- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Unik tanggal 5 - 14 oktober 1582 tidak pernah ada...


TS
parenkim
Unik tanggal 5 - 14 oktober 1582 tidak pernah ada...
WELCOME TO MY TRHEAD
Misteri Tanggal 5 - 14 Oktober 1582

Pertama tama kita baca dulu sejarah singkat tentang kalender masehi
Spoiler for Sejarah Kalender Masehi:
Quote:
Perhitungan
kalender Masehi berdasarkan pada rotasi bumi (perputaran bumi pada porosnya) dan revolusi bumi (peredaran bumi mengelilingi matahari). Menurut sistem Yustisian 1 tahun = 365,25 hari dan hitungan kesatu (tahun pertama masehi) dimulai pada kelahiran Yesus menurut keyakinan kaum Nasrani. Dasar perhitungan menurut sistem Yustisian tersebut adalah : pertama, rotasi bumi disebut satu hari = 24 jam dan kedua revolusi bumi disebut satu tahun = 365,25 hari.
Berdasarkan perhitungan tersebut, Kaisar Romawi pada tahun 47 SM menetapkan kalender dengan ketentuan :
1. Satu tahun berumur 365 hari dengan kelebihan 6 jam setiap tahun
2. Setiap tahun yang keempat atau angkanya habis dibagi 4 maka umurnya menjadi 366 hari disebut tahun kabisat (tahun panjang), sedangkan tahun biasa (non kabisat atau tahun pendek) berumur 365 hari. Cara menetapkannya ialah apabila tahun tersebut habis dibagi 4 berarti tahun kabisat. Misalnya tahun 1995 : 4 = 498,7 bukan tahun kabisat sedangkan tahun 1996 : 4 = 499 adalah tahun kabisat.
Perkembangan selanjutnya pada abad ke-16 terjadi pergeseran dari biasanya yaitu musim semi yang biasanya jatuh pada tanggal 21 Maret telah maju jauh, maka dilakukan suatu koreksi. Apabila sebelum perhitungan satu tahun adalah 365,25 hari maka sejak saat itu satu tahun menjadi 365,2425 hari. Itu berdasar pada perhitungan bahwa revolusi bumi bukan 365 hari lebih 6 jam tetapi tepatnya 365 hari 5 jam 56 menit atau 365 hari lebih 6 jam kurang 4 menit.
Oleh sebab itu pada tanggal 21 Maret 1582 terjadi pergeseran sehingga awal musim semi jatuhnya lebih maju di Eropa. Untuk koreksi akibat adanya pembulatan 4 menit selama 15 abad tersebut maka Paus Gregorius XIII menetapkan sebagai berikut :
1. Setiap tahun tang habis dibagi 100 meskipun habis dibagi 4 yang menurut ketentuan sebelumnya adalah tahun kabisat tidak lagi menjadi tahun kabisat. Hal itu karena pembulatan satu hari untuk tahun kabisat setiap 4 tahun tersebut mendahului beberapa menit dari sebenarnya, maka diadakan pembulatan lagi pada setiap 100 tahun.
2. Setiap 400 tahun sekali diadakan pembulatan satu hari, jadi meski habis dibagi 100 maka tetap menjadi tahun kabisat. Dasar perhitungannya adalah dengan kelebihan 4 menit setahun maka 400 tahun menjadi 1600 menit = 26 jam 40 menit.
3. Untuk menghilangkan kelebihan dari pembulatan yang telah terjadi sebelumnya maka dilakukan pemotongan hari, yaitu sesudah tanggal 4 Oktober 1582, hari berikutnya langsung menjadi tanggal 15 Oktober 1582. jadi tanggal 5 – 14 Oktober 1582 (selama 10 hari) tidak pernah ada dalam penanggalan Masehi.
Dengan dasar perhitungan koreksi tersebut maka sejak tahun 1600 sampai 2000 terjadi koreksi 3 kali yaitu tahun 1700, 1800 dan 1900. Hal ini adalah karena sesuai ketentuan sebelum tahun 1582 setiap tahun habis dibagi 4 adalah tahun kabisat. Namun sejak tahun 1582 berlaku ketentuan baru bahwa setiap tahun yang habis dibagi 100 tidak menjadi tahun kabisat kecuali untuk tahun yang habis
dibagi 400. Dengan demikian tahun 1600 dan 2000 tetap tahun kabisat karena habis dibagi 400. tahun yang habis dibagi 4 yang tidak menjadi tahun kabisat untuk masa setelah tahun 2000 adalah tahun 2010, 2200, 2300 sedangkan tahun 2400 tetap tahun kabisat karena habis dibagi 400.
Kesimpulan yang bisa didapat pada perjalanan tahun Masehi dari tahun 1 – 2000 adalah :
- tahun 1 – 1582 semua tahun yang habis dibagi 4 adalah tahun kabisat
- tanggal 5 – 15 Oktober 1582 tidak pernah ada dalam kalender penanggalan
- tahun 1700, 1800, 1900 bukan merupakan tahun kabisat (3 tahun terjadi koreksi 3 hari)
Siklus tahun Masehi adalah 4 tahunan untuk siklus kecil (4 X 365) + 1 = 1461 hari sedangkan siklus besarnya setiap 400 tahun (100 X 1461) – 3 = 146097.
Bulan Februari pada tahun biasa (bukan kabisat) berumur 28 hari sedang pada bulan tahun kabisat berumur 29 hari. Bulan yang berumur 31 hari adalah bulan Januari, Maret, Mei, Juli, Agustus, Oktober dan Desember. Bulan yang berumur 30 hari ialah bulan April, Juni, September dan Nopember.
kalender Masehi berdasarkan pada rotasi bumi (perputaran bumi pada porosnya) dan revolusi bumi (peredaran bumi mengelilingi matahari). Menurut sistem Yustisian 1 tahun = 365,25 hari dan hitungan kesatu (tahun pertama masehi) dimulai pada kelahiran Yesus menurut keyakinan kaum Nasrani. Dasar perhitungan menurut sistem Yustisian tersebut adalah : pertama, rotasi bumi disebut satu hari = 24 jam dan kedua revolusi bumi disebut satu tahun = 365,25 hari.
Berdasarkan perhitungan tersebut, Kaisar Romawi pada tahun 47 SM menetapkan kalender dengan ketentuan :
1. Satu tahun berumur 365 hari dengan kelebihan 6 jam setiap tahun
2. Setiap tahun yang keempat atau angkanya habis dibagi 4 maka umurnya menjadi 366 hari disebut tahun kabisat (tahun panjang), sedangkan tahun biasa (non kabisat atau tahun pendek) berumur 365 hari. Cara menetapkannya ialah apabila tahun tersebut habis dibagi 4 berarti tahun kabisat. Misalnya tahun 1995 : 4 = 498,7 bukan tahun kabisat sedangkan tahun 1996 : 4 = 499 adalah tahun kabisat.
Perkembangan selanjutnya pada abad ke-16 terjadi pergeseran dari biasanya yaitu musim semi yang biasanya jatuh pada tanggal 21 Maret telah maju jauh, maka dilakukan suatu koreksi. Apabila sebelum perhitungan satu tahun adalah 365,25 hari maka sejak saat itu satu tahun menjadi 365,2425 hari. Itu berdasar pada perhitungan bahwa revolusi bumi bukan 365 hari lebih 6 jam tetapi tepatnya 365 hari 5 jam 56 menit atau 365 hari lebih 6 jam kurang 4 menit.
Oleh sebab itu pada tanggal 21 Maret 1582 terjadi pergeseran sehingga awal musim semi jatuhnya lebih maju di Eropa. Untuk koreksi akibat adanya pembulatan 4 menit selama 15 abad tersebut maka Paus Gregorius XIII menetapkan sebagai berikut :
1. Setiap tahun tang habis dibagi 100 meskipun habis dibagi 4 yang menurut ketentuan sebelumnya adalah tahun kabisat tidak lagi menjadi tahun kabisat. Hal itu karena pembulatan satu hari untuk tahun kabisat setiap 4 tahun tersebut mendahului beberapa menit dari sebenarnya, maka diadakan pembulatan lagi pada setiap 100 tahun.
2. Setiap 400 tahun sekali diadakan pembulatan satu hari, jadi meski habis dibagi 100 maka tetap menjadi tahun kabisat. Dasar perhitungannya adalah dengan kelebihan 4 menit setahun maka 400 tahun menjadi 1600 menit = 26 jam 40 menit.
3. Untuk menghilangkan kelebihan dari pembulatan yang telah terjadi sebelumnya maka dilakukan pemotongan hari, yaitu sesudah tanggal 4 Oktober 1582, hari berikutnya langsung menjadi tanggal 15 Oktober 1582. jadi tanggal 5 – 14 Oktober 1582 (selama 10 hari) tidak pernah ada dalam penanggalan Masehi.
Dengan dasar perhitungan koreksi tersebut maka sejak tahun 1600 sampai 2000 terjadi koreksi 3 kali yaitu tahun 1700, 1800 dan 1900. Hal ini adalah karena sesuai ketentuan sebelum tahun 1582 setiap tahun habis dibagi 4 adalah tahun kabisat. Namun sejak tahun 1582 berlaku ketentuan baru bahwa setiap tahun yang habis dibagi 100 tidak menjadi tahun kabisat kecuali untuk tahun yang habis
dibagi 400. Dengan demikian tahun 1600 dan 2000 tetap tahun kabisat karena habis dibagi 400. tahun yang habis dibagi 4 yang tidak menjadi tahun kabisat untuk masa setelah tahun 2000 adalah tahun 2010, 2200, 2300 sedangkan tahun 2400 tetap tahun kabisat karena habis dibagi 400.
Kesimpulan yang bisa didapat pada perjalanan tahun Masehi dari tahun 1 – 2000 adalah :
- tahun 1 – 1582 semua tahun yang habis dibagi 4 adalah tahun kabisat
- tanggal 5 – 15 Oktober 1582 tidak pernah ada dalam kalender penanggalan
- tahun 1700, 1800, 1900 bukan merupakan tahun kabisat (3 tahun terjadi koreksi 3 hari)
Siklus tahun Masehi adalah 4 tahunan untuk siklus kecil (4 X 365) + 1 = 1461 hari sedangkan siklus besarnya setiap 400 tahun (100 X 1461) – 3 = 146097.
Bulan Februari pada tahun biasa (bukan kabisat) berumur 28 hari sedang pada bulan tahun kabisat berumur 29 hari. Bulan yang berumur 31 hari adalah bulan Januari, Maret, Mei, Juli, Agustus, Oktober dan Desember. Bulan yang berumur 30 hari ialah bulan April, Juni, September dan Nopember.
Tanggal Yang Hilang
Spoiler for Tanggal yang hilang:
Quote:
PERGANTIAN tahun adalah momen yang banyak ditunggu oleh umat manusia di berbagai penjuru dunia. Euforia pergantian tahun baru dapat kita saksikan, baik di pedesaan atau perkotaan. Kapankah tahun baru Masehi tiba? Semua sepakat bahwa tahun baru Masehi jatuh pada 1 Januari.
Tidak ada perselisihan dalam menentukan kapan harinya dan tidak perlu menunggu keputusan pemerintah terkait dengan penetapan tanggal 1 Januari tersebut. Namun tahukah kita bahwa dalam pemberlakuan sistem penanggalan Masehi mempunyai sejarah cukup panjang dan ada tanggal yang dihilangkan. Semua itu dapat kita jadikan bahan perenungan bersama?
Sistem penanggalan Masehi (kalnder surya) sudah dikenal oleh bangsa Arab sejak 4241 SM. Pada waktu itu, satu tahun terdiri atas 365 hari dan dibagi menjadi 12 bulan dengan masing-masing bulan dibagi rata 30 hari ditambah 5 hari untuk pesta perayaan tahunan. Selanjutnya sistem kalender Masehi yang didasarkan atas peredaran matahari ini diproklamirkan secara resmi oleh Numa Pompilus pada 753 SM saat berdirinya Kerajaan Roma. Oleh Pompilus, satu tahun ditetapkan 366 hari dengan bulan pertama adalah Maret pada saat posisi matahari berada di titik Aries. Adapun bulan Februari, ditempatkan pada urutan bulan ke-12.
Pada tahun 46 SM, Julius Caesar dengan bantuan Sosigenes, matematikawan Alexandria, melakukan upaya reformasi atas sistem penanggalan Numa Polimpus dengan mengubah jumlah hari dalam setahun menjadi 365 hari 6 jam (ada yang menuliskan 365,25 hari, kendati tidak tepat benar andai mendasarkan desimal). Dalam sistem ini, diperkenalkan tahun panjang (kabisat) yang berjumlah 366 hari dan tahun pendek (basithah) yang berjumlah 365 hari.
Tahun panjang terjadi tiap 4 tahun sekali, sehingga dalam satu siklus empat tahunan terdiri atas tiga tahun pendek dan satu tahun panjang sehingga jumlah kumulatif hari dalam siklus 4 tahunan 1.461 hari. Sistem kalender yang digagas oleh Julius Caesar ini dikenal dengan sistem kalender Yulian. Masih menggunakan sistem Yulian, pada saat Dewan Yustisi Gereja bersidang pada Januari 525 M, atas usul Dyonsius Exiquus, bulan Januari ditetapkan sebagai bulan pertama dan bulan Desember ditetapkan sebagai bulan terakhir.
Pada tahun 1582 M, terjadi peristiwa yang sangat unik dalam sejarah penanggalan Masehi. Orang-orang Masehi meyakini bahwa wafatnya Yesus Kristus jatuh pada hari Minggu setelah bulan purnama yang terjadi setelah 21 Maret saat matahari di titik Aries. Namun kenyataannya, matahari berada di titik Aries pada 11 Maret atau maju 10 hari sehingga ritual peringatan wafatnya Yesus Kristus dilakukan lebih cepat dari penanggalan Yulian. Keadaan ini mengetuk pintu hati Paus Gregorius XIII (Ugo Buogompagni) untuk mengadakan koreksi atas sistem almanak Yulian.
Christopher Clavius, pakar matematika dan astronomi, jumlah hari dalam setahun yang benar 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik. Dibandingkan dengan sistem penanggalan Yulian berarti ada selisih hari sebanyak 11 menit 14 detik per tahun. Inilah yang menyebabkan terjadinya pergeseran tanggal saat matahari melewati titik Aries.
Tanggal Hilang
Selanjutnya atas saran dari Christopher Clavius, Paus Gregorius XIII pada Kamis, 4 Oktober 1582 M ’’memotong’’ hari dari tanggal 5 Oktober sampai 14 Oktober sehingga hari Jumat keesokan harinya tidak dibaca tanggal 5 Oktober tetapi dibaca Jumat, 15 Oktober 1582. Dengan demikian, tanggal 5 hingga 14 Oktober 1582 M adalah tanggal yang hilang dan tidak pernah ada dalam sejarah penanggalan Masehi.
Karena masih ada selisih 11 menit 14 detik maka tiap 400 tahun akan ada kelebihan 3 hari. Agar tidak terjadi selisih dan pergeseran tanggal lagi maka dibuat ketentuan bahwa tiap tahun abad yang habis dibagi 4 tetapi tidak habis dibagi 400 dianggap sebagai tahun basithah. Sistem ini dikenal dengan sistem Gregorian atau kalender Masehi. Sampai saat ini, sistem almanak Masehi digunakan sebagai salah satu sistem penanggalan internasional yang telah disepakati
Tidak ada perselisihan dalam menentukan kapan harinya dan tidak perlu menunggu keputusan pemerintah terkait dengan penetapan tanggal 1 Januari tersebut. Namun tahukah kita bahwa dalam pemberlakuan sistem penanggalan Masehi mempunyai sejarah cukup panjang dan ada tanggal yang dihilangkan. Semua itu dapat kita jadikan bahan perenungan bersama?
Sistem penanggalan Masehi (kalnder surya) sudah dikenal oleh bangsa Arab sejak 4241 SM. Pada waktu itu, satu tahun terdiri atas 365 hari dan dibagi menjadi 12 bulan dengan masing-masing bulan dibagi rata 30 hari ditambah 5 hari untuk pesta perayaan tahunan. Selanjutnya sistem kalender Masehi yang didasarkan atas peredaran matahari ini diproklamirkan secara resmi oleh Numa Pompilus pada 753 SM saat berdirinya Kerajaan Roma. Oleh Pompilus, satu tahun ditetapkan 366 hari dengan bulan pertama adalah Maret pada saat posisi matahari berada di titik Aries. Adapun bulan Februari, ditempatkan pada urutan bulan ke-12.
Pada tahun 46 SM, Julius Caesar dengan bantuan Sosigenes, matematikawan Alexandria, melakukan upaya reformasi atas sistem penanggalan Numa Polimpus dengan mengubah jumlah hari dalam setahun menjadi 365 hari 6 jam (ada yang menuliskan 365,25 hari, kendati tidak tepat benar andai mendasarkan desimal). Dalam sistem ini, diperkenalkan tahun panjang (kabisat) yang berjumlah 366 hari dan tahun pendek (basithah) yang berjumlah 365 hari.
Tahun panjang terjadi tiap 4 tahun sekali, sehingga dalam satu siklus empat tahunan terdiri atas tiga tahun pendek dan satu tahun panjang sehingga jumlah kumulatif hari dalam siklus 4 tahunan 1.461 hari. Sistem kalender yang digagas oleh Julius Caesar ini dikenal dengan sistem kalender Yulian. Masih menggunakan sistem Yulian, pada saat Dewan Yustisi Gereja bersidang pada Januari 525 M, atas usul Dyonsius Exiquus, bulan Januari ditetapkan sebagai bulan pertama dan bulan Desember ditetapkan sebagai bulan terakhir.
Pada tahun 1582 M, terjadi peristiwa yang sangat unik dalam sejarah penanggalan Masehi. Orang-orang Masehi meyakini bahwa wafatnya Yesus Kristus jatuh pada hari Minggu setelah bulan purnama yang terjadi setelah 21 Maret saat matahari di titik Aries. Namun kenyataannya, matahari berada di titik Aries pada 11 Maret atau maju 10 hari sehingga ritual peringatan wafatnya Yesus Kristus dilakukan lebih cepat dari penanggalan Yulian. Keadaan ini mengetuk pintu hati Paus Gregorius XIII (Ugo Buogompagni) untuk mengadakan koreksi atas sistem almanak Yulian.
Christopher Clavius, pakar matematika dan astronomi, jumlah hari dalam setahun yang benar 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik. Dibandingkan dengan sistem penanggalan Yulian berarti ada selisih hari sebanyak 11 menit 14 detik per tahun. Inilah yang menyebabkan terjadinya pergeseran tanggal saat matahari melewati titik Aries.
Tanggal Hilang
Selanjutnya atas saran dari Christopher Clavius, Paus Gregorius XIII pada Kamis, 4 Oktober 1582 M ’’memotong’’ hari dari tanggal 5 Oktober sampai 14 Oktober sehingga hari Jumat keesokan harinya tidak dibaca tanggal 5 Oktober tetapi dibaca Jumat, 15 Oktober 1582. Dengan demikian, tanggal 5 hingga 14 Oktober 1582 M adalah tanggal yang hilang dan tidak pernah ada dalam sejarah penanggalan Masehi.
Karena masih ada selisih 11 menit 14 detik maka tiap 400 tahun akan ada kelebihan 3 hari. Agar tidak terjadi selisih dan pergeseran tanggal lagi maka dibuat ketentuan bahwa tiap tahun abad yang habis dibagi 4 tetapi tidak habis dibagi 400 dianggap sebagai tahun basithah. Sistem ini dikenal dengan sistem Gregorian atau kalender Masehi. Sampai saat ini, sistem almanak Masehi digunakan sebagai salah satu sistem penanggalan internasional yang telah disepakati
Macam Macam Tanggalan
Spoiler for Macam macam Kalender:
Quote:
Beberapa kalender didasarkan pada keyakinan, beberapa lain pada perubahan alam.Berikut kalender yang tercatat hingga sekarang berdasarkan data wikipedia.org:
1. Kalender Kibti/Qibti
Kalender ini adalah kalender Bangsa Mesir, dan saat ini masih terpakai secara rahasia oleh supranaturalis Islam Indonesia. Kalender ini punya banyak fungsi, yaitu untuk mengetahui kapan seseorang wafat, lahir, sembuh dan sebagainya.
2. Kalender Jepang
Sampai akhir tahun ke-5 zaman Meiji atau sekitar 1872, Jepang masih menggunakan Kalender Tempo (Temporeki). Lantas Jepang menggunakan sistem Kalender Gregorian sejak tahun ke-6 zaman Meiji atau 1 Januari 1873.
Kalender Jepang dalam satu tahun terbagi menjadi 12 bulan yaitu Ichigatsu, Nigatsu, Sangatsu, Shigatsu, Gogatsu, Rokugatsu, Sichigatsu, Hachigatsu, Kugatsu, Jugatsu, Juichigatsu dan Junigatsu.
3. Kalender Maya
Kalender Maya merupakan sistem kalender yang disusun oleh sebuah peradaban yang dikenal dengan nama Maya. Kalender ini diciptakan pada masa Baktun ke-6 (sekitar tahun 747-353 SM). Puncak kejayaan peradaban Suku Maya yang tinggal di semenanjung Yucatan, Amerika Tengah terjadi sekitar tahun 250-900 M.
Satu siklus dalam perhitungan kalender ini memiliki lama waktu 260 hari yang terbagi dalam 13 trecena dan lama waktu setiap trecena adalah 20 hari. Meskipun tidak ada kepastian kapan awal hari dari 20 penanggalan tersebut, namun pada buku Chilam Balam diperoleh referensi bahwa hari pertama adalah Imix.
5. Kalender Julian
Kalender Julian, satu tahun secara rata-rata didefinisikan sebagai 365,25 hari. Angka 365,25 dapat dinyatakan dalam bentuk (3?365+ 1?366)/4. Karena itu dalam kalender Julian, terdapat tahun kabisat setiap 4 tahun. Kalender Julian berlaku sampai dengan Kamis-4 Oktober 1582M.
6. Kalender Gregorius
Paus Gregorius XIII mengubah kalender Julian dengan menetapkan bahwa tanggal setelah Kamis-4 Oktober 1582 M adalah Jumat-15 Oktober 1582 M. Jadi, tidak ada tanggal 5-14 Oktober 1582. Sejak 15 Oktober 1582 M itulah berlaku kalender Gregorian.
7. Kalender Hijriyah
Kalender Hijriyah atau Kalender Islam adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam, termasuk dalam menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah, atau hari-hari penting lainnya. Kalender ini dinamakan Kalender Hijriyah, karena pada tahun pertama kalender ini adalah tahun dimana terjadi peristiwa Hijrah-nya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622 M.
Di beberapa negara yang berpenduduk mayoritas Islam, Kalender Hijriyah juga digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari. Kalender Islam menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya. Dalam Kalender Hijriah, sebuah hari/tanggal dimulai ketika terbenamnya matahari di tempat tersebut. 1 tahun Kalender Hijriah lebih pendek sekitar 11 hari dibanding dengan 1 tahun Kalender Masehi.
8. Kalender Jawa
Kalender Jawa adalah sebuah kalender yang istimewa karena merupakan perpaduan antara budaya Islam, budaya Hindu-Buddha Jawa dan bahkan juga sedikit budaya Barat. Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua: siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari 5 hari pasaran.
Pada tahun 1625 Masehi, Sultan Agung yang berusaha keras menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dalam kerangka negara Mataram mengeluarkan dekrit untuk mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender Jawa versi Mataram menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak menggunakan angka dari tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan. Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan. Sehingga tahun saat itu yang adalah tahun 1547 Saka, diteruskan menjadi tahun 1547 Jawa.
9. Kalender Saka
Kalender Saka adalah sebuah kalender yang berasal dari India. Kalender ini merupakan sebuah penanggalan syamsiah-kamariah (candra-surya) atau kalender luni-solar. Era Saka dimulai pada tahun 78 Masehi.
Sebuah tahun Saka dibagi menjadi dua belas bulan. Yaitu Srawanamasa, Bhadrawadamasa, Asujimasa, Kartikamasa, Margasiramasa, Posyamasa, Maghamasa, Phalgunamasa, Cetramasa, Wesakhamasa, Jyesthamasa,dan Asadhamasa.
10. Kalender Yahudi
Kalender Yahudi atau Kalender Ibrani adalah kalender yang digunakan oleh bangsa Yahudi. Kalender ini memiliki 12 bulan, dengan setiap bulannya berjumlah 29 atau 30 hari dan kurang lebih berjumlah 354 hari setiap tahunnya.
Kalender Yahudi merupakan kalender tertua yang pernah ditemukan disebut dengan Sedar Olam yang dibuat oleh rabi Yos? ben Halafta. Perhitungan kalendar ini didasarkan pada usia orang-orang yang tercatat dalam Alkitab dan 6 hari penciptaan.
11. Imlek
Imlek atau Kalender Tionghoa menurut legenda, berkembang sejak 3 milenium SM. Diyakini, kalendar Cina sebagai penanggalan yang paling lama masih digunakan di dunia hingga saat ini. Kalendar ini diciptakan Huang Di atau Maharaja Kuning, yang memerintah, sekitar 2698-2599 SM.
Nama bulan dalam penanggalan Tionghoa yaitu Cia Gwee,Ji Gwee, Sa Gwee, Si Gwee, Go Gwee, Lak Gwee, Cit Gwee, Pe Gwee, Kauw Gwee, Cap Gwee, Cap It Gwee dan Cap Ji Gwee.
Semoga Thread ane ini berguna buat kita semua , dan ane harap koment koment agan dan aganwati
oke..

SUMUR
SUMUR
QUOTE=agoess;52cac2d1f8ca17102f8b471f]kayanya sistem penanggalan imlek tua banget ya gan...., oya gan itu ane juga dapet liat kalender yang ada di scotlandia gan.. yng segede pekarangan rumah.. di ulas juga donkk..
request dari agan agoess
Spoiler for Kalender Scotlandia:

Foto ini adalah ilustrasi yang menunjukan bagaimana lubang-lubang 'kalender' itu mungkin bekerja.
Quote:
Liputan6.com, Skotlandia : Kalender nenek moyang kita pada masa lalu tak berupa lembaran kertas -- yang berisi tanggal, bulan, dan tahun -- atau, secanggih penunjuk waktu digital. Bentuknya lebih sederhana, namun rumit.
Para arkeolog baru-baru ini menemukan "kalender" lunar tertua di dunia di sebuah tanah lapang di Aberdeenshire, Skotlandia.
Ekskavasi di lapangan yang terletak di halaman sebuah kastil, Crathes Caste menemukan 12 lubang yang diduga sengaja dibuat meniru fase Bulan.
Tim yang dipimpin University of Birmingham menunjukkan, kalender berupa monumen kuno itu diciptakan oleh manusia pemburu dan peramu pada masa sekitar 10.000 tahun lalu. Zaman Batu.
Lubang keselarasan yang ada di Warren Field -- nama lapangan itu -- kali pertama diekskavasi pada 2004 lalu. Namun, baru 6 bulan terakhir data dianalisi secara rinci. Para ahli yang menganalisis mengatakan, pada masa lalu lubang-lubang itu mungkin berisi tongkat kayu.
Lebih Tua dari Mesopotamia
Kalender Mesolithic di Skotlandia diyakini berusia ribuan kali lebih tua daripada monumen pengukur waktu yang dibangun di Zaman Perunggu Mesopotamia. Analisis tersebut dipublikasikan dalam jurnal Internet Archaeology.
Lubang keselarasan juga sejalan dengan matahari terbit di tengah musim dingin, yang menyediakan "koreksi astronomi" tahunan bagi para pemburu dan peramu agar bisa mengikuti perjalanan waktu dan perubahan iklim. Atau dengan kata lain, memungkinkan kalender lunar bisa dikalibrasi ulang setiap tahun agar sejalan dengan tahun matahari.
Profesor Arkeologi dari Birmingham, Vince Gaffney, menjadi pemimpin analisis proyek. "Bukti menunjukkan, masyarakat pemburu dan peramu di Skotlandia membutuhkan sekaligus ahli melacak waktu tahunan, untuk mengoreksi penyimpangan musiman di tahun lunar. Dan ini terjadi hampir 5.000 tahun sebelum kalender resmi pertama yang diketahui yang ada di Timur Dekat (Mesopotamia)," kata dia.
"Dengan demikian, ini mengilustrasikan langkah pertama konstruksi waktu dan sejarah itu sendiri," kata dia seperti dimuat BBC, Senin (15/7/2013).
Para ahli dari tiga universitas lain, yakni St Andrews, Leicester, dan Bradford juga terlibat dalam penelitian ini.
Dr Richard Bates dari University of St Andrews mengatakan, temuan ini menunjukkan "bukti penting" era Mesolithic Skotlandia.
"Tidak ada situs terkenal yang sebanding di Inggris atau Eropa selama beberapa ribu tahun setelah monumen di Warren Field dibangun," kata dia.
Situs di Warren Field kali pertama ditemukan saat pola tanaman yang tak biasa diketahui dari udara oleh lembaga arkeologi dan sejarah, Royal Commission on the Ancient and Historical Monuments of Scotland (RCAHMS).
Manajer survei udara RCAHMS, Dave Cowley mengaku, pihaknya telah mengambil foto udara lanskap Skotlandia selama hampir 40 tahun, merekam ribuan situs arkeologi yang tak akan pernah terdeteksi dari tanah. "Dan Warren Field adalah sesuatu yang istimewa."
Saat ini Crathes Castle dan wilayah sekelilingnya berada dalam pengelolaan National Trust for Scotland (NTS). Dari 2004 sampai 2006, NTS dan Murray Archaeological Services mengekskavasi situs tersebut.
"Penggalian kami menunjukkan gambaran sekilas yang menarik terkait kehidupan dan budaya masyarakat sekitar 10.000 tahun yang lalu. Penemuan terbaru ini lebih memperkaya pemahaman kita tentang hubungan mereka dengan waktu dan langit," kata arkeolog NTS Dr Shannon Fraser.
Selain berguna untuk menentukan pola migrasi hewan seperti salmon, pada Zaman Batu, pemimpin komunal termasuk para dukun, mungkin juga menggunakan kalender untuk menciptakan citra seakan ia bisa memprediksi atau mengontrol musim, bahkan seolah mampu mengendalikan perilaku Bulan dan Matahari. (Ein/Sss)
SUMBER
Para arkeolog baru-baru ini menemukan "kalender" lunar tertua di dunia di sebuah tanah lapang di Aberdeenshire, Skotlandia.
Ekskavasi di lapangan yang terletak di halaman sebuah kastil, Crathes Caste menemukan 12 lubang yang diduga sengaja dibuat meniru fase Bulan.
Tim yang dipimpin University of Birmingham menunjukkan, kalender berupa monumen kuno itu diciptakan oleh manusia pemburu dan peramu pada masa sekitar 10.000 tahun lalu. Zaman Batu.
Lubang keselarasan yang ada di Warren Field -- nama lapangan itu -- kali pertama diekskavasi pada 2004 lalu. Namun, baru 6 bulan terakhir data dianalisi secara rinci. Para ahli yang menganalisis mengatakan, pada masa lalu lubang-lubang itu mungkin berisi tongkat kayu.
Lebih Tua dari Mesopotamia
Kalender Mesolithic di Skotlandia diyakini berusia ribuan kali lebih tua daripada monumen pengukur waktu yang dibangun di Zaman Perunggu Mesopotamia. Analisis tersebut dipublikasikan dalam jurnal Internet Archaeology.
Lubang keselarasan juga sejalan dengan matahari terbit di tengah musim dingin, yang menyediakan "koreksi astronomi" tahunan bagi para pemburu dan peramu agar bisa mengikuti perjalanan waktu dan perubahan iklim. Atau dengan kata lain, memungkinkan kalender lunar bisa dikalibrasi ulang setiap tahun agar sejalan dengan tahun matahari.
Profesor Arkeologi dari Birmingham, Vince Gaffney, menjadi pemimpin analisis proyek. "Bukti menunjukkan, masyarakat pemburu dan peramu di Skotlandia membutuhkan sekaligus ahli melacak waktu tahunan, untuk mengoreksi penyimpangan musiman di tahun lunar. Dan ini terjadi hampir 5.000 tahun sebelum kalender resmi pertama yang diketahui yang ada di Timur Dekat (Mesopotamia)," kata dia.
"Dengan demikian, ini mengilustrasikan langkah pertama konstruksi waktu dan sejarah itu sendiri," kata dia seperti dimuat BBC, Senin (15/7/2013).
Para ahli dari tiga universitas lain, yakni St Andrews, Leicester, dan Bradford juga terlibat dalam penelitian ini.
Dr Richard Bates dari University of St Andrews mengatakan, temuan ini menunjukkan "bukti penting" era Mesolithic Skotlandia.
"Tidak ada situs terkenal yang sebanding di Inggris atau Eropa selama beberapa ribu tahun setelah monumen di Warren Field dibangun," kata dia.
Situs di Warren Field kali pertama ditemukan saat pola tanaman yang tak biasa diketahui dari udara oleh lembaga arkeologi dan sejarah, Royal Commission on the Ancient and Historical Monuments of Scotland (RCAHMS).
Manajer survei udara RCAHMS, Dave Cowley mengaku, pihaknya telah mengambil foto udara lanskap Skotlandia selama hampir 40 tahun, merekam ribuan situs arkeologi yang tak akan pernah terdeteksi dari tanah. "Dan Warren Field adalah sesuatu yang istimewa."
Saat ini Crathes Castle dan wilayah sekelilingnya berada dalam pengelolaan National Trust for Scotland (NTS). Dari 2004 sampai 2006, NTS dan Murray Archaeological Services mengekskavasi situs tersebut.
"Penggalian kami menunjukkan gambaran sekilas yang menarik terkait kehidupan dan budaya masyarakat sekitar 10.000 tahun yang lalu. Penemuan terbaru ini lebih memperkaya pemahaman kita tentang hubungan mereka dengan waktu dan langit," kata arkeolog NTS Dr Shannon Fraser.
Selain berguna untuk menentukan pola migrasi hewan seperti salmon, pada Zaman Batu, pemimpin komunal termasuk para dukun, mungkin juga menggunakan kalender untuk menciptakan citra seakan ia bisa memprediksi atau mengontrol musim, bahkan seolah mampu mengendalikan perilaku Bulan dan Matahari. (Ein/Sss)
SUMBER
Diubah oleh parenkim 26-10-2016 14:26
0
15.1K
Kutip
54
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan