- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Sepak Terjang Ariel Sharon Sang Komandan Tangguh dan Kontroversial Israel
TS
dragonroar
Sepak Terjang Ariel Sharon Sang Komandan Tangguh dan Kontroversial Israel
Quote:

Ariel Sharon, nama yang tidak asing lagi di telinga warga Israel, Palestina dan seluruh warga dunia yang mengikuti perkembangan ketegangan abadi Israel-Palestina.
Tetapi, untuk generasi saat ini masih belum banyak yang tahu siapa sebenarnya sosok Ariel Sharon. Dan, mengapa pria yang terbaring koma selama enam tahun ini mendapat cercaan dan hinaan dalam ukuran yang sama.
Komandan Tangguh Pasukan Yahudi
Sharon lahir tanah Palestina 26 Februari 1928. Ketika Sharon lahir, tanah Palestina berada di bawah kekuasaan Inggris Raya.
Sebagai orang muda Yahudi, merupakan suatu kebanggaan untuk bergabung dengan tentara Israel. Akhirnya, langkah yang sama diambil Sharon.
Sharon memilih Organisasi Militer Bawah Tanah Haganah sebagai tempatnya mengabdi. Dia pun turut berperang dalam perang Arab-Israel yang berlangsung 1948-1949, dalam peranannya sebagai komandan pleton.
Setelah Negara Israel berdiri tahun 1948, karir militer Sharon semakin melesat. Dia tidak pernah absen dari segala macam perang yang disulut oleh Israel.
Tidak pernah absennya Sharon dari medan perang, membuat dirinya dikenal sebagai Komandan tanpa rasa takut dan seorang yang memiliki strategi brilian.
Perang Suez pada 1957, semakin menaikan nama Sharon di mata dunia. Kala itu, strategi jitunya berhasil menumpas perlawanan tentara Mesir.
Puas melihat kinerja Sharon, Militer Israel mengganjar Sharon dengan hadiah kenaikan pengkat menjadi Mayor Jenderal.
Enam tahun berselang, saat Mesir dan Suriah menyerang Israel secara tiba-tiba. Taktik menyerang tentara ketiga Mesir saat mereka berada di Sinai, merubah arah angin dan membuat pasukan gabungan Suriah dan Mesir harus gigit jari karena kemenangan di depan mata mereka dirampas oleh Israel yang dipimpin oleh Sharon.
Raksasa Politik
Cemerlang di medan perang, Sharon melebarkan sayapnnya ke ranah politik. Di 1973 Sharon terpilih menjadi anggota parlemen (Knesset) lewat partai garis keras Israel Partai Likud.
Hanya saja, masa pengabdian Sharon di Knesset tidak berlangsung lama. Satu tahun setelah menjabat, dia memilih mundur dari Knesset.
Jabatan Penasihat Keamanan Perdana Menteri Yitzhak Rabin lebih menggiurkan bagi Sharon dibanding hanya duduk rapat dan merapatkan konstitusi.
Tapi, di 1977 Sharon terpilih lagi di Knesset dan membuat dirinya kembali jadi penyambung lidah rakyat Israel di Parlemen. Di 1981 Sharon ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan Israel.
Tugas sebagai Menteri Pertahanan Israel datang bertepatan dengan puncak perlawanan Palestina terhadap Israel. Organisasi Pembebas Palestina (PLO) yang dipimpin Yasser Arafat secara kencang mengkritisi Israel.
Jengah dengan suara Arafat, Sharon memutar otak dan memilih untuk memerintahkan tentara Isreal angkat senjata dan melancarkan invasi ke Utara Israel, dimana di daerah itu termasuk salah satu basis tentara Palestina.
Tanpa memberi informasi jelas kepada PM Israel, Sharon menyuruh angkatan bersenjata Israel masuk ke Ibu Kota Lebanon, Beirut. Di sana Sharon kembali menunjukan tajinya, PLO berhasil diusir dari Lebanon.
Israel memang berhasil mengusir Palestina dari Lebanon. Tetapi, peristiwa itu ternyata menyisakan tragedi kemanusian yang masih di ingat sampai saat ini.
Kala itu, ratusan pengungsi Palestian tewas di dua kamp yang terletak di Beirut. Mereka dibunuh oleh Milisi Kristen Lebanon yang sepenuhnya di bawah kendali Sharon.
Peristiwa yang dikenal sebagai pembantaian Sabra dan Shatila, segera menancapkan kebencian mendalam warga Palestina terhadap sosok Sharon.
Israel pun saat itu memilih untuk tidak ada di pihak Jenderal besar ini. Mereka memilih menendang Sharon dari jabatannya. Dan, Israel turut menuntut pertanggungjawaban Sharon atas peristiwa keji yang dia rencanakan.
Sempat ditendang dari pemerintahan Israel, Ariel Sharon kembali dan bahkan membawa pengaruh yang lebih kuat daripada sebelumnya.
Posisi paling tinggi sebagai Perdana Menteri (PM) Israel direngkuh Sharon secara meyakinkan. Tidak berhenti di situ, langkah kontroversial diambil Jenderal Besar ini dengan keluar dari Partai Likud yang telah membesarkan namanya.
Membuat kendaraan politik baru, tetap jadi menjadi orang Yahudi yang paling "menyebalkan" bagi rakyat Palestina. "Tertidur" lelap selama enam tahun di Rumah Sakit Tel Aviv, hanyalah sebagian kecil dari perjalanan hidup Sharon selanjutnya.
Kembali ke Politik
Tidak bisa dipungkiri segala tindak tanduk Sharon di masa lalu, di satu sisi merupakan contoh dari perbuatan biadab anak manusia. Tetapi, itu tidak berlaku bagi mayoritas warga Yahudi, mereka menganggap Sharon sebagai sosok yang superior, pahlawan harkat dan martabat Israel di mata dunia yang menegaskan jangan pernah main-main dengan Israel.
Walau tidak mempunyai peran resmi di Pemerintahan Israel, suara Sharon tetap menjadi bahan pertimbangan para pemangku kekuasaan. Terutama ketika dia mendukung pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan Jalur Gaza, yang notabene sangat diinginkan pula oleh Palestina.
Pengaruh besar Sharon di Israel terlihat pada 1996, ketika PM Benjamin Netanyahu dan koalisi sayap kanannya berkuasa. PM baru ini merayu Sharon untuk ikut dalam kabinetnya. Ajakan Netanyahu tersebut disambut dengan tangan terbuka oleh Sharon. Dia pun ditunjuk menjadi Menteri Luar Negeri Israel.
Tanpa ragu Netanyahu menyebut, Sharon adalah orang terbaik yang pantas menduduki posisi Menteri Luar Negeri. Tidak hanya itu, dia menyatakan semua warga Israel harus bangga memiliki Sharon.
Setelah menjadi Menteri Luar Negeri dan melihat Netanyahu kalah dalam pemilu Israel, Sharon ditunjuk sebagai Ketua Umum partai garis keras Yahudi, Partai Likud. Pada 1999 posisi Likud bukan lagi partai berkuasa, karena berubah haluan menjadi partai oposisi.
Peran sebagai oposisi dimainkan dengan apik oleh Sharon. Dia merupakan otak dari gelombang protes terhadap pemerintahan PM Ehud Barak. Rencana Barak untuk berkompromi mengenai masalah Yerusalem dengan Palestina, dijadikan senjata yang ampuh bagi Sharon.
"Barak tidak punya hak untuk menyerahkan Yerusalem. Ini merupakan tanah yang diwariskan turun temurun kepada rakyat," ucap Sharon.
Perdana Menteri Israel
Berhasil menyulut kemarahan warga Israel, terhadap Ehud Barak. Sharon mencalonkan diri sebagai Perdana Menteri Israel.
Belum juga menduduki jabatan PM, kontroversi kembali dilakukan oleh Sharon. Kali ini permaianan Sharon dimulai dengan mengunjungi Temple Mount, sebuah situs paling suci umat Yahudi berupa kubah batu. Di situ terdapat juga Masjid Al Aqsa yang termasuk dalam tempat suci kaum Muslim.
Dengan lantang, dalam kunjungannya, Sharon menyatakan tempat tersebut merupakan milik Israel. Pernyataan Sharon langsung menyulut kemarahan rakyat Palestina, mereka menuduh Sharon sengaja memicu kemarahan rakyat Palestina.
Ternyata, pernyataan kontroversial Sharon berbuah manis. Dia berhasil merebut kepercayaan warga Israel. Akhirnya, di 2001 dia pun diambil sumpah menjadi PM Israel.
Sumber:
- international.okezone.com/read/2014/01/03/412/921081/ariel-sharon-sang-komandan-tangguh-dan-kontroversial-israel-1
- international.okezone.com/read/2014/01/03/412/921190/sepak-terjang-ariel-sharon-harumkan-israel-2
Diubah oleh dragonroar 06-01-2014 20:47
0
3.8K
Kutip
16
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan