-piso berada di sekitar 800 meter di atas permukaan air laut. Air terjun itu deras mengalir ke bawah mengiris bukit-bukit hijau yang ditumbuhi pohon pinus. Sipiso-piso sendiri arti harafiahnya adalah “pisau”.
Anda tidak hanya dapat melihat air terjun dari kejauhan, namun turun untuk mendekatinya. Tangganya terjal dan cukup jauh sehingga pastikan anda memiliki stamina yang kuat serta membawa bekal air minum. Turunnya mungkin tidak menjadi masalah, namun untuk naik kembali ratusan tangga setelah selesai bermain-main air di bawah tentu cukup melelahkan.
Gardu pandang ini sendiri cukup luas, dan ketika itu banyak dikunjungi oleh wisatawan setempat. Sayangnya infrastruktur di gardu pandang ini kurang memadai. Hanya ada fasilitas dasar seperti toilet dan warung, yang menurut saya jumlah serta kebersihannya kurang memadai. Pengunjung yang ingin mengeksplorasi daerah ini lebih lanjut sebaiknya menginap di desa terdekat, yaitu Tongging.
Tongging
Tongging berada di tepi Danau Toba, di bagian utara. Di Tongging anda dapat melakukan berbagai aktivitas, seperti misalnya berenang di danau, melakukan trekking di hutan, atau mengunjungi satu air terjun kecil bernama Sidompak. Anda dapat naik ke Gunung Sipiso-piso, dan melakukan paragliding dari puncaknya.Selain berenang, anda juga dapat naik perahu yang disewa dari nelayan setempat untuk berkeliling danau. Bersepeda dari satu desa ke desa lain juga merupakan aktivitas menyenangkan untuk melihat kehidupan sehari-hari penduduk Karo. Bagi anda penggemar kain-kain etnik, anda dapat pergi ke Desa Silalahi di Sabungan, Dairi. Desa ini terletak sekitar 11 km dari Tongging.
Penduduk Desa Tongging kebanyakan adalah nelayan dan petani. Mereka bertani padi dan bawang serta mencari ikan di danau Toba. Ikan mas arsik dan ikan nilai merah merupakan jenis ikan yang umum diternakkan di Danau Toba. Anda harus mencoba sajian ikan dengan bumbu tradisional
Beberapa pilihan akomodasi di Tongging antara lain Wisma Sibayak, Wisma parultop, dan Roman Sinasi Bungalows, yang semuanya ada di Jalan Silalahi, Tongging. Berwisata ke sini sangat cocok untuk para backpacker dengan anggaran terbatas karena akomodasi pun murah meriah.
Spoiler for Foto:



3. air terjun dua warna
Spoiler for air terjun 2 warna :
Air Terjun Dua Warna terletak lebih kurang 80 km dari kota medan, tepatnya ditengah hutan Sibolangit pada ketinggian 1475 M Dpl, yang memiliki ketinggian sekitar 75 meter. Secara geografis air terjun dua warna ini terletak di Desa Durin Sirugun, Kecamatan Sibolangit. Air terjun ini berlokasi di kaki gunung Sinabung, untuk mencapainya, benar-benar penuh perjuangan. Perjalanan kaki +/- 3 jam melalui hutan, mendaki, sesekali menurun, teramat curam, sehingga membutuhkan tali untuk rafling.
Air terjun telaga dua warna atau telaga biru kemungkinan disebabkan air yang terjun dari ketinggian sekitar 100 meter dari permukaan tanah awalnya berwarna putih namun setelah jatuh ke telaga berubah menjadi biru. Sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab mengapa air terjun itu berubah menjadi biru. Sedangkan orang yang dianggap pertama sekali menemukan keajaibannya itu juga sampai sekarang belum diketahui. Namun air terjun ini sejak dulu sudah sering dikunjungi oleh pelajar dan mahasiswa pencinta alam yang camping di sekitar Bumi Perkemahan Sibolangit.
Ada beberapa jalur yang dapat ditempuh mencapai air terjun ini. Pengunjung sering menggunakan jalur dari Bumi Perkemahan Sibolangit di Desa Bandar Baru. Jika melalui bumper, pengunjung sementara dapat menggunakan kendaraan bermotor dengan menempuh jarak lebih kurang 2 Km. Namun sesampainya di posko, kita hanya bisa berjalan kaki. Kalau belum pernah berkunjung ke Telaga Biru tersebut, kita dapat memakai jasa pemandu sebagai penunjuk jalan yang berada di posko (Warung Bang Nuel). Dengan menempuh medan yang naik turun dan berada di tengah hutan, kita harus ekstra hati-hati apalagi banyak jurang di kanan kiri. Awal memasuki hutan kita akan melewati sebuah Dam tua bekas peninggalan Belanda yang dialiri sungai kecil. Kemudian kita akan menempuh jalan mendaki. Dan dengan menempuh waktu sekitar lebih kurang 3 jam kita akan sampai di lokasi Air terjun tersebut. Sesampainya di lokasi kita akan melihat ada 3 buah air terjun, satu di antaranya merupakan air terjun Telaga Biru. Kita dapat berenang dan mandi di Telaga Biru tepat di bawah air terjun itu.
Jangan menyerah meski rutenya agak sulit karena sesampai di sana, birunya warna air terjun dan suara aliran air sungai akan langsung menghilangkan rasa penat setelah menempuh perjalanan panjang. Memang, rute terjal dan menantang menuju ke lokasi air terjun dua warna itu sangat cocok bagi pecinta alam yang suka akan petualangan. Dan tak heran jika sesampainya di lokasi ditemukan juga prasasti seorang pecinta alam. Disarankan bagi pengunjung yang ingin menginap, hanya bisa dilakukan apabila membawa perlengkapan camping. Pasalnya, objek wisata yang satu ini belum sedikitpun tersentuh dengan fasilitas. Belum adanya fasilitas ini juga merupakan daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang ada sehingga bisa menikmati lebih dalam air terjun dua warna yang menyimpan eksotisme natural.
Air terjun telaga dua warna atau telaga biru kemungkinan disebabkan air yang terjun dari ketinggian sekitar 100 meter dari permukaan tanah awalnya berwarna putih namun setelah jatuh ke telaga berubah menjadi biru. Sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab mengapa air terjun itu berubah menjadi biru. Sedangkan orang yang dianggap pertama sekali menemukan keajaibannya itu juga sampai sekarang belum diketahui. Namun air terjun ini sejak dulu sudah sering dikunjungi oleh pelajar dan mahasiswa pencinta alam yang camping di sekitar Bumi Perkemahan Sibolangit.
Ada beberapa jalur yang dapat ditempuh mencapai air terjun ini. Pengunjung sering menggunakan jalur dari Bumi Perkemahan Sibolangit di Desa Bandar Baru. Jika melalui bumper, pengunjung sementara dapat menggunakan kendaraan bermotor dengan menempuh jarak lebih kurang 2 Km. Namun sesampainya di posko, kita hanya bisa berjalan kaki. Kalau belum pernah berkunjung ke Telaga Biru tersebut, kita dapat memakai jasa pemandu sebagai penunjuk jalan yang berada di posko (Warung Bang Nuel). Dengan menempuh medan yang naik turun dan berada di tengah hutan, kita harus ekstra hati-hati apalagi banyak jurang di kanan kiri. Awal memasuki hutan kita akan melewati sebuah Dam tua bekas peninggalan Belanda yang dialiri sungai kecil. Kemudian kita akan menempuh jalan mendaki. Dan dengan menempuh waktu sekitar lebih kurang 3 jam kita akan sampai di lokasi Air terjun tersebut. Sesampainya di lokasi kita akan melihat ada 3 buah air terjun, satu di antaranya merupakan air terjun Telaga Biru. Kita dapat berenang dan mandi di Telaga Biru tepat di bawah air terjun itu.
Jangan menyerah meski rutenya agak sulit karena sesampai di sana, birunya warna air terjun dan suara aliran air sungai akan langsung menghilangkan rasa penat setelah menempuh perjalanan panjang. Memang, rute terjal dan menantang menuju ke lokasi air terjun dua warna itu sangat cocok bagi pecinta alam yang suka akan petualangan. Dan tak heran jika sesampainya di lokasi ditemukan juga prasasti seorang pecinta alam. Disarankan bagi pengunjung yang ingin menginap, hanya bisa dilakukan apabila membawa perlengkapan camping. Pasalnya, objek wisata yang satu ini belum sedikitpun tersentuh dengan fasilitas. Belum adanya fasilitas ini juga merupakan daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang ada sehingga bisa menikmati lebih dalam air terjun dua warna yang menyimpan eksotisme natural.
Spoiler for air terjun 2 warna:



5. bukit lawang
Spoiler for Keterangan:
jika kita berada di Kota Medan, tak sulit untuk menuju ke Bukit lawang, banyak angkotan umum yang menuju kesana. Dari terminal Pinang Baris kita bisa menggunakan Pembangunan Semesta yang melayani route ke Bukit Lawang.
Jalanan menuju ke sana memang masih banyak yang sedang dilakukan perbaikan, namun hampir semuanya sudah diaspal mulus. Sehingga kita nyaman dalam perjalanan yang hanya 1,5 - 2 jam saja dari terminal Pinang Baris Medan.
Memasuki kawasan Bukit lawang kita akan disuguhi oleh pemandangan yang hijau hutan-hutan yang terlihat dari jauh. Hawa udara sejuk pegunungan juga mulai terasa. Jika selama ini menghirup udara yang bercampur dengan polusi, saatnya menghirup udara alam pegunungan yang segar dan masih bersih sepuas-puasnya.
Sudah lumrah jika kita memasuki kawasan wisata ada tarif masuk yang harus kita bayar. Seperti halnya di sini. untuk kendaraan roda 2 dikenakan tarif Rp 3000,- dan roda empat Rp 20.000,-. Sedangkan untuk tiket masuk per orang dikenakan Rp 5.000,- saja.
Sesampainya disana, kami langsung mencari pondokan untuk beristirahat dan makan siang. Sewa pondokan dan tikar dibandrol Rp 30.000 sampai puas. Kebetulan kami berangkat dari rumah sudah hampir menjelang siang. Sehingga saat sampai perut sudah mulai lapar.
Untuk menikmati pemandangan dari atas sungai, kita bisa berjalan-jalan diatas Sungai Bukit Lawang yang airnya lumayan deras. Tak heran banyak turis lokal maupun mancanegara yang suka main arum jeram di sini.
Jalanan menuju ke sana memang masih banyak yang sedang dilakukan perbaikan, namun hampir semuanya sudah diaspal mulus. Sehingga kita nyaman dalam perjalanan yang hanya 1,5 - 2 jam saja dari terminal Pinang Baris Medan.
Memasuki kawasan Bukit lawang kita akan disuguhi oleh pemandangan yang hijau hutan-hutan yang terlihat dari jauh. Hawa udara sejuk pegunungan juga mulai terasa. Jika selama ini menghirup udara yang bercampur dengan polusi, saatnya menghirup udara alam pegunungan yang segar dan masih bersih sepuas-puasnya.
Sudah lumrah jika kita memasuki kawasan wisata ada tarif masuk yang harus kita bayar. Seperti halnya di sini. untuk kendaraan roda 2 dikenakan tarif Rp 3000,- dan roda empat Rp 20.000,-. Sedangkan untuk tiket masuk per orang dikenakan Rp 5.000,- saja.
Sesampainya disana, kami langsung mencari pondokan untuk beristirahat dan makan siang. Sewa pondokan dan tikar dibandrol Rp 30.000 sampai puas. Kebetulan kami berangkat dari rumah sudah hampir menjelang siang. Sehingga saat sampai perut sudah mulai lapar.
Untuk menikmati pemandangan dari atas sungai, kita bisa berjalan-jalan diatas Sungai Bukit Lawang yang airnya lumayan deras. Tak heran banyak turis lokal maupun mancanegara yang suka main arum jeram di sini.
Spoiler for Foto:



Dan yang terakhir yang wajib anda kunjungin dan ini jarang pernah di dengar orang walaupun orang medan sekalipun

6. Pulau berhala
Spoiler for Keterangan:
Tahun 2013 ini kegiatan saya pindah ke kota Medan, kota multicultural ini sangat menarik dari mulai people, culture, sampai kulinernya. Satu hal yang mungkin hilang dari kebiasaan saya sewaktu bertugas di Nias adalah saya akan kehilangan suasana pantai ketika berada di Medan. Baru sebulan berada di Medan kerinduan saya dengan pantai mulai memuncak ke ubun-ubun, sampai teman – teman dari Pinouva memberikan saya informasi menarik mengenai pulau eksotik yang berada tidak jauh dari kota Medan. Ya, anak Medan perlu berbangga punya Pulau Berhala, pulau yang berada di Kabupaten Serdang Bedagai itu kini mulai dilirik banyak anak muda sebagai tujuan wisata, khususnya mereka yang gemar kegiatan alam bebas. Pulau seluas 2,5 hektar, masih alami, berbukit rimbun, kaya flora dan fauna, dihiasi batu-batu cadas dan hamparan pantai pasir putih yang eksotik. Saya mengunjungi pulau Berhala bersama teman-teman Pinouva yang mengurusi transportasi berikut akomodasi selama di sana.
Perjalanan ke Pulau Berhala dimulai dari Medan menggunakan transportasi darat menuju Tanjung Beringin, Serdang bedagai, SUMUT dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam. Dari Pelabuhan Tanjung Beringin, kita menyewa perahu boat nelayan setempat yang biasa digunakan untuk menangkap ikan. Butuh sekitar tiga jam perjalanan laut menembus perairan Selat Malaka untuk tiba ke Pulau Berhala. Setelah tiga jam perjalanan di atas perahu wajah saya mulai sumringah melihat mahligai indah pulau Berhala ditengah birunya Selat Malaka. Pulau berhala ini ternyata tidak dihuni penduduk sipil, sebagai bagian dari Pulau terluar Indonesia yang berbatasan dengan Negara tetangga Malaysia pulau ini ditempati marinir dan personil TNI Angkatan Darat, mereka berada di sana menjalankan tugas negara menjaga pulau tersebut. Tidak ada hotel atau penginapan komersil disana, sebagai pengunjung kita menempati mes marinir atau mendirikan tenda.
Pantai Pulau Berhala sebagai pulau terluar yang masih alami merupakan habitat berbagai spesies laut, termasuk tempat penyu bertelur. Dinas perikanan bekerja sama dengan marinir yang mengelola dan menjaga pulau ini membuat penangkaran tukik (baby turtle) untuk menjaga kestabilan ekosistem biota laut yang sudah hampir punah ini. Pagi hari, pengunjung beruntung dapat melihat pelepasan tukik (baby turtle) kembali ke laut setelah dipelihara selama dua minggu.
Kesenangan yang paling ditunggu-tunggu pengunjung adalah snorkeling dipagi hari. Berenang di jernihnya pantai dengan melihat karang dan ikan-ikan berwarna-warni. Sebagai pulau terluar, Pulau Berhala juga memiliki menara mercusuar yang dibangun oleh pemerintah untuk mengawasi wilayah perbatasan Indonesia. Untuk mencapai menara mercusuar ini kita harus melewati 800 anak tangga. Kelelahan anda menuju puncak mercusuar akan terbalas dengan pemandangan laut sekitar pulau berhala dari ketinggian dihiasi dengan dua pemandangan pulau kecil di tengah-tengah lautan. Dua pulau kecil ini bernama sokong nenek dan sokong datuk.
NB : mistis di pulau ini masih kental .. hati hati buat yg datang ksini agar omongan dijaga di pulau ini
Perjalanan ke Pulau Berhala dimulai dari Medan menggunakan transportasi darat menuju Tanjung Beringin, Serdang bedagai, SUMUT dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam. Dari Pelabuhan Tanjung Beringin, kita menyewa perahu boat nelayan setempat yang biasa digunakan untuk menangkap ikan. Butuh sekitar tiga jam perjalanan laut menembus perairan Selat Malaka untuk tiba ke Pulau Berhala. Setelah tiga jam perjalanan di atas perahu wajah saya mulai sumringah melihat mahligai indah pulau Berhala ditengah birunya Selat Malaka. Pulau berhala ini ternyata tidak dihuni penduduk sipil, sebagai bagian dari Pulau terluar Indonesia yang berbatasan dengan Negara tetangga Malaysia pulau ini ditempati marinir dan personil TNI Angkatan Darat, mereka berada di sana menjalankan tugas negara menjaga pulau tersebut. Tidak ada hotel atau penginapan komersil disana, sebagai pengunjung kita menempati mes marinir atau mendirikan tenda.
Pantai Pulau Berhala sebagai pulau terluar yang masih alami merupakan habitat berbagai spesies laut, termasuk tempat penyu bertelur. Dinas perikanan bekerja sama dengan marinir yang mengelola dan menjaga pulau ini membuat penangkaran tukik (baby turtle) untuk menjaga kestabilan ekosistem biota laut yang sudah hampir punah ini. Pagi hari, pengunjung beruntung dapat melihat pelepasan tukik (baby turtle) kembali ke laut setelah dipelihara selama dua minggu.
Kesenangan yang paling ditunggu-tunggu pengunjung adalah snorkeling dipagi hari. Berenang di jernihnya pantai dengan melihat karang dan ikan-ikan berwarna-warni. Sebagai pulau terluar, Pulau Berhala juga memiliki menara mercusuar yang dibangun oleh pemerintah untuk mengawasi wilayah perbatasan Indonesia. Untuk mencapai menara mercusuar ini kita harus melewati 800 anak tangga. Kelelahan anda menuju puncak mercusuar akan terbalas dengan pemandangan laut sekitar pulau berhala dari ketinggian dihiasi dengan dua pemandangan pulau kecil di tengah-tengah lautan. Dua pulau kecil ini bernama sokong nenek dan sokong datuk.
NB : mistis di pulau ini masih kental .. hati hati buat yg datang ksini agar omongan dijaga di pulau ini

Spoiler for Foto:



terimakasih buat yang sudah membaca thread saya ..
saya mengharapkan banyak Respon dari anda semua
baiknya anda menghargai dengan mengkoment atau meng rate hasil jerih payah Ts yang sudah membuatkan Thread ini
0
4.1K
Kutip
22
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan